NINE

15 1 0
                                    

"Wah, kita baru sehari latihan tapi sudah maju berapa langkah." Ucap Ray.

"Bagaimana perkembanganku?" Tanya Euphy.

"Jenius perlu ditanya?" Sahut Ray tertawa.

"Kalau begitu aku pulang dulu ya." Ujar Euphy.

"Sampai besok."

Euphy tertegun di depan pagar sekolah. "Sedang apa kau di situ?"

"Menunggumu?"

"Sekarang siapa yang kurang kerjaan?" Balas Euphy. Lalu ia tertawa, "Ayo pulang."

"Bagaimana latihannya? Lancar?" Tanya Nova.

"Setidaknya aku bisa main. Tapi ini masih kurang dari standar, kupikir." Ujar Euphy.

"Dan seberapa tinggi standarmu itu?" Balas Nova. "Aku mendengar sayup-sayup dari lapangan, itu sudah luar biasa untuk pertunjukkan sekolah."

Euphy tercengang. "Apa kau tidak tahu pertunjukkan ini akan dihadiri banyak pengunjung? Di antara mereka kudengar akan ada orang yang datang mencari bakat-bakat tertentu."

"Bukan maksudku untuk terpilih, tapi aku juga tidak ingin mempermalukan diriku di depan banyak orang seperti itu." Jelas Euphy.

"Oh, aku tidak tahu." Nova tertawa. "Wah, pertunjukkan kita yang satunya akan baik-baik saja tidak ya?"

"Memang apa?"

"Dance? Hip hop." Jawab Nova.

"Oh, benar juga. Di kelas kita ada trio dancers kan? Aku yakin Beth akan bergabung." Sahut Euphy.

"Kapan-kapan mau lihat latihannya?"

"Kalau aku sendiri tidak latihan." Euphy tertawa. "Tapi sekali-kali, kurasa takkan masalah. Sekalian refreshing."

"Kalau begitu, sampai besok." Ujar Nova, lalu ia berbelok ke gang rumahnya sementara Euphy masih meneruskan langkahnya sedikit sebelum sampai di rumahnya.

'Aku juga akan kembali ke statusku sebagai fans.'

Euphy teringat kata-kata Nova saat ia latihan. Sejujurnya ia tidak mendengar apa yang Nova bicarakan dengan Beth di luar saat ia latihan, tapi sialnya satu kalimat itu tertangkap oleh telinganya.

Apa maksud perkataan Nova itu? Kalau begitu apa tujuannya membuatku bermain lagi? Daripada itu, apa tujuanku kembali bermain?

* * *

"Kalau begini terus, aku yakin minggu depan kita sudah siap tampil. Kau juga sudah bisa memasukkan sedikit perasaan di sana." Ujar Ray setelah seminggu mereka latihan.

"Baguslah. Boleh aku pulang sekarang?" Ujar Euphy.

"Kau ingin melihat latihan temanmu kan? Pergilah." Ray menutup kotak biolanya. "Hiburan itu penting."

"Oke, sampai minggu depan." Euphy berlari keluar setelah menyambar tasnya.

Ia menyusur lorong sekolah dan tak lama sampai di kelasnya yang masih ramai. Dibukanya pintu kelas dan ia menyelinap masuk.

"Akhirnya kau datang juga." Ujar Nova yang tiba-tiba ada di sebelahnya. "Dance mereka baru terbentuk sedikit tapi alurnya sudah kelihatan. Indah sekali."

"Namanya juga Trio Dancers." Euphy menatap ke tengah kelas di mana lima temannya merundingkan gerakan tari mereka. "Mereka berusaha keras, ya."

Our Hearts' ResonanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang