"Tidak, rencananya aku akan kuliah di luar negeri jika aku..."

"Jika kau kenapa?"

"Meninggalkan Chanyeol"

Sehun kembali terdiam dan dia bisa menyimpulkan kalau Baekhyun menyukai Chanyeol.

"Baek boleh aku bertanya?"

"Ya silahkan"

"Apa ibumu sendiri yang bilang bahwa kau harus meninggalkan Chanyeol jika kau ingin kuliah di luar negeri ?"

"Iya"

Sebenarnya Sehun ingin menanyakan kembali ke Baekhyun kenapa ibu Baekhyun melarang Baekhyun berhubungan dengan Chanyeol tetapi ia urungkan niat itu.

"Dan aku ingin meminta tolong kepadamu..please..." ucap Baekhyun memohon

"Kenapa harus ke aku? maksudku ada banyak teman dekat Chanyeol selain diriku bukan?"

"Memang tetapi...en-entahlah aku merasakan kau orang yang cocok untuk membantu ku"

Sehun menghela nafasnya pelan.

"Katakan lah permintaan tolongmu"

"Aku ingin kita berpura pura sudah bertunangan jadi aku ada alasan untuk meninggalkan Chanyeol"

Sehun melebarkan matanya. Bagaimana bisa dia berkhianat dengan Chanyeol yang sudah di anggap saudara sendiri walaupun hanya berpura pura tetapi di mata Chanyeol kan sungguhan.

"Baek, maaf untuk kali ini sepertinya aku tidak bisa mengabulkan permintaan tolong mu"

"Ayolah...Sehun-ah aku mohon...please..ini untuk kebaikan ku dan Chanyeol" tanpa sadar Baekhyun sudah mengeluarkan air mata dan Sehun jadi panik sendiri melihat Baekhyun menangis.

"A-ah ya sudah kalau begitu aku akan kabulkan permintaan tolong mu"

"Be-benarkah?"

"Tentu" jawab Sehun sambil tersenyum

"Terimakasih Sehun-ah" ucap Baekhyun sambil tersenyum manis

"Ya sama sama"

"Aku tidak tau harus memberimu sesuatu hadiah apa untuk bentuk terimakasih ku"

"Jangan repot repot Baek, aku menjalani permintaan mu tanpa pamrih...meskipun sedikit sulit tetapi akan ku coba"

"Maafkan aku jika persahabatan Kau dan Chanyeol menjadi terputus karena rencana ini tetapi jika nanti aku sudah kuliah di luar negeri kau bisa beri tahu yang sebenarnya"

"Ya aku mengerti"
———————————————————

Entah sudah keberapa kalinya Chanyeol memasukan bola basket ke ring, ia melirik jam tangannya yang sudah menunjukan waktu pukul 19.10.

"Sebaiknya aku harus pulang" gumam Chanyeol

Chanyeol pun melangkah ke arah tasnya dan mengambil hanphone miliknya yang bergetar karena ada panggilan masuk.

"Hallo"

"Oppa kata eomma kapan pulang?"

"Sebentar lagi ini sudah beres beres Jihyun-ah"

"Baiklah hati hati di jalan oppa dan ini-"

"Hallo oppa? aku titip cola untukku dan susu strawberry untuk Jihyun ya"

Chanyeol memijit pelipisnya pelan saat suara Jihyun sudah tergantikan dengan suara cempreng milik Nana yang minta di belikan cola dan susu strawberry.

"Baiklah nanti akan oppa belikan"

"Yeyyy!! oppa memang terbaikk!"

"Hey dude, sudah mau pulang?"

"Ya Yifan hyung karena eomma sudah menungguku di rumah" jawab Chanyeol setelah memasukan handphonenya ke tas.

"Baiklah tetapi jika kau sedang stress karena masalah ceritakanlah kepadaku bukan memonopoli lapangan basket indoor" ucap Yifan sambil terkekeh.

Chanyeol ikut terkekeh saat mendengar omongan Yifan, memang ia sedang stress karena masalah.

Tentu saja masalah dirinya dengan Baekhyun karena sudah berkali kali Chanyeol mengirim pesan dan menelepon Baekhyun untuk memastikan keadaannya baik baik saja tetapi tidak satupun panggilan atau pesannya di gubris oleh Baekhyun.

Oleh karena itu Chanyeol melampiaskan sedih,
kesal, stress dengan bermain basket di lapangan indoor milik Yifan hampir seharian dan Yifan sendiri adalah alumni dari SMA yang sama dengan Chanyeol.

"Ya sudah hyung aku pulang dulu tetapi aku rasa tidak cukup memonopoli lapangan indoor mu seharian"

"Dasar kau Tuan-Park-yang-tidak-pernah-puas" ucap Yifan sambil mendengus.

Chanyeol pun tertawa mendengar julukan Yifan kepadanya.
———————————————————

Baekhyun menelan strawberry shortcakenya seperti menelan kerikil karena nafsu makannya hilang begitu saja.

Sehun sudah pamit pergi dari coffee shop sekitar 10 menit yang lalu karena ada urusan lain, akhirnya Baekhyun memakan stawberry shortcake dan meminum ice chocolate milk itu dengan seorang diri.

"Hhhh aku masih tidak menyangka bahwa barusan aku sendiri yang meminta bahwa aku dan Sehun harus berpura pura sudah tunangan" ucap Baekhyun sambil mengenggam cincin, tentu saja cincin biasa yang akan di pakai Baekhyun saat menjalankan sandiwaranya dengan Sehun di depan Chanyeol nanti begitu pula dengan Sehun yang sudah di beri cincin biasa oleh Baekhyun.

Setelah menghabiskan makanan dan minumannya, Baekhyun mengambil handphone miliknya di saku celana.

Sambil menunggu handphonenya menyala Baekhyun menggigit bibir dengan jantung berdetak kencang.

Handphone Baekhyun menyala dan langsung memunculkan berbagai macam notifikasi panggilan dan sms dari Chanyeol.

Dengan tangan gemetar Baekhyun mengganti wallpaper handphonenya dengan foto candid ia sendiri yang sebelumnya foto selfie Baekhyun dan Chanyeol.

Lalu Baekhyun menghapuskan pesan pesan tersebut tanpa membacanya terlebih dahulu. Setelah itu, Baekhyun membuka case hanphonenya agar ia bisa mengeluarkan kartu perdananya dan di gantikan dengan kartu perdana yang baru.

Maafkan aku Chan, aku mengganti nomer handphone ku agar kau tidak bisa menghubungiku lagi. Ucap Baekhyun dalam hati sembari memegang handphonenya erat.

———————————————————

Halooo/?maaf kemaren aku update telat mulu wkwk sekarang aku sempetin deh buat update cepat hehee...dan mudah mudahan kalian suka chapter ini walaupun ga ada moment chanbaeknya:v

Oh ya kenapa aku adain Sehun di sini karena aku lagi lumayan suka nih sama hunbaek kkkk~tapi tetep dong chanbaek is my otp~ lagian kan Sehun juga udah punya rusa chinanya wkwk

Udah lah cuap cuap ga guna ini :3 trus buat chapter 11 maaf banget yaa kalo banyak typo:( dan sampai ketemu di chapter depan!!!!

Jangan lupa vote and comment ya readerss:)

• traitor •Where stories live. Discover now