2. Axandria Melati Pradhamita

13.6K 704 2
                                    

M E L

Sunyi itulah dunia terbaik bagiku. Mempunyai saudara kembar yang begitu cemerlang membuatku terasa seperti bayangan yang selalu ada di sampingnya tetapi tidak pernah dianggap, diperhatikan, dan selalu diabaikan.
Tidak seperti pasangan kembar lainnya yang selalu berbagi cerita, bergurau, dan selalu bersama. Kami cenderung tertutup. Jes dengan dunia sempurna yang ia miliki dan aku dengan dunia sunyi yang ku ciptakan sendiri.
Aku bukan anak nerd yang selalu menjadi korban bully, bukan anak famous yang selalu mem-bully. Ansos lebih tepatnya. Aku tak suka mempunyai banyak teman seperti Jes karna itu merepotkan. Cukup buku sketsa dan pensil yang menjadi sahabatku.
Walaupun kami dianugrahi wajah yang serupa tapi hanya sedikit siswa lain yang mengetahui bahwa kami kembar. Tidak, bukan karna dilarang oleh Jes tapi aku yang melarang Jes memberi tahu teman-temannya.
Jes terlalu cemerlang untuk menjadi kembaranku, ia begitu cantik, cerdas, baik, dan supel. Aku akui bahwa aku iri dengan Jes.

"Awas lo kesambet, melamun ditaman sendirian kayak gini" ucap seseorang membuyarkan lamunanku.

Aku pun menoleh. Tampan. Matanya begitu pekat dan alisnya berbaris dengan sempurna.

"Woi! Biasa aja dong liatinnya. Entar lo naksir lagi" tegur lelaki itu.

"Pede" ucapku pelan.

"Gue Alfa, XI IPA 2. Lo?" Ujarnya sambil mengulurkan tangan. Jika ia kelas IPA 2 berarti ia teman sekelas Jes bukan?

"Oi, lo liat gak tangan gue? Gue ngajak kenalan nih" katanya lagi.

    Merasa terganggu, aku pun beranjak dari taman dan akan menuju kelas. Tapi langkahku terhenti ketika tangannya mencekalku.

"Hei, Axandria Melati" panggilnya sambil membaca namaku.

"Axandria? Kok gue serasa pernah denger ya?" Gumamnya.

"Ah, bentar, bentar" tahannya sambil menatapku.

"Apaan sih!" Ucapku dingin sambil berusaha melepaskan tangannya

"Oh ternyata bener, gosip kalo Jes punya kembaran. Lumayan mirip sih, tapi aura lo gelap gak cerah kayak Jes" komentarnya

"Kamu cowok tapi sukanya dengerin gosip. Gak laki banget!" Ketusku sambil berjalan meninggalkannya.

=====

"Assalammualaikum" salamku ketika masuk rumah.

"Walaikumsalam, loh Jes kemana Mel?" Tanya mama

"Latihan ma, Mel disuruh pulang duluan" laporku.

"Ya udah, kamu ganti baju terus makan dulu sana"

"Iyaa ma" ujarku sambil menaiki tangga. Lalu aku teringat sesuatu "ma, Mel boleh keluar gak?" Tanyaku.

"Mau kamana?"

"Mel mau ke taman ma. Boleh?"

"Ya udah, kamu pakek aja mobil Jes entar mama yang bilangin"

"Enggak usah ma, aku mau jalan kaki aja ma, lagian cuman disekitar sini kok" tolakku.

"Ya udah kamu makan dulu dan pulangnya jangan malem" pesan mama.

=====

     Selain menggambar dan melukis, fotograpy juga merupakan hobiku. Hampir setiap minggu, aku bakal pergi kesuatu tempat menarik hanya untuk menyalurkan hobiku. Bahkan benda-benda kecil akan kuabadikan bila menarik.
     Tidak perlu bersama teman. Aku lebih suka sendiri dalam berpergian. Bersama teman terlalu berisik menurutku. Kali ini aku memilih pergi ke sebuah taman bermain. Tempat sederhana terkadang mempunyai sesuatu yang menarik untuk di potret. Kali ini aku mengincar ekspresi anak-anak untuk ku abadikan. Senyum ceria tanpa ada beban merupakan ekspresi yang sangat menarik untuk difoto.

"Kak, bisa tolong ambilkan buah itu?" Tanya seorang anak perempuan sambil memegang cardiganku.

"Oh baiklah" kataku sambil mengambil buah jambu yang tidak terlalu tinggi.

"Terima kasih kakak cantik. Ah, kamera! Bisakah kakak memfotoku?" Pintanya.

"Bisakah kau berpose cantik untukku?" Ucapku sambil mengarahkan kamera ke arahnya.

"Baiklah" ia pun meletakan jari di pipi dan tersenyum lebar.

Cekrek.... Cekrek....

Tanpa Mel sadari, sepasang mata terpaku dan tersenyum kepadanya.

"Flo, kamu jangan lari gitu aja dong. Kakak capek nyari Flo" seorang lelaki menghampiri anak kecil yang dipanggil Flo.

"Abis Flo sebel sama kakak, liatin cewek mulu" protes Flo dengan lucu.

"Maaf deh, pulang yuk udah sore. Entar kamu dicariin mama"

"Flo pulang dulu ya kakak cantik, terima kasih udah nemenin Flo" Flo tersenyum kepadaku.

"Terima kasih, kami pamit dahulu. Mau kami antar pulang?" Tawar lelaki itu.

"Tidak perlu, rumahku disekitar sini" tolakku.

"Baiklah kalo bergitu permisi".

Cekrek.....
  
     Tanpaku sadari aku mengambil gambar lelaki yang berjalan menjauhiku.

♥♥♥♥♥

Mumpung lagi mood jadi update terus.
Vote plaseeeee

Thanks For Reading :)

Me or My Twin?Where stories live. Discover now