CHAPTER 10 : Your Happiness

11.9K 692 3
                                    

Satu minggu terlampaui begitu saja. Nora kembali ceria, karena luka di tubuhnya telah pulih, dan ia dapat bercengkerama lagi dengan Joanna. Minggu pagi ini, Nora mengajak Joanna untuk merawat kebun belakang, dan mengganti beberapa tanaman lama dengan tanaman yang baru. Tentu saja, Nora meminta bantuan Houston untuk mengantar mereka membeli tanaman, karena Houston sekarang di perintah oleh Andrew untuk menjaganya mulai hari ini, sedangkan tugas Houston digantikan oleh James, adik sepupu Houston.

Nora baru menyelesaikan kegiatan tanam-menanam mereka di sore hari, tepat pukul 3 pm. Nora cukup bangga dengan hasil karyanya dengan Joanna. Mereka berdua membuat taman belakang mansion Andrew seperti taman nasional. Bagaimana tidak, rumah kaca yang sebelumnya hanya berisi beberapa tanaman di dalamnya, sekarang di penuhi karangan bunga di setiap tiang dan sudut ruangan. Sedangkan lampu taman yang berbanjar rapi ke belakang dihiasi karangan bunga berwarna merah muda dan putih melingkari tiangnya. Kolam berbentuk lingkaran dengan patung seorang dewi di tengahnya yang semula tanpa hiasan, berubah menjadi cantik dengan berbagai jenis bunga beraneka warna mengitari keseluruhan kolam itu. Tidak luput, Nora memasang karangan bunga berbentuk melingkar pada kepala dewi itu, dan menyelipkan serumpun bunga di genggaman tangan dewi itu. Pepohonan yang berbanjar rindang di kedua sisi taman diberi rangkaian lampu-lampu kecil di batang dan di sela-sela daun. Hingga, ayunan kayu berlapis sofa kulit, Nora menghiasinya dengan tanaman merambat yang nantinya akan menjadi lebih lebat seiring dengan waktu. Nora juga membuat jalan setapak yang dibuat dari bebatuan berwarna hitam dan putih alami disusun secara abstrak berpusat di kolam air dan merambat ke rumah kaca, ayunan, tanaman buah-buahan yang terletak di bagian belakang taman.

"hah! Akhirnya selesai juga, bagaimana kalau aku membantu membuat makan malam?" ucap Nora menatap Joanna penuh harap.

"aku tidak mengizinkanmu!" seru Andrew dari arah belakang.

"aku tidak bertanya padamu!" ucap Nora tanpa menatap Andrew yang sudah berdiri di sisi kirinya.

"maaf Nora ... tapi tuan Andrew sudah melarangmu, jadi aku tidak bisa berbuat apa-apa," ucap Joanna tersenyum. Mencoba memberi pengertian pada Nora.

"sebenarnya berapa gajimu di sini? hingga kau begitu patuh dengan tuan menyebalkan ini." ucap Nora menatap Joanna putus asa.

"itulah kewajiban seorang pelayan, menuruti semua keinginan tuannya tidak peduli berapapun upahnya," ucap Joanna menepuk bahu Nora ringan.

"ya, okay, dan ya terserah kau saja." ucap Nora seraya beranjak pergi meninggalkan Joanna dan Andrew.

"Nora ayolah!" seru Andrew kedua kalinya saat melihat Nora yang sedang merajuk karena keinginannya tidak terpenuhi, Andrew pun mengejar Nora dengan langkah kakinya yang panjang. Sedangkan, Joanna hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis melihat dua pasangan unik itu.

Nora memasuki kamar, dan mengubur dirinya dalam-dalam di atas ranjang, tanpa mempedulikan Andrew yang berusaha membujuknya dengan berbagai cara. Andrew menaiki ranjang dan memeluk tubuh Nora yang tertutupi selimut putih gading yang terbuat dari satin itu.

"ayolah kau ini seperti anak kecil. Aku tidak pernah melarangmu melakukan apapun yang kau mau, tapi kau jangan mengganggu pekerja rumah ini. Itu ada dalam peraturan mereka sayang," ucap Andrew mengusap punggung Nora.

"pergi,"

"baiklah aku mengalah. Aku akan memperbolehkanmu memasak," ucap Andrew.

"benarkah!" seru Nora bangkit dari tidurnya dan menguraikan selimutnya tanpa mempedulikan Andrew yang terkesiap dengan gerakan Nora yang membuatnya terbaring di atas ranjang.

"tentu saja, tapi saat kedudukanmu di rumah ini sama denganku." ucap Andrew seraya bangkit dan duduk di atas ranjang.

"apa maksudmu?" ucap Nora menautkan kedua alisnya hingga menimbulkan garis kerutan di dahinya.

Your Sides [Lover the Series #1] ~Available On Playbook~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang