Six Degrees of Separation

725 86 9
                                    

Gadis tersebut masih bergeming pada tempatnya.

Tatapannya kosong bak ikan mati, mengarah pada jendela kamarnya. Sebelah tangannya menggenggam pijakan jendela sewarna cokelat pernis---genggaman lemah, tak berdaya.

Seekor burung hinggap di jendela kamarnya, bergerak lincah. Namun, entah kemana pikiran gadis tersebut---ia sama sekali tidak menghiraukan tamu tak diundangnya.

Bibirnya bergetar, membisikkan sebuah nama.

"Akashi-kun ..."

.
.
.

Six Degrees of Separation

Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi

Fic © anonim-san13 (@absurdness)

Cerita ini saya ambil dari salah satu lagu dari The Script, Six Degrees of Separation. Saya bingung mau golongkan ini ke fanfic atau songfic---why not both? /kurang ajar/

Italic dan bold adalah sepenggal lirik lagunya.

(Lha wong cuma lirik awal sama reff-nya doang. //kemudian ngakak)

Warning: typo(s) everywhere, alur ngebut, OOCness, EYD kurang tepat, sisanya tambahkan sendiri.

.
.
.

--Enam tahap pemisahan--

.
.
.
.

Kau menghela napas panjang.

Jemarimu meraih salah satu buku di rak buku secara acak, yang akhirnya mendapati buku bersampul merah di tangan. Terdapat tanda lingkaran dengan tinta biru di sudut buku, menandakan buku tersebut sudah tuntas dibaca.

Tersenyum kecut, kemudian mengembalikan buku pada tempat semula. Kau melirik jendela di kamar, kemudian tersenyum tipis.

Sekumpulan awan bergerak lembut, sepasang burung meningkahi awan. Untuk beberapa saat, kau merasa mereka ada untukmu. Untuk menghiburmu.

Kau tinggal di apartemen tujuh lantai---dan kau bersarang di lantai enam. Bukan hal ganjil apabila kau mendapati pemandangan seperti ini. Kau menopang dagu, mengulas senyum.

Drrt, drrt.

Ponselmu bergetar, dan kau tidak berminat untuk mengambilnya. Tidak untuk suasana damai seperti ini. Namun, ponselmu terus bergetar---membuatmu mengambilnya dengan gusar.

"Moshi-moshi." ucapmu dengan nada pelan, menahan napas sesaat sebelum mengangkat telepon. Kontak "Momoi Satsuki" tertera di nada sambung.

"[Name]-chan, cepat kau nyalakan TV dan pilihlah channel Barat! Ada band favoritmu di sana---"

Klik.

"Maafkan aku, Momoi-san." gumammu pelan, "Aku sedang butuh ketenangan."

Kau mengakhiri panggilan, namun tak beranjak untuk menyalakan televisi. Kau tahu---kau sudah tahu apa yang ada di channel yang dimaksud temanmu itu, dan kau sudah pernah menontonnya. Itu hanya siaran ulang.

[You've read the books, you've watched the shows]

Kau menghela napas untuk kesekian kalinya. Men-scroll daftar kontak dalam ponsel, kemudian kedua manikmu melebar.

Six Degrees of SeparationOù les histoires vivent. Découvrez maintenant