Pt 2

1.4K 149 17
                                    

....

Sehun, Jungkook dan Kai akhirnya sampai disekolah. Setelah memasuki gerbang sekolah Sehun bergegas mencari Tiffany untuk meminta maaf atas kejadian tadi pagi. Namun saat sampai dikelas, Sehun tidak menemukan keberadaan Tiffany. Sehun meletakkan tas dibangkunya dan bertanya kepada salah satu gadis dikelasnya yang sedang mengobrol.

"Kau lihat Tiffany?"
"Tadi dia pergi dengan Yoona. Mungkin kekantin" Sehun mengangguk dan mengucapkan terima kasih lalu berjalan keluar kelas. Kai dan Jungkook sudah menunggunya diluar.

"Dimana dia?"

"Mungkin dikantin dengan Yoona" mendengar nama 'Yoona' disebut, Kai menjadi bersemangat. "Kalau begitu ayo kita kesana"

Saat memasuki kawasan kantin, Sehun mengedarkan pandangannya dan mencari sosok yeoja incarannya. Sehun pun menemukannya dengan mudah, karena Tiffany duduk tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Sehun berjalan perlahan, dia berniat mengaggetkan Tiffany dari belakang. Tapi Yonna yang duduk didepan Tiffany melihat Sehun. Tiffany terheran melihat Yoona yang seperti sedang memerhatikan sesuatu, dia menggerakkan mulutnya tanpa suara 'Sehun?' Yoona mengangguk tanpa melihat Tiffany.

"Tidak perlu mengaggetkanku" ujar Tiffany saat Sehun sudah hampir mengaggetkannya. "Bagaimana kau bisa tau?" Sehun mendudukkan dirinya disebelah kiri Tiffany. Kai dan Jungkook menyusul. Jungkook disebelah kanan Tiffany dan Kai disebelah kanan Yoona. Yoona terlihat tersipu.

"Andwe!" Tiffany membatalkan niat Sehun yang hendak merangkulnya. Tapi percuma, Sehun tetap merangkul Tiffany. Meskipun sudah dalam rangkulan Sehun, Tiffany tetap tidak menghiraukan pertanyaan atau ocehan Sehun. Bukan jawaban, hanya tatapan sinis Tiffany yang Sehun dapatkan.

"Oh ayolah Tiff, sampai kapan kau akan marah padaku?"
"Kau tidak kasihan padanya Tiff?" Tambah Kai.

Tiffany menggeleng, "Dia saja tidak kasihan padaku, untuk apa aku mengasihaninya"

"Dia benar" mendengar ucapan Jungkook, Kai segera menendang kaki Jungkook cukup keras dari bawah meja. Karena kesakitan Jungkook mengaduh tanpa suara dan memasang ekspresi 'kenapa kau menendang kakiku?', Sedangkan Kai melirik-lirik Sehun sambil menjawab,'kita itu sedang moncoba membantu Sehun, kau lupa?'. Jungkook meringis.

"Maafkan aku" Sehun memohon dan memasang wajah penuh harap yang sebenarnya malah ingin membuat semuanya tertawa. Tiffany terlihat berpikir sebentar dan Sehun menunggunya dengan sabar.

"Baiklah, asalkan kau mau membelikanku makan siang pulang sekolah nanti" Sehun mengangguk dengan semangat dan memeluk Tiffany dengan erat.

"Ya! Ini disekolahan pabo!" Jungkook memisahkan Sehun dan Tiffany dengan cara menarik gadis itu. Pipi Tiffany memerah karena pelukan Sehun.

"Kenapa kalian tidak berpacaran saja huh?" Tanya Kai tiba-tiba.
"Karena Tiffany itu..." bel masuk berbunyi memotong perkataan Sehun. "Ayo kita masuk kelas sekarang pelajaran Choi sonsaengnim!" Ujar Yoona. Mereka akhirnya berjalan bersama menuju kelas.

Tiffany merasa sedikit kesal karena tidak jadi mendengar apa jawaban Sehun tadi. Selama ini dia juga sangat penasaran kenapa Sehun mengatakan cinta padanya dan memperlakukannya seperti pacarnya, tapi tidak pernah meminta Tiffany menjadi pacarnya. Sebenarnya dianggap apa aku ini?, Tiffany selalu memikirkan itu setiap Sehun menunjukan rasa 'cinta' nya pada Tiffany

....

Sehun memenuhi janjinya untuk membelikan Tiffany makan siang. Sepulang sekolah Tiffany dan Sehun pergi ke restaurant favorit Tiffany.

"Kau senang?" Tanya Sehun saat mereka sedang makan.

"Tenthu shajha"
"Ya! Habiskan dulu" Sehun memencet hidung Tiffany, dan dengan spontan Tiffany menginjak kaki Sehun lalu menelan makananya.

"Ya! Sakit!"
"Aku juga!" Tiffany diam dan berpikir sebentar.
"Bisakah setelah ini kita makan ice cream didekat taman?"

"Bisa saja, tapi aku tidak mau membayar"

Mendengar itu, Tiffany meletakan lagi sumpit berisi daging yang sudah hampir masuk mulutnya. "YA!" Tiffany berseru membuat Sehun kaget. "Makanan ini sudah cukup mahal tau". Kata Sehun lalu Tiffany memasang wajah sedih yang dibuat-buat.

Kini giliran Sehun yang meletakkan sumpitnya, "Aish! Baiklah, karena aku kaya aku akan membelikanmu" Tiffany bertepuk tangan dengan senang. Rasanya Tiffany ingin cepat-cepat menghabiskan makanannya dan pergi membeli ice cream.

....

Sehun dan Tiffany memasuki kedai ice cream yang sering dikunjungi Tiffany. Merekapun menuju kearah kasir untuk memesan.

"Ice cream rasa mix berry satu dan Sehun kau mau yang mana?" Tanya Tiffany, tapi Sehun tidak menjawabnya. Tiffany melirik Sehun, dan mendapati Sehun sedang melihat keluar dan memperhatikan hal lain, lebih tepatnya seseorang.

"Sehun!" Sehun tersentak dan segera fokus pada Tiffany, "Apa?" Tiffany berdecak kesal, "Kau ingin rasa apa?"
"Mocha saja" setelah menjawab Sehun kembali melihat keluar.

"Dan Mocha satu" lanjut Tiffany. Mereka menunggu ice cream mereka tanpa berbicara, karena penasaran, Tiffany ikut melihat ke arah pandangan Sehun. Ternyata dia sedang memperhatikan seorang gadis.

Setelah mereka memegang ice cream masing-masing, Sehun mengajak Tiffany duduk di bangku kayu yang berada dibawah pohon yang rindang. Tiffany sekarang tau alasan Sehun mengajaknya duduk disini. Agar dia bisa melihat gadis itu lebih dekat.

....

Tiffany Pov

Sehun menyukai gadis yang suka dengan anak kecil. Mungkin itu alasan kenapa Sehun terus memperhatikannya. Gadis itu sedang bermain bersama anak-anak kecil yang mengelilinginya. Dan dia juga memberikan mereka balon. Tapi menurutku dia lebih terlihat seperti guru TK.

Ice cream ku terasa tidak enak, padahal ini rasa ice cream favoritku. Aku juga sudah berusaha mengalihkan perhatian Sehun dari gadis itu, tapi tetap tidak berhasil sama sekali. Sehun hanya merespon dengan singkat.

Aku merasa diabaikan, Sehun seperti menganggapku tidak ada disini. Mungkin karena merasa diperhatikan, gadis itu juga ikut melihat Sehun dan disusul sebuah senyuman dari gadis itu. Reaksi Sehun? Mudah ditebak, dia menjadi salah tingkah.

Sikap Sehun saat ini terlihat jauh berbeda jika aku yang memberinya senyuman. Dia menatap gadis itu dengan pandangan kagum. Aku tau, walaupun dia sering mengatakan cinta padaku, namun sikapnya berkata lain, dan aku sudah tau pasti itu

He's falling in love.

.
.
.
.
.

TBC

Hai, jangan lupa vomentnya ya 😊 😁

What Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang