Seperti biasa

89 8 2
                                    

"Adeliaa... " seseorang memanggilku dari luar rumah. Sepertinya itu sahabatku Hadin yang setiap hari sekolah pagi selalu memanggilku untuk berangkat bersama. Dia berbeda denganku. Dia hidup dengan keluarga yang mencukupi. Dan dia juga masih mempunyai kedua orang tua, dan hidup layaknya remaja normal lainnya. Dia juga seorang laki laki. Sebenarnya dia populer di sekolah. Tapi tak tahu mengapa dia tetap memilihku sebagai sahabatnya. Dia tampan. Sebenarnya aku secara diam - diam menyukainya. Tak terasa pipiku memerah.
.
"adelia????"

"Iyaa tunggu din.." Teriakku dari dalam rumah. Aku langsung bergegas mengambil tasku dan langsung menuju keluar rumah tanpa berpamitan dengan pamanku. Aku takut apabila berpamitan dengannya. Jadi lebih baik tidak usah. Saat membuka pintu rumah. Sudah terlihat sesosok laki laki remaja yang tampan dengan memakai baju seragam yang serupa denganku. Hadin.

" darimana saja kau?? Lama sekali--" " sahut hadin.

" ahh maafkan aku.. Ayo kita berangkat" hadin dan aku pun berangkat ke sekolah bersama seperti biasanya. Saat sampai sekolah, para penggemar hadin pun mengerubunginya.
.
" mendingan aku pergi deluan saja " aku tak mau ambil pusing karena banyak sekali yang mengkerubungi hadin.

HADIN POV

" ahh maaf permisi.. "
" ehh itu si Adel mau kemana??" Batinku.
Aku pun dengan sekuat tenaga berusaha keluar dari kerumunan ini. Dan akhirnya berhasil. Dengan secepat kilat aku berlalri ke arah adel.
"Adeelllllllll tungguuuuuu" aku pun behenti berlari di hadapan adel. Dengan mengusap keringat yang ada di dahiku dengan lengan kananku.

HADIN POV END.

"Hadeuhhh kamu ngapain lari lari sampai keringatmu bercucuran dengan deras seperti itu din.."
.
"Habisnya kau meninggalkanku.. " dengan nada kecewa.
.
" tak usah memikirkanku.. Lagipula mereka semua penggemarmu yang lebih cantik dari pada diriku." Ketusku.
.
" apa kau cemburu del??"
.
" apa yang kau bicarakan.. Tentu saja tidak.." Walaupun aku berbicara seperti itu, pipiku memerah layaknya tomat.
.
" kau tidak cemburu tetapi pipi mu memerah.. " godanya.
.
" ah sudahlah lupakan.. Ayo ke kelas "
Kami pun ke kelas masing-masing. Sebenarnya hadin adalah kakak kelasku. Tetapi karena kita sudah bersahabat sejak kecil. Jadi aku tak terbiasa memanggilnya dengan sebutan 'kakak'.

*dikelas*
"Selamat pagi.. Sekarang ibu akan mengajarkan kalian pelajaran matematika." Itu guru matematika yang berna bu fatmah. Beliau sangat pintar dalam mengajar. Dia adalah salah satu dari guru ter favorit ku. Selang waku berjalan bel istirahat pun berbunyi. anak murid lain pun berkeliaran keluar kelas untuk menyantap makan siang mereka.

"Adell.. Mau ke kantin bareng??" Sahut seseorang dari belakangku. Ternyata itu Lucy. Dia memang orang yang sangat ramah nan cantik. Dia teman baikku juga. Sebenarnya dia juga suka dengan Hadin.
.
Aku pun berbalik arah ke belakang dan menjawab lucy "ahhh iya ayo" kami pun ke kantin bersama.
.
*dikantin*
"Duduk situ dulu ya del.. Aku akan mentraktirmu.. Kau mau apa?" Tanyanya.
.
"Serius?? Terimakasih.. Aku mau mie ayam saja ah seperti biasa. Dan es teh manis kalo boleh.." Sahutku.
.
"Baiklah.. Tunggu disitu yaa" .
.
Aku pun menunggu Lucy sambil melamun tak tahu apa yang mau dekerjakan.
.
" hey " seseorang yang tak asing suaranya menepuk pundakku.
.
"Ah???!" Aku pun terkaget dan terbangun dari lamunanku.
.
" jangan melamun.." Ternyata itu Hadin. Bagaimana ini kalau lucy tau mungkin dia akan cemburu(?).
.
"Hadin.. Kau tahu?? Perempuan disekitar kanti melihat kita berdua.. Kan tidak enak.." Bisikku.
.
" ah tak apa tak usah hiraukan mereka " senyumnya. Tak terasa pipiku memerah saat melihat senyumnya. Dan saat pipiku memarah akibat senyuman hadin. Tak sengaja Lucy melihatnya dari kejauhan dan aku menyadarinya dan langsung menjauh dari Hadin.
.
"Mengapa kau menjauh?? Apa aku bau??"
.
"Bukan seperti itu.. Aku tidak enak dengan temanku yang menyukaimu.." Tak sengaja terucap olehku.
.
"Aduhh.. Jangan bilang bilang ya din" ucapku.
.
"Tenang saja.. Lagian yang ada dihatiku cuman ada satu gadis. Dia cantik dan sangat pintar dimataku." Mendengar perkataan itu akujadi merasa cemburu. Dengan sontak. "Siapa gadis itu???l"
.
" rahasiaa"
.
" ahh kau.." Aku pun menyentil jariku ke kupingnya.
.
"Ahhh maafkan.. Ahahaha tetapi itumemang rahasia del" sahutnya.
.
" Adel.. nih makanan sama minumannya " tak tersadar Lucy pun datang. Dan benar saja.. Dia langsung menatap Hadin.
.
Hadin pun pergi meninggalkan kami berdua. Tak tahu mengapa.

HADIN POV

"Ahh ini gadis yang adel bilang ya?? Dia cantik sih.. Tetapi tetap saja yang ada di hatiku cuman adel. Aku kan sedang bersama adel.. Ahh dia merusaknya" batinku. Karena kesal aku pun beranjak dari kursi yang di duduki adel.

HADIN POV END.

"Del.. Kenapa pipimu memerah hah? Apa kau menyukainya juga?!" Dengan nada cemburu.

Aduhh aku harus menjawab apa...

"Ehhh.. Aku.." Dengan gugup aku pun mulai menjawabnya.
.
.
Tbc

MAGIC NECKLACEWhere stories live. Discover now