Jealous

142 9 0
                                    

Yeoja itu masih mencoba untuk mengatur nafas. Ia baru saja menutup pintu dan masuk ke dalam rumahnya. Kepalanya penuh dengan pikiran-pikirannya, belum bisa mempercayai apa yang baru saja ia dengar. Ia berjalan menuju ruang televisi. Matanya menangkap sosok yang masih pada posisi ketika ia tinggalkan. Minji menyalakan lampu ruangan dan bisa melihat wajah Kyuhyun yang terlelap di atas sofa. Ia melirik jam dinding. Sudah tiga jam berlalu sejak ia meninggalkan Kyuhyun dengan posisi seperti itu.

"Apa sebaiknya aku bangunkan saja, ya?" Minji bergumam sendiri sambil menatap Kyuhyun. Ia duduk di samping namja itu dan mulai mengguncang pundak namja itu, namun tidak ada reaksi apapun.

"Pengawas Cho? Pengawas Cho? Ya! Bangun Cho Kyuhyun!"

Kyuhyun tetap tidak merespon, Minji menepuk-nempuk pipi Kyuhyun sambil memanggil nama namja itu. Tapi hanya gumaman tidak jelas yang diterimanya. Minji menaruh tangannya di kening namja itu dan merasakan suhu tubuh Kyuhyun yang tinggi.

"Pengawas Cho? Apa kau sakit?"

Tetap tidak ada jawaban dari Kyuhyun. Karena ia tidak bisa mengangkat Kyuhyun ke kamar, Minji hanya bisa menyelimuti Kyuhyun dengan selimut tebal yang ada. Ia segera membuka lemari obat kecil di atas watafel. Ia meraih obat penurun demam. Setelah sampai di rumah, ia membuatkan bubur untuk Kyuhyun.

~~***~~

Kyuhyun merasakan kesejukkan di keningnya ketika ia membuka mata. Ia meraba keningnya dan mengambil handuk lembab itu. Perlahan ia mencoba duduk di sofa. Dilihatnya pemanas ruangan yang seharusnya ada di kamar Minji, kini ada di dekatnya.

"Kau sudah bangun?" seru Minji yang baru saja keluar dapur untuk mengecek Kyuhyun. Ia kembali masuk ke dapur dan kembali dengan semangkuk bubur.

"Mian, membiarkanmu sendirian di rumah. Aku tidak tahu kalau kau sakit. Kau belum makan, kan? Aku baru saja membuatkan bubur untukmu."

Minji duduk di samping Kyuhyun. Ia meniup sesendok bubur panas dan mulai menyuapi Kyuhyun. Namja itu melirik jam. Sudah tengah malam.

"Kenapa kau belum tidur?"

"Aish! Babbo! Bagaimana aku bisa tidur sementara kau sakit?"

Setelah minum obat, Kyuhyun menatap Minji yang membereskan mangkuk dan bungkus obat di meja. Memperhatikan setiap gerakannya.

"Kenapa menatapku terus, pengawas Cho?"

"Gomawo, sudah merawatku."

"Kau sudah melindungiku, jadi anggap saja sebagai balas budi."

"Balas budi apa? Itu sudah tugasku sebagai namja dan pengawas. Oh iya, bagaimana dengan kado dan kue Donghae?"

Minji seketika terdiam dan menatap Kyuhyun.

"Mwo? Apa tidak berjalan mulus?"

"Terlalu mulus."

"Hah?"

Minji duduk di samping Kyuhyun, kemudian menceritakan semua padanya.

"Kau membiarkannya menciummu?!" teriak Kyuhyun yang terkejut.

"Aish! Aku tidak tuli! Kau ini sebenarnya sakit atau tidak, sih?! Kenapa bisa berteriak sekencang itu?"

"Lalu? Apa yang terjadi?" kata Kyuhyun menuntut Minji meneruskan ceritanya.

"Waktu itu aku terkejut dan bingung, jadi aku diam," Minji membela dirinya.

"Lalu, apa yang kalian lakukan setelah itu?"

Test (Super Junior Fanfiction)Where stories live. Discover now