Prologe

2.7K 199 6
                                    

"Oi kecil ! Kemari kau!"

Seorang anak bertubuh besar itu memanggil seorang bocah bersurai biru yang berada di bawah pohon. Bocah biru itu menurut karena merasa di panggil. Ia menghampiri bocah gendut itu dan kedua temannya. Sang bocah biru itu menatap orang yang ada di depannya.

"Kau memanggil ku?" Bibir mungil nya itu mencicit.

"Heh. belikan aku ice cream! Yang ada di seberang sana! Cepat atau tidak sama sekali!" Ucap bocah gembul itu. Bocah biru hanya mengangguk.

"Mana uangnya?" Ia bertanya pada si gembul.

"Pakai uang mu lah! Kau mau ku pukul?!"

"Tidak, tentu saja aku tak mau."

"Yasudah ! Sana pergi!"

Bocah biru itu melangkahkan kaki kaki mungil nya menuju stan ice cream.

"Hei! Jangan menyuruh nyuruhnya lagi! " Bocah lain datang dengan tatapan bengisnya. Namun tubuhnya yang mungil membuatnya nampak lucu.

"Apa apaan kau?" teman bocah gembul itu protes.

"Jangan menyuruhnya lagi! Kau tak kasihan apa melihatnya seperti itu?!" Bocah berani itu memekik.

Bocah biru yang mendengar keributan lantas berbalik hendak menunuju tempat si gembul tadi. Mendapati bocah merah yang tengah bertengkar dengan ketiga bocah nakal. Sang bocah merah memukul dan mencakar bocah yang ada di depannya, tapi dia tau dia terlalu mungil dan kalah jumlah. Al hasil Ia di pukuli dan di tendang habis habisan. Bocah biru itu datang melerai.

"Rasakan itu merah! Ngak tau diri melawan kami!" Pekik si gembul.

Meskipun si merah sudah babak belur dan tergeletak di tanah, Ia tak menangis sama sekali. Bocah gembul dan geng nya pergi meninggalkan dua bocah dengan gradasi rambut mencolok itu. Si biru mengelus surai si merah.

"Hei, kau tak apa?" Tanyanya. si merah mengangkat kepalanya. menatap si biru lewat dua bola mata berbeda warna itu.

"Aku baik baik saja. Lain kali jangan mau ya di suruh mereka lagi." Ucap nya seraya memasang senyum di wajah. Bocah biru itu menangis melihat bocah mera yang ternyata membela nya habis habisan.

"Kenapa kau melakukan ini pada ku? Hikss.. hiks.."

"Hei jangan menangis.. Uuuhmm.. kenapa ya ? Aku pun tak tau.."

"Karena aku kau jadi terluka.."

Bocah merah itu tersenyum seraya memandang bocah biru di depannya.

"Selama itu Tetsuya, aku tidak akan pernah keberatan meskipun terluka berapa kali." Ucap nya mantap.

Si bocah biru itu menatap lawan bicaranya dengan tatapan berlinang air mata. Ada juga orang yang peduli padanya.

Untuk yang pertama kalinya...

Tetsuya merasa dirinya berguna ketika di lahirkan di dunia....

Nantikan chapter 1 nya! ^_^ Arigatou gozaimasu!! ^_^

Memories [AkaKuro]✔️Where stories live. Discover now