pt 1

3.3K 177 26
                                    

Tiffany Pov

"Sudah empat belas tahun sejak kita pertama kali bertemu dan menjadi teman, aku tidak pernah menyangka kita masih bisa berteman sampai sekarang" ujarku memecah keheningan diantara aku dan namja tinggi disebelahku.

"Kita bukan teman" dia merespon dengan dingin. Sedingin udara malam dipinggir sungai han ini. Hey Oh Sehun kau tidak akan bisa menipuku lagi.

"Kau benar" aku menganggukkan kepalaku, mengiyakan perkataanya. "Ya! Kau tidak seru lagi" dia menghilangkan wajah dinginnya dan menggantinya dengan wajah cemberut yang sama sekali tidak cocok untuknya.

"Lalu yang 'seru' itu bagaimana? Apa kau mau aku berkata 'ma..maksudmu??' Seperti dulu?" Aku membuat ekspresi terkejut seperti dulu saat Sehun mengatakan kita bukan teman.

"Kau menyebalkan"ujarnya gemas dan dia mulai melakukan hal yang sering sekali dia lakukkan padaku. Tapi aku tidak pernah menyukainya sama sekali. Mencubit pipiku.

"Aigo betapa imutnya dirimu Tiffany" dia terus mencubiti pipiku dan terkadang menggoyangkannya. "Ya! Itu sakit pabo!" Aku melepaskan tangannya dari pipiku dan mengelus pipiku yang terasa panas. Ah ini pasti sudah memerah.

Tapi tiba-tiba dia berkata.

"Saranghae" setelah itu Sehun mencium keningku. Aku tersenyum. Jika kalian mengira kami adalah pasangan kekasih itu salah besar. Sehun memang sering sekali memperlakukanku sebagai pacarnya. Tidak hanya teman-temanku, aku sendiri juga bingung kenapa dia seperti itu.

Tapi jujur aku menyukai sikapnya yang seperti itu. Sehun membuatku merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Mungkin cinta?.

....

Author Pov

"Tiffany!!" Sehun berteriak didepan rumah sahabatnya. Teriakannya mampu membuat suasana tenang dipagi hari menjadi bising. Karena tidak ada jawaban Sehun memutuskan berteriak lagi,"Tiffany Hwaang!!!!"

"Ya Oh Sehun! Tidak perlu berteriak ini masih pagi!!" Balas Tiffany. Anehnya dia juga berteriak dari balkon kamarnya.

"Kau juga berteriak!!" Tambah Sehun dengan sengaja mengencangkan suaranya.

"Aish!" Saat melihat Tiffany yang sudah menghilang dari balkonnya Sehun meledakkan tawanya. Baginya tingkah Tiffany tadi itu sangat lucu.

Tapi suara tawanya lama kelamaan menghilang. Karena Tiffany tidak kunjung keluar dari rumahnya.

Sehun sudah bersiap untuk melakukan serangannya sekali lagi, namun belum sempat dia berteriak Tiffany sudah lebih dulu memukul kepalanya menggunakan tas sekolah."Kau mau kita diomeli orang-orang disini huh?" Tiffany berkacak pinggang.

"Kau itu terlalu lama" jawab Sehun sambil berjalan mendahului Tiffany. Tiffany menghembuskan nafasnya keras. Ingin sekali rasanya dia mencakar wajah bodoh Sehun.

"Kau lihat ini jam berapa? Ini baru jam enam kita masuk sekolah itu jam setengah delapan. Kau mau membantu Shim Ahjussi membersihkan halaman sekolah huh?!" Cerca Tiffany sambil berjalan cepat menuju Sehun.

"Kita sekalian jalan pagi Tiff"

"Mwo?! Jalan pagi kau bilang?!" Tiffany terkejut sampai menghentikan langkahnya.

Sehun ikut berhenti dan mengangguk santai walaupun dia melihat bagaimana wajah Tiffany sekarang,"Jika kau karakter komik, mungkin disini akan keluar asap" Sehun menunjuk bagian kepala dan hidung Tiffany.

Tiffany tidak bisa menahan amarahnya lagi, "YA!! KAU SUDAH MEMBUATKU BANGUN PAGI PAGI, DAN SEKARANG KAU MENYURUHKU UNTUK BERJALAN KAKI KESEKOLAH?!?!!"

"Hey hey, tidak baik marah pagi-pagi"

Tiffany mengepalkan tangannya dan menyerang Sehun dengan brutal. Tidak hanya mencubitnya Tiffany juga memukul dan mengacak-ngacak baju seragam Sehun. Sehun yang terpojok tidak bisa melakukan apapun. Untungnya jalanan masih sepi jadi tidak ada orang yang melihat penganiayaan(?)ini.

"Ya! Ya! Ya!" Dua orang laki-laki menarik tubuh Tiffany dari Sehun dan itu membuat Sehun bisa terbebas dari serangan Tiffany yang membuatnya sangat berantakan.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya salah satu laki-laki yang menarik Tiffany tadi.

"Dia sudah gila!" Tunjuk Tiffany kearah Sehun yang masih membersihkan celananya yang kotor, karena dia sampai terduduk ditanah tadi.

"Apa aku salah?" tanya Sehun dengan tampang polosnya. 'Demi apapun, aku ingin membunuhnya' pikir Tiffany. Tiffany tidak menjawabnya dan langsung memasuki sebuah taxi yang kebetulan baru saja menurunkan seorang penumpang.

"Dia terlihat sangat marah" ucap Jungkook sambil menatap taxi yang sudah menjauh

"Kau benar. apa yang kau lakukan Sehun?" Tanya laki-laki bernama Kai menyenggol lengan Sehun.

"Aku hanya mengajaknya berjalan kaki kesekolah. Itu kan untuk kesehatannya juga. Apa aku salah?" Jungkook dan Kai sama-sama tercengang. Pantas saja Tiffany terlihat sangat marah tadi.

"Jangankan Tiffany, Kim Sonsaengnim a.k.a guru olahraga pun dia tidak akan mau berjalan kaki sejauh itu" ujar Jungkook disusul tawa dan anggukan Kai.
.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
#Maaf pendek dan maaf karena bukan bawa lanjutan 'Cyrylia, not Wonderland' karena ff itu memang cuman aku bikin sampe situ, dan aku nggak nyangka ternyata responnya banyak XD. Tapi yang ini udah jadi semua kok, jadi kalian nggak bakal lumutan nunggu kelanjutannya. Dan sebelumnya, supaya kalian nggak ngira aku plagiator, aku udah pernah post cerita ini di blog pribadi aku dengan cast dan judul yang berbeda. Jangan lupa Vomment ya

What Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang