"Rambutmu masih begitu indah, Vict." Mulut Kyuhyun mendekat ke telinga Victoria dan wanita itu dapat merasakan napas Kyuhyun. Ketika rambut Victoria terbebas dari jepitan, Kyuhyun melarikan jari-jarinya melalui rambut wanitanya, dengan lembut memijat kepala Victoria. Jarinya berjalan turun, dan Kyuhyun menarik lalu memiringkan kepala Victoria kebelakang untuk menampakkan leher wanitanya. Kyuhyun bernapas dan giginya menarik daun telinga Victoria. Ia mengerang.

-Kyuhyun POV-

"Kau milikku." Ucap Victoria.

"Sekarang diam!" aku menasehatinya. Aku menyapu rambutnya melalui bahunya dan menjalankan jari-jariku melintasi bagian atas punggungnya dari bahu ke bahu mengikuti tepi bajunya. Tubuhnya gemetar, aku mebenamkan ciuman yang lembut di punggungnya. Dengan kelambatan yang tak berbatas, aku mebuka baju Victoria, seluruhnya.

"Aku masih mencintaimu." Menjalankan ciuman mulai dari tengkuk, lehernya sampai ke ujung bahunya.

Victoria menutup matanya dan memiringkan kepalanya, memberikan ku akses mudah ke lehernya, dan dia jatuh lebih jauh ke dalam mantar seorang Cho Kyuhyun. "Berbaliklah." Aku berbisik, suaraku tiba-tiba menjadi serak. Dia berbalik dan aku terengah-engah. Mataku menjelajahi tubuhnya dengan tamak, tapi aku tidak mengatakan apapun. Aku hanya menatapnya, mataku mungkin melebar karena penuh rasa ingin dipuaskan.

"Tetap diam!" aku bergumam dan tanpa mengalihkan pandanganku yang gelap dari matanya, aku menjalankan jari tengahku keatas payudaranya, mengikuti garis korsetnya, nafasnya menjadi pendek-pendek, dan aku melanjutkan perjalananku di atas payudaranya sekali lagi, jemariku yang mengirimkan rasa yang menggelitik ke bawah tulang belakangnya. Aku berhenti dan memutar telunjukku diundara, menunjukkan bahwa aku ingin dia memutar tubuhnya.

"Berhenti." Kataku. Lenganku melingkari pinggangnya, menariknya ke dalam pelukanku, dan aku mencium lehernya. Dengan lembut menangkup payudaranya, memainkannya, ketika jempolku melingkar di atas putingnya sehingga hal itu menyiksa dibawah kain korsetnya.

"Milikku." Aku berbisik.

Meninggalkan payudaranya, aku melarikan tanganku turun menuju bagian atas pantatnya, dan ke pahanya, jempolku meluncur pada organ seksnya. Ia menahan rintihannya. Jari-jariku menjelajah turun pada setiap garter, dan ketangkasan yang terlatih, dengan serentak melepas kaitan roknya. Tanganku membelai di sekitar tubuh belakangnya.

"Ahhh..."

"Sssttt.." tanganku menjelajah ke bawah bagian belakang pahanya. "Duduklah." Dia melakukan seperti yang aku katakan dalam perbudakanku. Dia membungkuk untuk menciumku, lalu aku bangun, mencium bibirnya, dan merenggut kepalanya dengan tanganku, jari-jariku menyusup ke dalam rambutnya.

Bibirku menandai bibirnya sekali lagi. Lidahku menyakinkan dengan infasiv. "Pakaian." Bisiknya. Nafas kami berbaur saat dia mendorong jas dan aku berusaha melepaskannya, melepaskannya sesaat. Aku terhenti, menatap padanya, mata melebar, mata yang menginginkan.

"Biarkan aku yang melakukannya baby." Suruanya terdengar seksi dan membujuk. Aku duduk kembali, dan condong kedepan saat dia merenggut dasiku dan dengan perlahan membukanya lalu membebaskan simpul dasinya. Aku mengangkat daguku untuk membiarkan dirinya menyelesaikannya dengan membuka kancing atas kemejaku dan sekali lagi itu terlepas.

"Kau membuatku. Sangat. Bahagia. Aku mencintaimu Vict." Aku mengerang dan dalam satu gerakan cepat aku menjepitnya di sekitar pinggangku dan mengangkatnya ke atas meja kerjaku. Bibirku menemukan bibirnya, lenganku menggulung di sekitar kepalanya, memegangnya, memposisikannya saat lidah kami mengangungkan satu sama lain.

Aku berlutut, "Kau sangat cantik." Aku melarikan tanganku menuruni kakinya lalu merenggut kaki kirinya. "Kau punya kaki yang begitu indah. Aku ingin mencium setiap inchinya. Dimulai dari sini." Aku menekan ciumannya pada tumit kakinya lalu menyentuh alasnya dengan gigiku. Semua bagian bawah pinggangnya mengejang. Lidahku meluncur ke ujung kakinya dan tanganku menyendoki tumitnya dan naik ke pergelangan kakinya. Aku menjalankan ciumanku dibagian dalam betisnya, ciuman basah nan lembut.

Open Your Eyes [END] Where stories live. Discover now