JP 7 : A

32.2K 1.4K 25
                                    

HAPPY READING AND SORRY FOR TYPOSS

000

"Jadi sudah beres Pak?"

Grace mengamati langit-langit apartement nya yang sudah diperbaiki.

"Sudah Nak, nanti kalau ada apa-apa kasih tahu saja." Ujar Pak Amir berjalan keluar apartement menenteng peralatan kerjanya tadi.

Grace mengangguk dan menutup pintu apartement nya sepeninggal Pak Amir. Sambil merapikan tempat tidur nya ia tersenyum, akhirnya malam ini ia bisa tidur nyenyak.

Setelah dirasanya rapi, Grace segera menyusun barang belanjaan yang baru ia beli saat pulang dari rumah sakit. Malam ini ia harus tidur lebih awal untuk besok.

Pekerjaan baru yang menanti.

***

Grace mendengarkan penjelasan Dokter Agung dengan seksama, sambil sesekali menoleh kearah Nasya yang juga datang ke rumah sakit hari ini bersama Rascal.

"Prosedur program bayi tabung dimulai dengan perangsangan indung telur dengan hormon. Ini untuk memacu perkembangan sejumlah folikel agar menghasilkan sel telur. Perkembangan pematangan sel telur nanti akan dipantau secara teratur dengan alat USG dan dilakukan juga pengukuran kadar hormon extradional dalam darah. Perkembangan yang terakhir, pengambilan sel telur matang dari indung telur tidak perlu lagi melalui operasi kecil, tetapi cukup lewat penghisapan cairan folikel dengan tuntunan alat USG transvaginal. Cairan folikel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium dan seluruh sel telur yang didapatkan akan dieramkan dalam inkubator. Untuk selanjutnya akan saya jelaskan sambil program ini berjalan."

Dokter Agung menghentikan penjelasan nya dan meminta Nasya untuk masuk kedalam kamar praktek.

Kali ini Lius tak menemani karna mempunyai jadwal operasi pasien.

"Kamu ikut memperhatikan ya Grace? Saat ini kita ambil dulu sel telur Nasya." Dokter Agung segera menoleh kearah Nasya.

"Sebelumnya saya telah meminta Nasya dan Racal untuk mengonsumsi obat kesuburan. Fungsinya untuk Nasya adalah agar bisa memproduksi sel telur lebih dari satu. Dan kemudian, sel telur-sel telur itu nantinya akan diteliti untuk mendapatkan sel telur yang berkualitas. Obat nya sudah di konsumsi secara rutin kan Nasya?"

Nasya mengangguk, kemudian membaringkan tubuhnya di ranjang pasien dibantu seorang suster dan Rascal. Setelah sebelumnya berganti baju.

Mau tak mau Grace tersenyum melihat tatapan cinta Rascal pada  Nasya. Apalagi melihat Rascal yang meremas lembut jemari Nasya.

Rasanya Grace juga ingin seseorang seperti Rascal. Yang selalu berada disampingnya.

"Baiklah, karna sebelumnya sel sperma sang ayah sudah kita ambil, sekarang sel telur sang ibu yang kita ambil. Siap Nasya? Ini tak akan terlalu sakit. Oke? " Dokter Agung bertanya sambil tersenyum menenangkan.

Nasya balas tersenyum dan mengangguk. Menoleh pada Grace dengan senyuman yang belum hilang sambil meremas erat pegangan Rascal di tangannya.

Rasanya Grace sangat yakin dengan pilihannya menerima pekerjaan ini sudah tepat. Melihat sepasang suami istri bahagia benar-benar membuatnya iri.

Kapan ya seseorang yang bisa membuat ku bahagia seperti itu datang?

Grace menghalau pikiran anehnya dan memusatkan perhatian pada apa yang ada di depannya.

***

"Jadi bagaimana?" Tanya Lius menyeruput kopi kalengan yang diberikan Agung padanya.

Agung mengangguk mantap, " Sampai saat ini masih bagus. Kita dapetin sel sperma dan sel telurnya yang langsung kita lakukan peleburan antar keduanya. Dan peleburan ini dilakukan dengan proses seperti biasa, menyuntikkan sel sperma ke dalam sel telur sehingga  terjadi pembuahan."

Job PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang