PART 03 : Itulah Penyebabnya

13.7K 1K 70
                                    

LAKUNA
(Ruang hati yang kosong)

PART 3 : Itulah Penyebabnya

***

SUASANA tampak canggung. Han Miyoung hanya menyentuh jemari tangannya yang ia genggam kuat. Kejadian beberapa menit lalu membuatnya kepalanya pusing. Ada perasaan menginginkan yang menguar. Matanya berkunang. Pelipis mungilnya masih mengeluarkan beberapa bulir keringat, namun, tak sebanyak tadi. Matanya pun sesekali melirik Kyuhyun yang duduk berdiam diri dengan ponsel yang berada pada jarak pandangnya. Miyoung kembali mengingat bagaimana Kyuhyun yang beberapa menit yang lalu menerjangnya. Hingga ia meringis kesakitan karena terkantuk pintu mobil.
Bagaimana pria itu sangat tidak sopan mampu berbuat sejauh itu?

Bagaimana Cho Kyuhyun bisa membuatnya panas-dingin seperti saat ini?

Bagaimana bisa Cho Kyuhyun membuat matanya terus mengarah padanya?

Bagaimana bisa Cho Kyuhyun membuat bagian paling sensitifnya berdetak tak karuan?

Miyoung sangat ingat ketika Kyuhyun menyentuhnya. Tangan Kyuhyun sungguh hangat, ditambah dengan bau pinus bercampur aroma cologne mahal yang menguar di tubuh Kyuhyun membuatnya pening. Pria tampan yang sangat menggoda dengan perilaku yang menyebalkan! Ya ampun!

"Kau sakit?"

Miyoung menegakkan tubuhnya ketika suara rendah bariton milik Kyuhyun menyapa indera pendengarnya. Ia menggeleng dengan cepat. "Tidak. Aku baik-baik saja."

Kyuhyun mengangguk kemudian mengalihkan fokusnya pada ponsel kembali. Suasana di dalam mobil kembali hening. Sampai Paman Supir yang saat ini berada didepan-kursi pengemudi membunyikan klakson mobil ketika sampai didepan pagar tinggi rumah bercorak warna putih gading dengan warna emas di bagian-bagian tertentu.

Beberapa saat kemudian pintu disamping Kyuhyun terbuka, disusul dengan pintu disampingnya. Ia melangkah keluar, kemudian mengikuti Kyuhyun yang berjalan angkuh dengan tangan yang sepenuhnya tenggelam pada saku celana licinnya. Melirik sekitar, terdapat beberapa pelayan berpakaian putih dan hitam serta bandana putih dibagian atas, membuatnya mengernyitkan hidungnya.

Apa ia akan mengenakan pakaian rumit itu?

Kembali ia melirik taman depan rumah mewah ini. Rumah yang jauh lebih besar dibanding dengan rumahnya. Rumah ini terlihat seperti mansion eropa mewah dan tertutup yang seperti dibangun di tengah-tengah lapangan golf. Karena disepanjang jalan tadi, yang dapat ia lihat hanyalah rumput alami hijau yang membentang luas. Hanya rumah itulah satu-satunya yang berada di sana.

Pintu putih bercorak emas, terbuka dengan perlahan. Disana, berdiri seorang pria paruh baya-ia dapat mengira umur beliau sama dengan ayahnya-tersenyum penuh. Kedua tangan pria paruh baya itu merentang bagaikan mengucapkan selamat datang yang hangat.

"Selamat datang, Han Miyoung."

Han Miyoung menatap pria paruh baya itu dengan tak percaya, kemudian membungkukkan badannya. Membuat pria paruh baya itu lagi-lagi tersenyum. Kali ini dengan senyuman geli yang tersungging di bibirnya. Miyoung bertanya-tanya, pria itu... apakah rekan kerja yang Ayah bicarakan padanya?

"Selamat datang dirumah kami. Ayo, masuk." Tangannya terulur padanya kemudian mengarahkan pada bagian dalam rumahnya.

"Aku perlu mendiskusikan sesuatu padamu." Ujarnya lembut.

LAKUNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang