2. No Choice

44.1K 2.7K 68
                                    

Taken by you.

###

Part 2

No Choice

###

"Kau berani menyebutkan nama pria brengsek itu ketika aku mencumbumu?" geram Darius di balik suaranya yang tenang, berikut ancaman mematikan yang membuat bulu kuduk Rea meremang.

Darah menghilang dari wajah Rea, membuatnya bukan hanya sekedar pucat pasi. Ia bahkan tak berani membuka mata, terlalu takut menghadapi kemurkaan Darius. Tahu bahwa dirinya sudah membangunkan singa yang tertidur hanya untuk memburunya.

Hening...

"Aku tahu kau mengatakan itu hanya karena ingin mengusikku saja, Rea," lanjut Darius dengan nada penuh ketenangan yang terkendali. "Kita sama-sama tahu, Sayang. Hanya akulah pria yang pernah menyentuhmu seintim ini."

'Sial,' rutuk Rea dalam hati.

"Dan akan selalu seperti itu," janji Darius, seperti iblis yang bersumpah dalam kekejaman. Pelukan lengannya di pinggang Rea semakin erat. Membuat tubuh Rea gemetar karena bukannya melepaskan, pria ini malah semakin mengetatkan rengkuhan lengannya. Lalu jemari Darius bergerak perlahan menelusuri perut Rea yang masih rata. Dengan sentuhan lembut, tapi mampu membuat bulu kuduk Rea meremang ketika jemari itu mengusap-usap tempat darah dagingnya bertumbuh.

"Kau sangat beruntung, Rea." Bibir Darius menempel di telinga Rea. Berbisik lembut tapi mampu membuat Rea bergidik ngeri, menyiratkan ancaman berbahaya buat wanita itu, "Karena kau sedang mengandung anakkulah yang membuatku sedikit berbaik hati padamu. Jadi..." Darius diam sejenak sebelum suaranya menajam dan melanjutkan, "...sebaiknya ini menjadi untuk yang pertama dan terakhir kalinya kau menyebutkan nama pria lain di hadapanku. Terutama nama pria brengsek itu."

'Kaulah yang pria brengsek di sini, Darius. Kau sengaja membuatku hamil hanya untuk mengikatmu!' teriak Rea dalam hati. Ingin sekali ia menyemburkan kata-kata itu di wajah Darius. Namun Rea hanya membeku. Wajahnya semakin pucat, tahu bahwa dirinya dalam masalah besar ia tahu, sangat tahu malah. Bahwa Darius tidak pernah main-main dengan ancaman yang pria itu ucapkan.

"Dia satu-satunya kesayanganku selain dirimu." Darius menekan kata dia, jemarinya masih bergerak lembut mengusap perut Rea. Menelusuri di mana tempat darah dagingnya sedang bertumbuh. "Jadi, jaga dia baik-baik, atau kau akan tahu apa yang mampu kulakukan untukmu."

'Apa sekarang aku harus membuang jauh-jauh pikiran untuk melenyapkan anak Darius dari dunia ini?' Batin Rea bertanya. Sangat tahu apa yang mampu dilakukan Darius terhadap siapa pun yang menantang dan mengkhianati pria itu.

"Aku akan memastikan kau benar-benar menyesali perbuatanmu jika kau sengaja menyingkirkan dia dari kehidupan kita."

Sepertinya anak ini berhasil menarik perhatian Darius melebihi dirinya. Sungguh kesialan yang menggunung bagi Rea jika Darius jauh lebih menyayangi anak ini daripada dirinya. Rea menahan nafas saat Darius mencium sisi telinganya, penuh kelembutan dan kehangatan.

"Aku tahu kau mampu hidup tanpaku, Rea. Tapi pertanyaannya adalah..." Darius menggantung kalimatnya, mengecup leher Rea semakin ke bawah, menuju bahunya yang kini terekspos bebas karena Darius menarik leher kemeja itu ke bawah. "...apakah aku mau melepaskanmu?"

Mata Rea terpejam, mencoba menerima kenyataan bahwa hanya Dariuslah kehidupannya. Akan tetapi, ia tidak bisa mengabaikan kenyataan dengan hati yang selalu meneriakkan nama Raka. Menggembar-gemborkan bahwa hanya pria itu yang ia cintai. "Sampai kapan kau akan tetap menahanku, Darius?" Suara cicitan Rea penuh keputusasaan dan ketidakberdayaan di bawah kendali Darius.

Taken by You (Darius.E.Farick) on DreameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang