Prolog

9.9K 196 16
                                    

PERINGATAN!!!!!

CERITA INI MENGANDUNG KEGARINGAN DAN TYPO DIMANA-MANA.

JADI SIAPKAN MATA KALIAN DENGAN TYPO YANG BERTEBARAN ITU.

INI KARYA PERTAMA KU JADI MOHON MAKLUM ATAS SEGALA KEKURANGANNYA.

________________________________

"Sejauh apapun kaki melangkah untuk menghindari perasaan. Akan terasa dekat jika perasaan itu adalah cinta yang sebenarnya"

Vitha Maharani

Pernahkah mendengar kalimat: Jika memang dia adalah jodohmu kemanapun kau melangkah pergi pasti akan kembali.

Ya, aku percaya dengan kalimat itu. Sampai saat ini, aku percaya hati ini miliknya. Walau terkadang beberapa orang memandangku bodoh karena menunggu sesuatu yang tidak pasti dan menanti yang tak kunjung datang.

Di bawah langit senja.

Ah, Sial. Rasa itu lagi.....

Bandung, 2011.

***

Vitha's POV

aku duduk di balkon kamarku menatap jauh ke arah sinar senja. Ditemani hot chocholate favoritku, aku mengadu pada senja. Hari ini aku merindukannya lagi. Batinku getir.

Aku adalah anak tunggal dari seorang Pengusaha hotel berbintang. Berusia 23 tahun, aku tercatat sebagai mahasiswi jurusan administrasi bisnis salah satu universitas ternama di Kota Bandung.

Eum.. Walau sekolah bisnis bukanlah passion ku tapi sebagai anak tunggal dari seorang pengusaha mau gak mau harus bisa belajar bisnis. Siapa lagi kalau bukan aku yang akan meneruskan bisnis papiku itu.

Aku punya dua sahabat baik yang selalu mengisi keseharian hidupku 3 tahun belakangan ini, Arka dan Reenata.

Ya, bersama mereka hari-hariku terasa berwarna. Tentang pacar?

Jangan tanya!

Aku bukan tipe wanita yang punya banyak mantan seperti sahabatku Reena atau remaja jaman sekarang. Walau banyak orang bilang kalau aku cantik, bahkan sangat cantik entah sudah berapa banyak pria yang aku tolak cintanya karena tidak ada satupun dari mereka yang mengesankanku.

Apa kalian mengatakan aku sombong? Hahaha aku bukan sombong, jujur saja aku memang tipe wanita yang tidak mudah membuka hati untuk pria.

Aku Angkuh?

Tidak.

Bahkan aku dikenal sangat ramah.

Dan selama 23 tahun ini, aku baru sekali meraskan mencintai lawan jenis, itupun 3 tahun yang lalu. Namun cinta ini tidak pernah pudar sampai saat ini, aku masih setia menantinya, menunggunya dan mencintainya.

"Ta? Ya ampun, masih aja lo setia sama senja lo itu?" gerutu wanita yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu kamarku. Dia Reenata.

"Kalo lo kesini cuma buat ngomentarin gue, mending lo balik!" Balasku ketus.

"Mau sampe kapan lo nunggu pemilik hati lo itu, hah? Ini udah 2014, keleuuusss! Dua-Ribu-Empat-Belas" reena menekan pada tiap kalimatnya.

"Gue gak tau dan biar ini jadi urusan gue"

Aku memang tidak tahu sampai kapan akan menanti, menunggu dan setia kepada 'pemilik hatiku' itu. Yang aku yakini sekarang adalah.... hatiku adalah miliknya.

"Gara-gara pemilik hati lo itu, lo sampe gak sadar ada cinta yang tulus di deket lo"

Aku mengernyit bingung "maksud lo?"

"Ta, coba buka hati lo pelan-pelan aja, belajar mencintai orang lain"

Aku menoleh ke arah reena. Menatapnya dengan segala macam pertanyaan yang hinggap dikepalaku.

"Terus gue harus gimana? Kasih tau gue caranya, kasih tau gue buat lupain semua ini"

Tanpa aku sadari kristal bening mulai keluar dari pelupuk mataku.

"Lupain, jangan terus mengenang masa lalu. Sadar ta, ini udah tiga tahun dan 'si pemilik' hati lo itu gak kunjung dateng kan? Bahkan hanya sekedar memberi kabar. No! gue sebagai sahabat lo gak rela liat lo selalu nangisin senja itu"

Aku terdiam. Namun sekali lagi dihatiku tetap membara meyakinkan diri kalau suatu hari nanti penantian ini akan berakhir. Penantian berganti pertemuan. Aku percaya itu. 

***

Yori Prasestya Dermawan

Kalian percaya takdir? Atau semacam keyakinan pada diri sendiri?

Ya, aku percaya itu. Aku percaya Tuhan telah memberikan skenario dalam kehidupan tiap hambanya. Begitupun dengan kehidupanku.

Aku bersyukur Tuhan memberikan skenario yang membuatku tetap yakin akan takdir yang diberikannya.

Bahkan, jika skenario itu juga ada pada kisah asmaraku.

Cirebon, 2011.

***

Yori's POV

Aku adalah seorang Perwira TNI AD, bisa dibilang aku adalah perwira muda dan berpangkat letnan satu.

Hari-hariku diisi dengan kegiatan seperti para tentara pada umumnya. Apel, latihan, berjaga dan lain-lain.

Aku tinggal disebuah asrama atau mess di Bataliyon tempatku bertugas. Aku dinas di Cirebon baru sekitar 2 tahun yang lalu setelah kepulanganku dari misi perdamaian di Libanon tahun 2011 silam. Dan berawal dari situlah kisah asmaraku..........

"KASUH!" teriak Adi tiba-tiba datang di depanku. Kontan membuyarkan lamunanku yang sedang menikmati sore di teras mess.

Adimana adik asuhku di Akademi Militer dulu. Kasuh adalah panggilan untuk senior di Akmil yang artinya kakak asuh.

"Edan, gak usah teriak-teriak, Saya ini di depanmu, Di"

"Ngelamun terus,ngelamunin opo pean, ndan" tanyanya menyelidik.

"Ngapain kamu kesini? Mengganggu ketenangan saja" ujarku sedikit kesal. 

"Saya mau ijin,Suh. Ini kan malam minggu. Mau cari cewek terus kencan. Emangnya Kasuh, betah sekali berlama-lama melamun. Cari cewek sana!"

Sial. Punya adik asuh lancang sekali mulutnya. Aku menoleh kearah Adi yang sedang manggut-manggut.

"Kau ini pasti masih ngelamunin kekasihmu dulu? Ampun, Kau ini perwira, Bang. Bisa cari perempuan lain yang lebih cantik, lebih bohay, lebih..." ucapnya lagi yang membuat hatiku tiba-tiba panas.

"Tapi dia beda, Di!" Jawabku memotong ucapan Adi.

"Maksudnya beda dari makhluk lain?" Aku melempar dia sisa gorengan pisang yang tadi aku makan ke arah adi.

"Sialan kau, pergi sana! Bukannya kamu jaga hari ini? Kenapa malah disini" ucapku tegas.

Adi masih dengan tawanya.

"Saya diganti Muklis hari ini" ucapnya singkat.

"Terus disini mau apa?"

"Mau godain abang" ucapnya lagi dengan ekspresi wajah yang dibuat-buat.

Kampret! Sialan! Rasanya aku ingin muntah mendengar kalimat itu. Enak saja, gini gini aku masih normal.

Aku menggelidik, salah apa ya Tuhan aku bisa berteman dengan manusia seperti dia.

Aku meninggalkan Adi yang duduk sendiri di teras mess dengan sisa tawanya.

____________________________________

Hai.. hai.. ini karya pertama aku.. gimana prolognya? Garing gak? Duh maaf ya author disini masih baru. Baru banget nulis beginian. Masih amatiran. Dimaklumin yaa...

By the way, jangan lupa vote dan komentarnya yaa, biar semangat untuk lanjut ke chapter selanjutnya..

You're MINE!Where stories live. Discover now