Perasaan

122 22 0
                                    

Keesokan harinya.

"Avaaa ayo bangun udah siang, nanti kamu telat sekolahnya!" teriak Ibu ava.

"Pergi-pergi aduh banci ngapain ngejar-ngejar pergi!" teriak Ava kembali.

"Apaan si ini anak," marah Ibu Ava. 

Saking marahnya Ava sampai di siram pake air oleh Ibunya. "Banjir-banjir," panik Ava.

 "Banjir, banjir udah siang banjirnya udah surut!" bentaknya.

Akhirnya ava pergi mandi dan sarapan, setelah sarapan seperti biasa David,Ivy dan Litha memanggil Ava untuk berangkat sekolah bersama.

"Ava curut ayo udah siang!" teriak David.

"Otw," sahut Ava.

Akhirnya mereka berangkat sekolah bersama. Setiba di sekolah seperti biasa mereka berkumpul di kantin.

"Eh gue msh penasaran deh siapa ya? Yang ngirimin surat itu?" tanya Ava.

"Sama gue juga siapa ya?" tanya kembali Litha.

"Biarin aja sih siapa tau dia penggemar rahasia lo Va!" sahut David. 

Dalam batin David. Mamamamaaammm duh kenapa bahas beginian si.

"Eh gue sama Ivy ke kelas duluan ya?" sahut Ava.

Akhirnya Ava dan Ivy pergi ke kelas, tanpa di sangka-sangka Litha menyimpan perasaan kepada David dan dia ingin menyampaikan perasaan nya kepada David.

"Vid lg jones gak? Atau lg suka sama orang gitu?" tanya Litha.

"Hahahaha kepo aja," ledek David.

"Vid sebenernya," belum selesai Litha berbicara David memotong ucapan nya.

"Kekelas yuk bosen dah!" ajak David.

Sampai di kelas Litha menanyakan sesuatu yang menyinggung perasaan Ava.

"Ava gue mau nanya dong sama lu?" tanya Litha.
"Nanya aja bebas ko," jawab Ava.

"Lu suka ama David ya?" tanya Litha. Pertanyaan itu membuat Ava agak tersinggung kenapa bisa Litha menanyakan hal itu kepadanya.

"Ya ampun Litha gak lah mana mungkin sih! Dia tuh cuma sahabat gue gak lebih!" jawab Ava.

 Tiba-tiba saja Litha marah kepada Ava tanpa sebab.

"Jangan muna deh gue tau lu suka sama David kan?" bentak Litha.

"Kenapa dah?" tanya Ivy.

David pun menghampiri Litha yang sedang mengomel.

"Kenapa lit?" tanya David, Tetapi Litha tidak mau menjawab.

"Kenapa Va?" tanya David.

"Gak apa-apa kok!" jawab Ava.

David pun memberanikan diri untuk berbicara kepada Ava tentang perasaan nya.

"Ava gue mau ngomong," ujar David.

"Itu kan lagi ngomong," sahut Ava.

"Seriusan," jawab David.

"Yaudah cepet!" jawab Ava.

Sementara Litha yang masih marah kepada Ava hanya bisa terdiam.

"Sebenernya gue su..."Belum selesai ngomong tiba-tiba guru pun masuk

*TO BE CONTINUED*

My LoveWhere stories live. Discover now