SATU

22.5K 1.2K 11
                                    

KIM SOON YOUNG POV

Aku mengetuk-ngetuk pulpenku dikening. Sebenarnya aku tidak sedang berpikir betapa sulitnya pelajaran Bahasa didepanku, pikiranku melayang mendengar kata-kata Appa. Apa benar ia tampan? Apa benar aku akan menyukainya? Haahh.. Aku tidak semangat belajar rasanya. Lusa aku akan bertemu dengannya, calon suamiku. Ish aku merinding sekali menganggap seseorang yang belum aku lihat wujudnya sebagai calon suamiku. Jangan-jangan dia seperti Ahjushi?

"Yaaaa andwaeeeee!!! ><"

Aku tidak sadar berteriak cukup keras padahal sekarang sedang ada kelas dan asal kalian tau, Choi Seonsaengnim terkenal sangat ganas.

"Kim Soon Young? Ada masalah?"

Aku langsung gugup. Semua pasang mata menatap kearahku. Sial! Aku jadi pusat perhatian!

"Ng.. itu.. anni, aku hanya.. hanya kebelet pipis Saem, emm aku izin kebelakang!" ucapku sambil cepat berlari keluar kelas diikuti dengan ekoran mata-mata para siswa dikelasku.

"Huhh..." aku menghembuskan nafas lega. Setidaknya aku bisa menyembunyikan rasa maluku beberapa saat.

Aku memutuskan menuruni tangga, dan dengan langkah pura-pura akan ke kamar mandi, aku segera lari ke taman. Yap, taman sekolah! Ah, i love this place!

Aku duduk disalah satu kursi yang kosong. Aku memejamkan mataku beberapa saat merasakan angin yang bergerak lembut diwajahku. Ah, segarnya.

BRUK!!

Aku langsung membuka mataku dan menoleh kearah suara. Aku bahkan tidak berkedip begitu melihat seorang namja-ah tidak! seorang malaikat lebih tepatnya seperti habis jatuh.. tunggu dulu, jatuh dari pohon?

Aku mendekatinya takut-takut. Dia tiba-tiba berdiri. Dia lebih tinggi dariku, mungkin aku-bahkan-lebih pendek dari bahunya. Wajahnya benar-benar sempurna! Tampan adalah kata yang tepat!

"N-neo.. gwenchanna?" aku mencoba mengajaknya berdialog, siapa tau dia bisa bahasa manusia?

"Ya! Kau lihat apa huh? Kenapa melihatku seperti melihat emas? Kau pikir aku bongkahan emas yang besar? Minggir! Kau mengganggu jalanku!"

Seperti ada petir dikepalaku. Ternyata dia manusia! Dia mengomel kepadaku! Astaga tampan tetapi sangat cerewet!

"Ya! Aku menanyakan dirimu baik-baik eoh! Dasar menyebalkan!" balasku. Dia menatapku dan mendekat kearahku, membuatku otomatis mundur.

"Ya! Kau apa-apaan sih?!" bentakku akhirnya.

"Kau bilang tadi aku apa eoh? Menyebalkan? Kau satu dari sekian banyak perempuan yang aku dekati, yang mengatakan aku 'menyebalkan'." ucapnya.

"Ck, memangnya biasanya mereka melakukan apa? Memujimu? Cih." cibirku. Padahal beberapa detik yang lalu aku melakukan hal itu.

"Dasar Cewek Bermata Aneh!"

"Mwo?! Cewek apa?"

"Bermata Aneh!"

"Ya! Jangan lari! Hey! Dasar pengecut. Huh menyebalkan!" gerutuku. Mimpi apa sih aku semalam bertemu dengan siswa aneh sepertinya?

***************

JEON JUNG KOOK POV

Aku memarkirkan mobil sport merahku dihalaman rumah. Aku segera masuk dan terhenti begitu mendengar Appa memanggilku.

"Jungkook-ah, duduk. Appa ingin bicara."

Sejujurnya, aku malas berbicara dengan Appaku beberapa hari ini. Pasti membahas hal yang sama, pernikahan.

"Aku lelah Appa, mata kuliah-ku tadi sedang penuh-penuhnya dan-"

"Dan kau tau Appamu paling tidak suka di acuhkan." potong Appa cepat. Aku mengalah, melangkahkan kakiku dengan memasang muka lemas disana.

"Biar Eomma siapkan makan siangnya." Eomma berdiri dan mengelus kepalaku. Aku tersenyum, Eommaku memang terbaik.

"Besok lusa kita akan mengadakan pertemuan keluarga besar Jungkook, Appa harap kau tidak ada acara yang lebih penting dari hal ini." Appa mulai berbicara. Harus akui, suara bass-nya terdengar sangat berwibawa.

"Arraseo Appa." jawabku.

"Tumben kau tidak membantah? Biasanya ada saja alasanmu."

Aku memutar bola mataku malas. Mau aku katakan ada acara-pun, acara Appa lebih penting dari segalanya.

"Kebetulan aku free." ucapku bohong.

"Bagus. Besok kita bisa ketemuan di restaurant yang akan kami sepakati. Appa membelikanmu satu stell jas, lihat dikamar. Gunakan jas itu dan jangan buat Appa maupun Eommamu malu."

Aku mengangguk dan melangkah menuju kamarku. Benar saja, satu stel jas lengkap dengan sepatu hitam mengkilap ada disana. Badanku terlalu lelah untuk mencoba itu semua, jadi aku memutuskan untuk langsung menuju kamar mandi.

TBC~

YAPS CHAPTER 1 UDAH AKU RILIS/? VOMMENT NYA JANGAN LUPA ^^

WHAT?! MARRIED?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang