Ali menatapnya kesal ia kira disuruh datang kesini ada apa ternyata disuruh mengasuh anaknya. Wkwk. *SABAR LI* *BANGKE LO THOR JAHAT* *PAN DIGONYA KAGAK ADA* *KAGAK GINI-GINI JUGA KALI* *oke abaikan*

ali melepaskan kacamatanya dan mengajak main alvian namun tetap saja alvian menangis.

"Tuh si dia tau kali mana bapaknya mana uncle nya." Ucap ali dengan nada frustasinya.

"Duh sayangnya mamah jangan nangis dong cinta." Ucap sisi kembali menggendong jagoannya.

"Si pengen pup kali." Celetuk mila pada sisi.

Sisi mengecek pempersnya yang bersih tak ada kotoran sama sekali.

"Si laper kali." Sahut gritte pada sisi.

Sisi berpikir sejenak lalu mengambil makan dan memberikannya pada alvian namun tak dimakan sama sekali.

"Aduh alvii kenapa sih sayang?." Tanya sisi mulai frustasi pasalnya sudah berjam-jam menangis dan belum mereda.

"Emen emen." Ucap alice memberikan permen pada alvian dan seketika itu juga tangis alvian mereda.

Sisi dan yang lain menepuk jidatnya jadi alvi menangis hanya karna?ingin permen.

"Gue lagi pengen istirahat capek pulang syuting,terus ditelfon kesini cuma karna nenangin alvi tapi kagak reda taunya pengen permen?oh please deh kaka ipar." Ucap ali panjang lebar sedabgkan sisi hanya cengengesan tak jelas

"Udah kagak usah ngebacot tidur aje sono dikamar tamu." Ucap sisi mendorong bahu ali pelan dan dengan semangat ali memasuki kamar tamu dan merebahkan tubuhnya dikasur.

***

Ini sudah hari ke 6 digo selalu memberi kabar pada sisi dan tak jarang mereka video call hanya sebatas menahan rindu tak jarang pula alvi dan alice selalu hadir.

Kini sisi tengah mengajak main alvi dan alice ditaman belakang. Ternyata membesarkan anak tanpa campur aduk dari tangan mana pun senang. Selama ini sisi tak pernah meminta pembantu atau baby sister karna kewajiban seorang istri mengurus rumah tangga.

"Yeeee alvi sama alice bisa jalaaan." Pekik sisi dengan menepuk-nepuk tangannya sedangkan alice dan alvi hanya tertawa.

"Sisiiiiiii." Teriak ule dari dalam rumah.

"Gue ditaman leeeee." Jawab sisi tak kalah kencang.

Ule berlari menghampiri sisi ke arah taman.

"Si hape lo berisik nih dari tadi." Ucap ule dengan memberikan ponselnya pada sisi.

"Silent aja le tanggung gue lagi maen sama kesayangan nih." Ucap sisi dengan memapah alice sedangkan alvi sedang belajar menendang bola.

"Oke deh." Jawab ule lalu kembali kedalam.

"Ciee alvi udah gedenya mau jadi pemain bola ya." Ucap sisi menggoda alvi yang sedang bermain bola.

"Ola iyah ola mamah." Jawab alvi walau pun tak jelas namun setidaknya sisi mengerti.

Mereka kembali bermain. Tawa candaan menghiasi suasana ditaman bahkan tak jarang sahabatnya mengintip mereka bertiga.

"Huuhh apek." Ucap alice dengan berjongkok dan memasang wajah capeknya yang sangat imut.

"Api uga apek." Sahut alvi ikut berjongkok disamping alice sedangkan sisi tersenyum kecil melihatnya.

"Kembar cape?." Tanya sisi berjongkok didepan mereka dan mengelus kepala keduanya.

Mereka menjawab dengan anggukan kepalanya dengan lesu.

"Kita bikin jus yuk." Ajak sisi yang membuat mata mereka berbinar ceria.

"Ayuuukkk." Jawab mereka berdiri semangat lalu menarik-narik tangan sisi. Sisi hanya bisa tertawa kecil melihatnya.

Sisi dan sikembarnya kini sedang asik berkutat didapur. Ia akan membuat jus alpukat kesukaan keluarga kecil digo.

"Enjus pukat." Teriak alice dengan menepuk tangannya dan melompat-lompat bahagia.

"Yeeeeyyy njuusss pukat ndiii(jadi)." Ucap alvi ketika melihat jusnya sudah dituangkan pada gelas-gelasnya.

Sisi hanya bisa tersenyum melihatnya. Kini usai membuat jus alpukat mereka membawa jusnya ke ruang tamu dan mereka menyeruput jusnya.

"Nak nak njus." Ucap alvi dengan mengacungkan telunjuknya yang membuat sisi terkekeh kecil melihatnya.

"Alvi sayang kalo mau bilang enak itu ngacungin jempolnya bukan telunjuk." Ucap sisi lembut dan tertawa kecil sedangkan alvi hanya manggut-manggut.

"Nak mama." Ucap alice mengacungkan jempolnya pada sisi.

"Nah gitu sayang. Bang alvi masa kalah sama adiknya." Ucap sisi tertawa kecil.

Mereka berlanjut dengan bermain mobil-mobilan dan juga barbie. Sisi hanya bisa tersenyum melihatnya.

Ia teringat bahwa kembarnya belum makan dengan cepat dia berlari kedapur dan mengalaskan makanan untuk kembarnya.

Usai mengambil makan kini sisi tengah menyuapi sikembarnya. Mereka makan dengan lahap makanya tak jarang berat badan mereka pun bertambah.

Selesai menyuapi sisi mencuci piring dan gelas usai itu ia kembali dan melihat ponselnya tergeletak disana dan ada notif line.

Via Line

C.L. : Sisa semalam
C.L. : Picture Received

Seketika tubuh sisi menegang ponselnya terjatuh. Tubuhnya lunglai kelantai.

"DIGOOOOOOOO"

***

C.L?siapa ya?
Penasaran?sama saya juga😝
Vote : 200+
Comment 20+
LANGSUNG DINEXT KALO UDAH LEBIH.
INGET I HATE PG!!!!!

Pergi Dari Hatiku[ENDING]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن