Menyatakan Perasaan

114 22 0
                                    

Guru pun masuk ke kelas dan memberikan materinya, waktu berjalan cepat, bel pun berdering, Menandakan jam belajar mengajar telah habis Ava,Ivy dan David pulang bersamaan tetapi tidak dengan Litha, Litha memilih pulang sendiri karena dia sedang marah dengan Ava. Di perjalanan David mengajak Ava dan Ivy pergi ke sebuah taman yang indah.

"Ivy, Va mampir dulu yuk bentaran kesana!" tunjuk David. Tanpa berpikir lagi Ava dan Ivy menuruti permintaan David.

"boleh juga!" teriak Ava.

"Yuk yuk," jawab Ivy.

Sesampainya di taman David menyatakan perasaan nya terhadap Ava.

"Va mau ngomong!" sahut David.

"Dari tadi di sekolah kan udah ngomong," ledek Ava.

"Serius!" jawab David.

"Iya, apa?" tanya Ava.

"Jujur Sebenernya gue suka sama lu Va, dari dulu gue mendam rasa ini sekarang gue mengungkapkan semuanya," ujar David.

"Rasa ko di pendem si." ledek Ava.

"Kapan seriusnya ini Va! Gue serius lu mau gak jadi pacar gue?" jawab David.

Ava hanya terdiam mendengar ucapan David, Ava tidak menyangka akan seperti ini, dan tanpa disadari Litha melihat semuanya. Dan litha menghampiri David,Ivy dan Ava, Litha meluapkan semua amarah disana dan menampar Ava.

"Cewek munafik!" teriak Litha menampar Ava.

"Eh! Apa-apaan nih!" jawab Ivy.

"Ava lu gak apa-apa?" tanya David cemas.

"Kenapa lu nampar gue? Apa salah gue?" tanya Ava.

"Salah lu? Banyak!" jawab Litha.

"Apaan sih!" teriak David.

"Jujur ya Vid gue lebih dulu suka sama lu Vid tapi kenapa lu gak pernah peka sama perasaan gue?" jawab Litha sambil menangis.

Ava hanya bisa menangis melihat semua ini sulit untuk di ucapkan hati Ava serasa hancur disatu sisi Ava bahagia dan di satu sisi lain nya dia hancur karena melihat sahabatnya sendiri seperti ini.

"Gue benci sama kalian semua!" teriak Litha sambil meninggalkan Ivy, Ava dan David.

"Gue gak ngerti sama semua ini," jawab Ava sambil menangis. Ivy yang sedih melihat Ava menangis hanya bisa menyemangati Ava.

"Va sabar ikutin kata hati lu gue yakin itu yang terbaik untuk lu, terima atau tidak ikutin kata hati lu gue tau lu bisa Va!" semangat Ivy.

Ava hanya tersenyum kepada Ivy. David menanyakan jawaban dari Ava.

"Va gue menunggu jawaban lu." ujar David.

"Nanti ya gue gak bisa ngasih tau sekarang, gue masih terlalu sakit untuk menerima kenyataan ini, salah satu sahabat gue dari kecil membenci gue karena cinta, gue emang cinta sama lu Vid tapi gue gak bisa jawab sekarang maaf!" jawab Ava.

Akhirnya Ava dan Ivy meninggalkan David di taman. Sebelum pergi Ivy menyemangati David terlebih dahulu.

"Vid gue tau lu kuat sekuat gatot kaca wkwkk gue yakin Ava gak akan nyakitin hati siapapun!" sahut Ivy.

"Iya aja dah." jawab David sedih.

"Gue tunggu jawaban lu ya Va!" teriak David.

Ava hanya menoleh dan tersenyum.








Lanjut besok!!
Jangan lupa di Vote ya!! Biar semangat!!✊
*Maaf kalau ada salah-salah kata

My LoveWhere stories live. Discover now