Epilog

13.3K 1K 22
                                    

Epilog

**

-(namakamu) Pov-

Sudah 1 tahun semenjak kak Iqbaal menembakku. Ah bukan- bukan, dia bukan menembakku. Tapi menjadikkan aku kekasihnya. Tidak terlalu romantis memang, tapi aku cukup bahagia dengan itu.

Dan hari ini adalah hari jadiku dan kak Iqbaal yang ke 1 tahun. Tak ada yang spesial memang,hanya melihatnya berada di hadapanku, tersenyum dan memberikan ucapan 'happy Anniversary' Itu sudah cukup membuatku bahagia.

Ya, aku bahagia. Terlalu bahagia mungkin karena bisa menjadi seseorang yang spesial dihidup seorang Iqbaal Dhiafakhri.

"Hei, ngelamun mulu sih."
Ucapan itu membuatku tersenyum.

Aku pun mengalihkan pandanganku, menatap pria tampan yang berada di hadapanku saat ini.

Tentunya sudah berbeda denganku, dia sudah tak lagi mengenakan seragam putih abu-abunya. Tapi dengan pakaian khas anak kuliahan. Namun, tenang saja, beberapa hari lagi, aku akan meninggalkan masa putih abu-abuku kok.

"Enggak ngelamun kok."
Jawabku.

"Hm, aku senang kita masih baik-baik saja sampai sekarang." Ucap kak Iqbaal sambil menatap ke arah danau. Ya saat ini kita berada di danau.

Ya, aku juga jauh lebih bahagia darimu kak. "Aku juga bahagia, dan aku selalu berharap kepada Tuhan. Berharap agar Tuhan tetap menjadikanku wanita yang spesial untukmu." Ucapku lalu menjatuhkan kepalaku di bahunya.

Memeluk pinggangnya erat, seakan tak ingin lepas dari pria bernama Iqbaal Dhiafakhri ini.

"Dan aku juga juga selalu berjanji kepada Tuhan, jika aku akan selalu menjadikanmu wanita yang spesial dalam hidupku. Entah itu sekarang, besok, lusa ataupaun sampai aku mati. Aku akan tetap mencintaimu (namakamu) Verely." Iqbaal berucap lalu mencium pelipisku dengan lembut, sangat lembut sampai membuatku terbuai.

Aku tersipu mendengar ucapan dari kak Iqbaal. Aku mendongakkan kepalaku menatap manik matanya.

"Kamu janji untuk selalu mencintaiku?" Tanyaku pelan.

Dia mengangguk, lalu berkata, "Aku berjanji untuk selalu mencintaimu (namakamu)"

"Aku juga berjanji untuk selalu mencintaimu Iqbaal." Ucapku tersenyum.

Dia mengangguk, lalu memelukku lebih erat. Menghujaniku dengan kecupan-kecupan ringan.

"Kita akan selalu bersama ingat itu." Ucap Iqbaal.

Ya, proses menjadikan yang specialnya memang tidak romantis, tapi perjalanan untuk mencapai tingkat diatas spesial yang lebih romantis.

-TAMAT-

**

Yeay, tamat! Ini sudah kuperbaiki sedikit. Dan ternyata memang masih banyak salah dari mulai pov Nk tp malah jadi povnya author. Menghilangkan segala typo yang ada. Maaf ya, mungkin masih ada typo2 sedikit lagi, hehe.

Pokoknya terimakasih yang udah baca, apalagi sampai ngasih Vomment dan masukin cerita ini ke library dan Reading list kalian. Terimakasih Banyak!

Follow ya! Follbacknya ask ajaa...pasti difollback.

Ig:astrindr27
Ask.fm:astriindriani
SC/Twitter :astriindriani9
Add line juga:astriindriani27

Terakhir kali ku lihat. Terimakasih buat 12K Votesnya ya!

Jangan lupa cek works ku yang lain key...

Sequel? ➡➡

Astri Indriani

Sabtu, 9 Juli 2016

[1]Menunggumu❌IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang