Masa Lalu Felice (III)

Start from the beginning
                                    

"Dalam mimpimu Frans!"

"Baiklah itu pilihanmu, kalau begitu korban selanjutnya adalah.... Walaupun aku tidak ingin melakukan ini, maafkan paman Felice" kulihat dia mengeluarkan kukunya yang tajam lagi, dan mulai berlari ke arah... FELICE! Tidak anakku!

"selamat tinggal Niece, paman menyayangimu" ucapnya seraya berlari ke arah Felice di belakangku, dan...

Jleb...

"AAAAARRGH!!! " teriak Felice.

1
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
2
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
3
.
.
.
.
.

Tes... Tes... Tes...

Tetesan darah berjatuhan kelantai, darah merah dan kental, jatuh ke tanah dengan mudahnya.

"AYAH!!!" teriak Felice.

"Selamat tinggal kak, sampaikan kata maafku pada Serra" bisiknya padaku.

Hah inilah akhirku, mati ditangan adikku sendiri, di depan anakku.

Serra, maafkan aku, aku meninggalkan anak kita sendiri di dunia ini, maafkan aku karena aku harus menyusulmu ke sana.

Frans melepaskan tusukannya dari jantungku, dan kudengar langkah kaki kecil yang berlari menuju arahku, dan Frans tetap diam ditempat dia membunuhku.

"Ayah" ucapnya menangis "jangan tinggalkan aku" lanjutnya sambil menaruh kepalaku dipangkuannya "ayah aku akan menyusulmu dan ibu" ucapnya sambil mencari-cari benda tajam yang sekiranya dapat merenggut nyawanya "aku akan menjemputmu ayah, ibu tunggu, aku ak-" ucapnya terpotong.

Aku menempelkan jari telunjukku pada bibirnya "Nak... " ucapku "tetaplah hidup.. Un.. tuk aya..h.. dan ibu" ucapku sudah mulai berat, mungkin jika manusia biasa pasti sudah tidak bernyawa sekarang.

"tapi-"

"berjanjilah" ucapku dengan senyuman, mungkin senyuman terakhir, kupandang muka Felice mulai kabur.

"ayah"

"ku...mohon.." ucapku lagi dengan mata yang sudah tidak bisa kubuka.

"aku berjanji ay... AHHHH!"

Felice pov

"ayah" tangisku.

Hari ini seharusnya menjadi hari bahagiaku tapi hari ini malah merenggut semua kebahagiaanku.

Aku pun menunduk dalam tangisan, memeluk wajah ayahku yang masih berada di pangkuanku, yang sudah tidak bernyawa.

"kau sudah puas. Lihat ayahku sudah tak bernyawa, dan aku... hiks... Sendirian sekarang" ucapku dengan menahan tangis.

"masih ada aku disini sayang" ucap Frans.

"kau, ada kau, ada kau yang seorang pembunuh!"

"maafkan paman sayang" ucapnya seraya mencoba menyentuhku.

"KYA!!! PERGI KAU DARI SINI! KAU PEMBUNUH!!" teriakku sambil menepis tangan kotornya.

"maafkan aku, aku tidak berniat menyakitimu, aku hanya memiliki dendam kepada ayahmu, sayang" jawab lelaki itu.

"TAPI KAU TELAH MEMBUNUH IBUKU JUGA "

"maafkan aku, aku ingin memancing amarah ayahmu, maafkan aku sayang, maafkan paman, Felice"

"cukup pergi kau dari sini!"

"paman akan mengantarmu pulang, dan paman akan mengubur kedua orang tuamu disini, untukmu"

"tinggalkan aku sendiri!"

"maaf paman tidak tega, mau tidak mau kau harus kuantar maafkan paman"

"tinggalkan ak-" kurasakan pukulan yang cukup keras di belakang kepalaku, dan semuanya menjadi gelap.

***

"ayah... Ibu..." gumamku.

"tetaplah hidup nak, kami menyayangimu" ucap ayah.

"AYAH!!" teriakku.

Apa ini, aku ada di kamar tidurku, menggunakan piyamaku yang lucu. Tapi, kepalaku pusing, mataku sembab, tadi... Orang tuaku!!

Aku berlari menuju bawah, berharap tadi benar-benar hanya sekedar mimpi.

"ayah... Ibu... Dimana kalian?" ucapku sambil mencari-cari mereka.

Tuhan, semoga tadi hanyalah mimpi.

Sampai aku melihat sebuah kotak kecil di meja ruang tamu.

"seingatku tidak ada kotak seperti itu disini, ah.. Jangan-jangan ayah dan ibu sedang pergi dan meninggalkan pesan dikotak itu" gumamku.

Aku pun mengambil dan membuka kotak itu.

Brak...

"tidak mungkin" ucapku sambil memegangi kepalaku, aku menjatuhkan kotak itu.

Dalam kotak itu berisikan foto ku bersama keluargaku, jadi semua itu bukan mimpi.

Kulihat ada foto lain disana, kuberanikan diri untuk melihatnya.

Disana ada foto dua makam berjejer, dan kulihat batu nisannya berinisialkan S dan N.

"orang tuaku.. Hiks..."

Aku pun membalik foto tersebut yang ternyata terdapat sebuah pesan 'itu adalah makam orangtuamu, niece. Paman sudah menguburkan mereka dengan layak'

Kulihat ada secarik surat kecil didalam sana, dan aku pun memberanikan diri untuk membacanya, walaupun tanganku sudah bergetar.

Dear my niece.

Maafkan paman, paman masih tetap menyayangimu, tapi paman tau kau pasti membenci paman, bahkan tidak ingin melihat wajah paman. Tenang saja paman tidak akan mengganggumu lagi. Tapi paman akan tetap mengawasimu jika kau ada dalam masalah. Karena kau tau paman menyayangimu, niece.

Foto ini paman berikan agar kau tau kalau kedua orang tuamu sudah tiada, tetapi paman sudah menguburnya dengan layak. Demi dirimu.

Dan rumah itu adalah milikmu sepenuhnya, makam orang tuamu juga ada di dalam rumah itu, jadi jangan sampai kau hilangkan kuncinya. Paman melakukan ini agar kau tidak membuang hadiah paman. Kuncinya sudah paman taruh dalam kotak.

Sekali lagi, maafkan paman.

Pamanmu
-Frans-

Aku sudah tidak bisa menangis, air mataku sudah habis, aku ingin membakar semua ini, kotak ini, foto ini.

Tapi hanya ini kenanganku bersama mereka, dan kunci ini. Hanya dengan kunci ini aku bisa memegang batu nisan orang tuaku.

Dan aku masih terikat janji dengan, ayah. Aku akan tetap hidup untuk ayah.

Flashback off

Agnes pov

"begitulah ceritanya, ayah, ibu" ucapku setelah bercerita panjang lebar.

"jadi sang beta mati karena dia melindungi Felice dan tidak dapat melawan karena dia tidak ingin Felice melihat wujud werewolfnya" ucap Alex.

"ya, mungkin. Siapa yang tau pasti" balasku.
Karena siapa yang tau pasti tentang kejadian itu, aku hanya melihatnya dari sisi Felice, bukan dari semua sisi, kan.

"tapi tidak semuanya benar, Frans memang sengaja menuju arah Felice, tapi dia pasti dia sudah tau bahwa Noel akan melindungi Felice. Jika Noel tidak melindungi Felice, Frans pun tidak akan membunuh Felice, karena dia sangat menyayangi keponakannya itu. Sayangnya, Noel terpancing oleh jebakan itu" jelas ayah.

"lalu kenapa sikapnya menjadi dingin, dan tidak ingin berteman dengan siapapun" tanya Alex.

"aku hanya melihat sedikit tentang itu. Saat itu... "

...Tbc...

Akhirnya update, maaf ya kalo chapter yang ini kepanjangan, soalnya author sengaja biar 'Masa Lalu Felice' kelar disini, hehehe.

Happy reading ~♥~

I'm WerewolfWhere stories live. Discover now