Maaf

62 3 0
                                    

"Del.. Kenapa pipimu memerah hah? Apa kau menyukainya juga?!" Dengan nada cemburu.

Aduhh aku harus menjawab apa...

"Ehhh.. Aku.." Dengan gugup aku pun mulai menjawabnya.
.
.
"Engga kok.. Kita cuman temen deket aja" ya walaupun jawaban sebenarnya bukan itu. Tapi aku gamau disebut 'ttts' ( tukang tikung temen sendiri). Benakku.

"Yasudahlah mari makan" ucap Lucy yang sepertinya tidak curiga. Kemudian kami pun makan dengan lahap dan senang. Tak terasa bel masuk pun berbunyi. Kami pun langsung ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Ipa.
.
.
*dikelas*
"Yaaa sekarang kita latihan bab 6 ya karena kemaren kita sudah mempelajarinya sekarang hanya latihan saja. Kerjakan halaman 11-14" ucap bu Sisy guru IPA ku.
.
"Mengapa IPA sangat membosankan ya tuhann..." Gumamku dalam hati. Aku pun mengambil buku IPA dan terkadang aku melamun karena memang menurutku pelajaran IPA membuat ku mengantuk. Saat melamun ke arah kelas Hadin. Ternyata Hadin melihatku dan melambaikan tangannya seraya senyum ke arahku. Pipiku tentu langsung memerah. Karena malu aku langsung membuang pandangan ku darinya.

HADIN POV

*melambaikan tangan ke adel*
*tidak di anggap*
*sakit hati*
*galau*
"Lahhh kenapa malah buang muka.. Padahal kan disapa.. Ada masalah apa ya dia kayaknya murung gitu mukanya.. Tapi tetep cantik sih, eh.." Benakku

HADIN POV END

"Akhirnya selesai jugaaa" lega karena tugas yang diberikan bu Sisy akhirnya selesai. Aku pun segera mengumpulkan tugasku dan seperti biasa mendapatkan nilai 100. Aku cukup pintar di IPA tapi aku tak suka pelajaran IPA. Membosankan.
.
"Ada yang belum selesai???" Ucap bu Sisy. Tak ada seorang pun yang menjawab yang artinya semua murid sudah. "Baiklah kalau begitu.." Tiba tiba bel pulang berbunyi yang artinya semua murid diperbolehkan pulang dan yang artinya aku akan pulang kerumah dan bertemu pamanku yang kejam lagi. "Nahh pas sekali.. Sekian dari ibu yaa.. Hati-hati ya kalian pulang nyaa" bu Sisy pun keluar kelas dan semua murid pun pulang termasuk diriku. Saat aku keluar kelas, Hadin sudah menungguku di depan kelas. Dan dia langsung merampas tangan kananku dan saat itu juga Lucy melihatnya. Muka Lucy terlihat seperti 'awas ya kau adell!!!!' Perasaan ku tidak enak, jadi ku lepaskan tanganku dari gandengan Hadin.
.
"Lahhh kenapa del??? Ada masaah ya?? Tadi juga ku sapa kau malah membuang muka seakan aku gaada" *dramatis mode on*
.
"Din... Mending kita gausa pulang bareng lagi..." Tiba tiba kata kata itu terucap oleh ku. Aku tak punya pilihan lagi. Aku merasa tak enak dengan Lucy. Walaupun ini menyakitkan. Tetapi harus.
.
Dengan kaget campur kecewa Hadin bertanya. "Hah?? Maksud kamu apa del???"
.
.
Tbc.

MAGIC NECKLACEWhere stories live. Discover now