Chapter 3 : I'm Not Her!

3.7K 240 15
                                    

Putri Mathilda sama sekali tidak menyangka dia akan dibawa ke tempat yang sangat asing baginya, terlebih lagi ada seorang pria mesum yang mendadak berlari menghampirinya dan langsung memeluk dan menciumnya.

Sebagai seorang Putri Yang Mulia, tidak ada seorangpun yang berani berbuat kurang ajar seperti ini padanya, mereka semua menaruh hormat dan takut padanya. Tapi pria tidak dikenal ini justru berani mencium bibirnya di depan semua orang, merebut ciuman pertama yang selalu dia bayangkan akan dilakukannya dengan seseorang yang dicintainya dan dalam suasana yang romantis. Spontan dia menampar pipi pria itu keras-keras dengan marah.

PLAAAKKKKKK... Tamparan keras mendarat di pipi Anthony yang tampan, dia terkejut karena Lily yang selama ini lemah lembut berani menamparnya, well, dia tahu kalau tindakannya mencium gadis itu di depan banyak orang adalah salah, tapi dia tidak menyangka akan dihadiahi tamparan oleh gadis itu. Tanpa dia sadari, gadis yang diciumnya itu bukanlah Lily tapi saudara kembarnya.

"Beraninya kau menciumku? Kau pikir siapa dirimu? Apa kau tidak tahu siapa aku? Aku adalah Putri Mahkota Valenzia." seru Mathilda dengan marah, yang disambut dengan tawa oleh semua orang kecuali Anthony dan Albert.

"Kau? Putri Mahkota Valenzia? Hahahaha...Sejak kapan kau jadi Putri Mahkota Valenzia? Jangan buat kami tertawa Lily. Jika kau Putri Mahkota maka aku adalah Yang Mulia Baginda Raja." seru seorang pria berbadan besar yang tadi membawanya kemari. Sementara Mathilda hanya bisa bengong mendengar pria itu memanggilnya.

"Jaga ucapanmu! Jika Ayahku mendengarnya, kau pasti akan langsung dihukum pancung." seru Putri Mathilda dengan marah sambil menatap tajam ke arah pria itu, tapi mendadak dia menyadari satu hal.

"Kau bilang apa? Lily? Siapa itu Lily? Dan tempat apa ini?" tanya Mathilda dengan polosnya seraya melemparkan pandangannya ke sekeliling mansion ini. Ketiga bersaudara Woodville hanya bisa menatapnya dengan bingung. Sikap Lily sangat aneh, dia seolah tidak mengenali dirinya sendiri.

"Lily, aku tahu aku salah karena tiba-tiba menciummu. Aku benar-benar minta maaf, aku tidak bisa mengendalikan perasaanku. Tapi apa yang sebenarnya terjadi denganmu? Kenapa sikapmu sangat aneh? Kenapa seolah-olah kau tidak mengenali dirimu sendiri? Apa telah terjadi sesuatu?" tanya Anthony lembut, seolah menyelidikinya.

"Kak, kurasa memang telah terjadi sesuatu. Mungkin kepalanya terbentur atau apa, itu sebabnya dia tidak mengenali dirinya sendiri dan juga kita." ujar Albert pelan.

"Benar. Yang terjadi adalah kalian telah salah mengenali orang. Sekarang tolong antarkan aku kembali ke Istana jika kalian tidak keberatan. Aku ingin pulang." jawab Mathilda, merasa lebih baik jika dia kembali ke Istana sekarang.

Lagi-lagi kalimatnya hanya disambut dengan tawa.

"Lily, tapi ini adalah rumahmu. Kau tinggal di sini sejak kau kecil karena orang tuamu adalah kepala pelayan di rumah kami. Kau ini sebenarnya kenapa? Kenapa selalu menyebut soal Istana? Apa kau tahu jika ada orang lain yang mendengarnya mereka pasti akan menangkapmu karena kurang ajar." ujar Andrew sambil cekikikan.

Putri Mathilda diam dan berpikir, dia sadar apa pun yang diucapkannya mereka tidak akan percaya.

"Aku tidak mengerti ada apa sebenarnya? Kenapa mereka selalu memanggilku Lily? Siapa itu Lily? Kenapa mereka sampai bisa salah mengenali orang? Jika mereka salah mengenali aku sebagai Lily, lalu di mana Lily yang asli? Baiklah, untuk sementara aku ikuti saja permainan mereka, mungkin dengan begitu aku bisa mencari tahu ada apa sebenarnya? Siapa Lily dan benarkah dia mirip denganku? Dan di mana dia berada sekarang? Well, Mathilda, anggap saja ini hiburan sebelum kau menikah. Oke, aku akan tetap di sini sementara sambil mencari tahu yang sebenarnya." batin Mathilda memutuskan.

Twin Princess - Save The Lost Princess (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang