eins

1.7K 231 57
                                    

dawn's pov

Gue baru aja pulang naik bis sama Lizzie. Dia ikut kerumah gue katanya sih takut gue kena bully Emily. Tapi bener juga sih kalo misalnya Lizzie gaada disamping gue pasti gue udah abis sama Emily beserta babu setianya. Tapi gue juga gaenak bergantung terus sama Lizzie.

"I'm home!!" teriak gue sambil berjalan memasuki rumah.

"Oh, hey Hildy." balas emak gue yang lagi berkutat didapur. "Ah, ada Lizzie juga." lanjut mommy

"Mom! Jangan panggil Hildy! Namaku Dawn!!" teriak gue yang paling ga suka kalo dipanggil Hildy atau Hildegard sama mommy

"Hey, Molly, apa kabar?" tanya Lizzie ke mommy

"Aku baik, kamu gimana? Bagaimana dengan keluarga kamu? sampaikan salamku kepada orang tuamu, Lizzie." tanya mommy balik.

"Aku baik, akan aku sampaikan, tenang saja." ucap Lizzie sambil terkekeh. Lah bocah ngapa?

"Mom, aku akan kekamarku sama Lizzie." kata gue sambil berjalan menuju tangga.

"Jangan lupa makan malam, dan kau juga, Lizzie." balas mommy dan gue cuma ngangguk dan mengangkat jempol gue. Gue pun berjalan menuju kamar gue bareng Lizzie.

Gue pun langsung melempar tas secara asal dan mengganti sweater gue dengan kaos biru polos dan celana pendek. Lizzie langsung berbaring dikasur gue.

Lah enak amat nih bocah. Batin gue dalem hati.

Gue pun nyalain AC dan ikut membaringkan tubuh gue disebelah Lizzie.

Drrtttt.....drrttttt....

Gue dan Lizzie pun langsung mengecek handphone kita masing - masing. Namun, Lizzie langsung menurunkan ponselnya. "Bukan punya gue."

Gue pun melihat notifikasi dari handphone gue yang berasal dari aplikasi Tinder.

You have a message from Calum.

"Eh, ada yang ngegreet gua di Tinder." ucap gue males.

"Mana liat?" tanya Lizzie. Gue pun langsung ngasih handphone gue ke Lizzie dan melihat notifikasi dan isi pesan dari orang yang bernama Calum itu.

Calum: Hai :)

Dan tiba - tiba aja tawa Lizzie langsung meledak cem toa mesjid

"OH MY GOD!!! HAHAHAHA DAWN YOU SHOULD LOOK AT THIS PHOTO!!" teriak Lizzie yang masih tertawa terbahak - bahak dan perutnya sampai sakit. Sedangkan gue hanya melihat Lizzie bingung.

Gue pun langsung ngambil handphone gue dari tangan Lizzie yang masih sibuk tertawa. Dan gue pun langsung membulatkan mata gue saat melihat foto profil Calum.

Woi mukanya ngeledek nih anjir,  ucap gue dalem hati.

"Oh god, mukanya ngajak ribut banget." ledek Lizzie saat tawanya sudah mulai mereda.
Gue cuma memutar kedua bola mata gue sebel. "Ya lord, kenapasih lo giliran ada yang ngechat kaya gitu bentukannya."

Lah ni bocah malah ketawa

"Eh, tapi kalo tajir kan manteb dah." balas Lizzie sambil terkekeh.

"Emang gue kayak elo ngincer duit." balas gue sarkas dan Lizzie membulatkan matanya.

"Sialan lo! Awas ya!" ucap Lizzie sambil mukul gue dengan bantal yang ada dikamar gue.

"WOI Lizard! Sakit! Berenti!" gerutu gue dan Lizzie menggeleng sambil terkekeh.

"Enak aja enggak! Gue gamau berenti karna lo bilang gue ngincer duit." balas Lizzie. "Dan lo bilang gue Lizard? Awas ya awas!" lanjut Lizzie yang masih memukul gue.
Anying.

"Kids! Dinner is ready!" teriak mommy

"Okay mom!" balas gue agak teriak.

Lizzie pun berhenti mukulin gue dan ia masih aja terkekeh. "Awas ya! Gue bales lagi nanti."

Gue pun ngejulurin lidah gue kearah Lizzie dan lari ninggalin Lizzie yang masih ada didalam kamar gue dengan tatapan engga percaya.

"OH MY GOD!! DAAAAAWN!!!!" teriak Lizzie yang lari ngejar gue yang udah dibawah.

***

a/n
pyper america as dawn.

baru ngedit ulang ini hehe maaf ya ada beberapa kata yang dulu gue ketik tanpa mikir panjang hehe

lah sama :: malum [on editing & kalo mood]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang