The Leader

577 24 1
                                    

"Tok tok tok!"

Kyuhyun mengetuk pintu dengan papan nama yang tergantung tepat di depan wajahnya. Lee Sungmin, kepala pengawas pendidikan divisi II. Itulah yang terukir di papan tersebut.

"Masuk," perintah pemilik papan nama itu dari dalam ruangan yang langsung dituruti Kyuhyun.

"Ini data-data yang anda minta tuan Lee."

"Taruh saja di sana," tunjuk Sungmin pada meja di pojok ruangan.

Kyuhyun melirik data yang sedang diperiksa atasannya itu. Ada banyak sekali berkas-berkas yang menumpuk di hadapannya. Penampilan Sungmin pun berantakan. Lengan kemeja yang digulung, dasi yang longgar, dua kancing kemeja yang terbuka, rambut yang acak-acakan, dan pulpen yang menyangkut di daun telinganya.

"Sepertinya jumlah peserta ujian semakin banyak tahun ini tuan."

"Seperti yang kau lihat, aku sangat sibuk dengan data-data mereka. Aku khawatir kita akan kekurangan tenanga pengawas kali ini."

"Bagaimana denganku?"

Seketika Sungmin menghentikan kegiatannya dan menatap Kyuhyun.

"Aku bisa membantu mengawasi mereka."

"Kyuhyun jaebal, jangan mulai lagi."

"Tapi aku sudah menjadi asistenmu selama satu setengah tahun. Kenapa kau masih tidak bisa mempercayaiku?"

"Dunia manusia itu berbahaya."

"Ayolah, aku butuh pengalaman. Asistenmu yang lain sudah pernah mengawas, sedangkan aku?"

"Apakah hanya karena kau membutuhkan pengalaman? Bukankah kau ingin menemuinya?"

Kyuhyun terdiam.

"Memangnya kau kira aku ini siapa? Aku tahu kalau kau sedang menyembunyikan sesuatu."

"Kalau kau tahu kenapa masih melarangku? Ini sudah tujuh belas tahun, hyung!"

"Baik baik, akan kupikirkan. Sekarang sebaiknya kau lanjutkan pekerjaanmu, masih banyak yang harus ku kerjakan juga."

Kyuhyun keluar ruangan dan membiarkan pintu terbanting di belakangnya. Sungmin menghela nafas dan bersandar pada kursinya yang besar. Ia memutar kursinya menghadap jendela besar, memandangi langit sore yang membawanya pada masa lalu. Ketika Kyuhyun masuk ke dalam kehidupannya. Waktu itu Sungmin berumur tujuh tahun dan Kyuhyun berumur lima tahun.

"Eomma, kenapa Kyuhyun mengikutiku terus? Aku juga ingin main dengan teman-temanku yang lain."

"Sungmin, kenapa kau tidak mengajak Kyuhyun main juga?"

"Dia masih kecil. Aku tidak mau bermain dengannya!"

"Hyung, aku ikut," rengek Kyuhyun sambil menarik-narik lengan baju Sungmin.

"Lepaskan! Kau bukan dongsaengku!" Sungmin menepis tangan Kyuhyun dan membuatnya menangis.

"Sungmin! Jangan bicara seperti itu pada adikmu!" seru ibunya yang langsung memeluk Kyuhyun. Sungmin terdiam sesaat lalu berlari keluar rumah, tak peduli dengan eomma yang memanggilnya.

"Eomma, apa benar aku bukan anak eomma? Apa benar aku bukan adik Sungmin hyung?" tanya Kyuhyun di sela-sela tangisnya.

"Tidak sayang, itu tidak benar. Kau anak eomma dan Sungmin adalah kakakmu. Sekarang jangan menangis lagi ya?" kata wanita itu lalu mengusap air mata Kyuhyun lalu memeluknya.

Sekeras apapun Sungmin menghindar dan menolak keberadaannya, Kyuhyun tetap setia berada di dekat Sungmin. Suatu hari, Sungmin kembali berusaha menghindari Kyuhyun. Ia meninggalkan Kyuhyun di taman sendirian untuk membeli permen kapas di seberang jalan dan bersembunyi di balik mobil penjual permen itu. Kyuhyun pergi keluar taman untuk mencari hyung nya. Melihat ujung sepatu Sungmin di balik roda mobil penjual permen di seberang jalan, Kyuhyun segera menyebrang tanpa melihat ada mobil yang melaju kencang. Kecelakaan pun tidak terhindarkan, Kyuhun terluka parah dan sempat koma dua hari.

Test (Super Junior Fanfiction)Where stories live. Discover now