Dengan cepat aku langsung memutuskan hubungan skype ku dengan Zoe. jantungku berdebar tak karuan. Apa-apaan sih dia?! kalau ketahuan sama John, bisa-bisa di ledekin terus!

Tiba-tiba dilayar laptopku , terpampang nama Zoe. aku mengangkatnya. Dia hanya menyeringai.

"kenapa di tutup?" tanya Zoe.

"erm, gapapa." Jawabku. Dia hanya menganggukkan kepalanya.

"mau ngomongin apa nih, beruangku?"

"erm..." tanya gak ya? tanya? Gak? Hadeh, keingat mimpi tadi.. jadi ngeri sendiri.

"Jehna?" panggilnya, aku tersentak dari lamunanku.

"ah ya.. gimana pertandingan tadi?" tanyaku. Basa-basi.

"gue sempat bertengkar." Ujar Zoe santai.

"kok bisa?"

"yah.... Kamu, ingat Luvin?" tanyanya. Seketika badanku menjadi kaku.

"kenapa dengan dia?" berusaha tampak normal di depan Zoe.

Zoe menghela napas, "Jehna, suatu saat, lo pasti tau." Ujar Zoe tersenyum lembut.

"erm, Zoe?"

"ya?"

"gak jadi."

"dasar beruangku!" ujar Zoe kesal. Aku menyeringai. Sebenarnya aku ingin bertanya tentang mengapa aku tidak boleh dekat dengan cowok-cowok lain.

"Zoe..." suara cewek manja. Pasti cewek yang dibawa Zoe. menjijikkan.

"gue senang-senang dlu. See ya beruangku. Muah." Kata Zoe dan langsung memutuskan hubungan skype.

Aku menghela napas dengan lelah. Aku bosan dengan hari-hariku yang seperti ini. tidak bisakah aku mendapat 1 hari saja yang dapat membuat hatiku senang? Serius, kalau begini terus, lama-lama aku bisa mati kebosanan disini.

Ku putuskan untuk berjalan-jalan disekitar komplek rumahku saja, daripada berdiam diri dikamar terus. Aku bergegas turun kebawah.

"Ma, aku mau jalan-jalan dulu ya?" tanyaku kepada mama yang sedang menonton televisi.

"kemana? Uda sore, lain kali saja." Ujar mama.

"aku bosan, nanti aku kembali jam 6. Kalau aku pulang lewat jam 6, mama boleh cari aku." mama tampak sedang berpikir-pikir.

"yasudah, jam 6." Kata mamaku. Aku tersenyum girang.

"okay." Kataku seraya berjalan keluar rumah. Saat mau melewati gerbang rumahku yang memiliki tinggi 2,5 meter, aku tersenyum kepada pak.cipto, satpam dirumahku.

"pak, aku mau jalan-jalan dulu. Tolong bukain gerbang dong." Ujarku.

"iya, non." Pak.cipto membuka pintu gerbangnya.

"makasih."

"sama-sama non." Ujar pak cipto sambil menutup gerbang ketika aku sudah di luar rumah.

Aku mulai melangkahkan kaki ke arah taman. Langit berwarna oranye membuatku tidak bisa berhenti menatap keindahan nya itu. tanpa sadar, sebuah mobil mewah yang melaju kencang kearahku. Mobil itu mengerem sehingga bannya berdecit kencang. Aku nyaris mati!

Jantungku berdetak dengan kencang sehingga dadaku terasa sesak. Aku tak bisa bergerak. Kaki ku terlalu lemah untuk berjalan. berdiri saja sangat susah.

Seorang laki-laki keluar dari mobil audi itu. dia menatap ku dengan tatapan garang. Matanya melotot tak percaya. baru saja ia ingin memaki ku ketika seorang laki-laki lainnya keluar dari mobil itu dan berlari ke arah laki-laki pertama.

Beautiful in Its Time (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang