Epilog

1.9K 85 7
                                    

Siapa yang menyangka 7 tahun aku meninggalkan sahabat-sahabatku banyak sekali hal yang berubah dari mereka.

Contohnya status. Kemarin Erzan sangat panik dan heboh saat Amy berteriak karna melihatku. Ternyata Erzan panik karena Amy sedang mengandung 2 bulan. Ya, mereka telah menikah sekitar 6 bulan yang lalu, dan kini Amy tengah mengandung anak pertama mereka.

Rara dan Karel sudah mempunyai anak Laki-laki yang lucu berusia 6 tahun bernama Raka, yang merupakan kepanjangan dari Rara-Karel. Mereka menikah tepat setelah kelulusan SMA.

Edward dan Nana juga mempunyai anak perempuan yang baru berusia 1 tahun bernama Nadine Gracia Aldrich.

Winiy dan Avo baru menikah dan belum di karuniai anak, katanya mereka akan segera menyusul.

Mika dan Ara mempunyai anak kembar cowok. Usia si kembar baru beranjak 4 tahun. Nama si kembar adalah Louis Januar Bronson dan Liam Januar Bronson. Louis lebih tua 5 menit dari Liam, tapi justru Louis bersifat manja sedangkan Liam cenderung pendiam.

Randi dan Rika ternyata sudah bertunangan dan baru akan menikah tahun depan.

Dan.. Rein, sejauh yang ku tau dia masih sendiri.

Oh ya, orang tua dan sahabatku mengira Sean adalah pacarku. Salahku juga sih saat itu cuma memberi tahu nama Sean tanpa menjelaskan statusnya yang sebentar lagi akan menikah bersama Bintang.

*

Saat ini aku sedang berdandan bersama Amy, atau lebih tepatnya Amy sedang mendandaniku.

Malam ini memang teman-teman seangkatanku mengadakan Reuni di ballroom salah satu hotel terkenal di bilangan jakarta.

Karena aku malas ke salon, jadi aku menyuruh Amy datang ke rumahku untuk mendandaniku. Sean berada di apartemennya. Sean memang mempunyai apartemen di sini jadi dia memilih tinggal di apartemennya.

"Lo tau nggak betapa hancurnya Rein saat tau kalau lo pergi?" ujar Amy yang kini sedang menabur bedak di wajahku. Sebenarnya aku tidak ingin mendengar apa-apa lagi tentang Rein.

Tapi.. Amy bilang Rein Hancur? Apa maksudnya?

"Maksud lo apaan?" tanyaku berusaha nggak terlalu menggerakkan wajahku agar Amy nggak terganggu.

"Rein itu sadar sama perasaannya setelah seminggu lo pergi. Saat itu dia sangat-sangat kacau, dia sampai furstasi tau nggak? Sampai akhirnya dia kembali sama kita-kita dan syukurnya dia bisa bangkit lagi, tapi dia nggak mau buka hati. Katanya sih nunggu elo. Tapi sayangnya pas lo balik, lo udah sama pacar lo itu. Siapa namanya? Se.. Sean. Iya! Si Sean itu. dan kayaknya dia bakal kembali frustasi lagi deh." aku terbelalak kaget mendengar cerita Amy. Sampai segitunya kah pengaruhku untuk Rein? Dan.. Hey! Sean bukan pacarku!

"Tapi Se—"

"Selesai!"

Ucapanku terpotong dengan seruan semangat Amy. Aku menolehkan wajahku ke arah cermin, dan seketika nafasku tercekat. Di cermin terdapat seorang gadis cantik yang terlihat sangat dewasa dengan makeup gelapnya dan bibir merah darah.

"Di.. Dia siapa My?" tanyaku kepada Amy sambil menunjuk cermin di depanku.

Amy terkekeh mendengar pertanyaanku. "Dia ya elo Ayi.. Issh! Gemes deh. Udah ah. Sini rambutnya gue curly ujungnya. Rambutnya di urai aja ya?" tanya Amy.

Aku yang baru tersadar dari wajahku yang sangat berubah, mengangguk ke arah Amy.

Amy segera meng-curly Rambutku. 15 menit setelah itu aku sudah siap dengan sebuah Gaun berwarna hitam.

Tinggal memakai wedges hitamku saja. Amy juga sudah siap dengan gaunnya. Kami tinggal menunggu pasangan kami menjemput. Tema Reunian kami memang Formal gitu deh, jadi yang cewe pakek gaun dan cowok pakek tuxedo.

Hujan Where stories live. Discover now