part 11

27.5K 1.3K 42
                                    

Pov citra

Ah,setelah 2 tahun meninggalkan indonesia akhirnya aku dapat lagi kembali kesini tempat yang selalu aku rindukan terutama kedua orang tuaku maupun sahabat-sahabat ku yang terus memaksa untuk pulang,walaupun mereka tau keadaan ku tapi mereka tetap memberikan aku semangat bahwa kedua orangtuaku sangat merindukan aku tetapi karena ke egoisan dan keras kepalanya aku sampai aku mengancam mereka tidak mau bertemu dengan mereka lagi bahkan menjadi sahabat mereka lagi karena mereka pun sudah hapal dengan watak ku itu mereka cuma bisa pasrah dan tidak memaksa aku lagi,tapi hanya satu orang yang bisa mematahkan sifat ku itu yaitu orang yang sekarang sedang merangkul pinggang ku secara posesif walaupun ditangan sebelahnya lagi menggendong jagoan kami,memangnya kami akan lari kemana dengan sifatnya yang satu ini aku juga gak bisa menolak karena aku juga merasakan apa yang dia rasakan selama 2 tahun ini yaitu tersiksa

"Arya,biar aku yang gendong revan"

"Gak biar aku aja"padahal aku tahu pasti tangan nya sudah pegal karena anak kami tidak bisa dibilang ringan dengan tubuh yang sedikit gempal itu

"Gak capek?"tanyaku lagi padanya

"Apapun itu gak masalah buat aku,asalkan kalian tidak meninggalkan aku lagi"jawabnya

"Ar"belum selesai aku bicara telunjuknya udah nempel dibibirku

"Huss,gak usah ngomong lagi aku gak papa kok,malah kalau kamu nyuruh aku gendong kamupun aku masih sanggup"jawabnya lagi sambil mengedipkan sebelah matanya tandanya dia sedang usil dan menggodaku dan cuma ku balas dengan mencubit perutnya yang keras

"Auuw,sayang kok dicubit sih kalau dicium boleh kok"jawabnya sambil tersenyum usil

"Itu mobilnya,ayo kita lanjutin lagi nanti kalau udah sampai"katanya dengan kekehan nya yang bikin semua wanita terpesona dan aku cuma bisa pura-pura kesal dengan kelakuannya itu karena sebenarnya aku sangat bahagia sekarang walaupun aku belum langsung menemui kedua orang tuaku karena gak sanggup menghadapi mereka sekarang aku perlu waktu untuk itu dan arya juga udah setuju asal aku mau kembali keindonesia lagi soal bertemu kedua orang tuaku menunggu aku benar-benar siap dan menjelaskan semua pada mereka dan meminta maaf atas semua yang udah aku lakukan

Akhirnya setelah perjalanan dari bandara ke apartemen arya yang dulu cukup memakan waktu yang tidak sebentar karena jalanan yang macet sedangkan anakku sudah rewel dari tadi dan kamipun sampai kebingunggan menenangkannya karena tidak biasanya revan seperti ini dan setelah memberikannya asi sambil dinyanyikan oleh ayahnya dia tertidur

Drrt drrt

"Handpone kamu arya"panggilku pada arya yang sedang di dalam kamar mandi

"Angkat aja"jawabnya dan aku melihat nama yang tertera dilayar handpone nya arya yaitu dari mama

Aku bingung gak mungkin kan aku jawab yang ada nanti mama nya arya berpikiran negatif lagi tentang siapa yang mengangkat telfon anaknya dan tambah bikin masalah,karena terlalu lama berpikir

"Siapa sayang yang telfon?"tanya arya yang sudah memelukku dari belakang dan membenamkan kepalanya keleherku

"Mama kamu",jawabku

"Oh"jawabnya yang sekarang malah asyik mengendus leherku

"Arya,telfon balik sana mama kamu siapa tahu ada yang penting"kataku sambil berusaha terlepas dari arya karena masih banyak yang aku kerjakan kalau tidak dihentikan ya semua tahulah kemana itu akan berakhir dan membuat semuanya terbengkalai

"Nanti aja"katanya lagi

"Arya telfon atau kamu gak boleh tidur disini dan kita gak ketemu seminggu"ancam ku padanya walaupun bagaimana yang menelfon itu adalah mama nya orang yang telah melahirkannya dan aku tidak mau arya menyepelekan mama nya hanya karena aku

SonWhere stories live. Discover now