Oh Sehun

4.2K 253 11
                                    

Baekhyun terduduk dihalte depan sekolahnya. Ia terlalu malas untuk meminta Luhan agar mau mengantarnya sampai kerumah. Padahal jam sudah menunjukan pukul 19:00 KST, ia hanya diam dan duduk menunggu subway yang akan membawanya pulang.

"Oh Sehun..." dengan secara tidak langsung bibir mungil itu bergumam. Bukan tentang gumaman yang secara tiba-tiba, tapi nama yang ia sebutkan.

Sejenak Baekhyun jadi ingat dengan masalah kelompok di mata pelajaran Do ssaem.



Flashback


"Lagu apa yang akan kita nyanyikan?" Sehun menatap Baekhyun dan Chanyeol bergantian. Kaduanya hanya diam, Baekhyun dengan kedua tangannya yang ia dekap di depan dadanya, dan Chanyeol dengan wajah polosnya.

"Kau bisa bernyanyi?" Baekhyun menunjuk Chanyeol, membuat Sehun menatap namja mungil itu intens.

"Yakk, datar! Apa yang kau lihat?!!" Baekhyun menatap kesal Sehun. Kenapa namja albino itu menatapnya seakan ingin mengintrogasi dirinya.

"Kenapa kau hanya bertanya pada namja tiang listrik ini?"

"Karena kau tidak bisa bernyanyi dan aku tau itu." Baekhyun berujar santai dengan ekspresi wajah penuh kemenangan.

"Bagaimana kau bisa tau aku tidak bisa bernyanyi?" Sehun bersedekap dada.

"Pertama, suaramu aneh tuan Oh. Yang kedua karena kau memilih berkelompok dengan 4 sekawan."

"Yakk, seenaknya saja kau bicara. Aku bisa bernyanyi, tapi lebih bisa melakukan rapp."

"Hey aku juga bisa bernyanyi rapp..." Chanyeol berbinar. Baekhyun menatap kedua namja dihadapannya jengah.

"Bagus. Aku di himpit oleh kedua namja tiang yang bernyanyi menggunakan bahasa planet. Ohh ayolah kita kelompok 3."

"Bagaimana kalau kita nyanyikan lagu Barat?" Ucap Sehun.

"Geure? Guru kita adalah Do ssaem yang menjunjung tinggi bahasa korea dan kau menggunakan lagu Barat untuk eksekusimu?" Baekhyun menggeleng tidak percaya.

"Jadi apa yang akan kita nyanyikan?" Chanyeol menatap Baekhyun dan Sehun bergantian.

"Guility-Dynamic Duo." Baekhyun. Sehun tersenyum senang. Tangannya mengusak rambut Baekhyun lembut dengan senyum yang terpatri di wajah tegasnya namun hangat.

"Kau selalu adil Baek."


Flashback off



"Apa yang aku fikirkan..." Baekhyun mendengus tidak percaya. Namun kali ini Baekhyun yakin bahwa fikirannya kini hanya tertuju pada Sehun. Hingga tanpa di sadari sebuah motor CBR berwarna putih berhenti didepannya.

"Hey, kau tidak pulang mungil?" Baekhyun mengangkat kepalanya dan mendapati Sehun yang duduk di atas motornya namun mesinnya tetap hidup, menimbulkan suara deruman yang tenang.

"Menunggu subway..." Baekhyun mencoba biasa. Pasalnya saat fikirannya sedang membahas Sehun, dan secara langsung Sehun sudah berada didepannya. Apa ini hanya kebetulan atau mungkin ini memang sudah ditentukan? Tuhan memang baik fikir Baekhyun.

"Subway akan sangat lama, ayo pulang bersamaku saja. Jok motorku masih tersisa." Sehun mematikan mesin motornya lalu turun dan mengampiri Baekhyun yang nampaknya masih asik dengan kegiatan menunggu subway nya di kursi halte.

"Tidak usah Sehun-ah, aku lebih baik naik subway saja. Aku tidak membawa jaket hari ini, jadi aku fikir-"

Baekhyun membeku saat Sehun menutupi tubuhnya dengan jaket kulit yang sebelumnya namja albino itu pakai. Sedetik kemudian sebuah tangan menyentuh lengannya dan menginterupsikan agar Baekhyun berdiri. Dan Baekhyun hanya menurutinya.

Tell Me What Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang