1.

53.8K 889 15
                                    

Okay, sekarang aku bawain cerita lain. Kenapa cerita yang sebelumnya ga aku lanjutin? Karena........
Ideku udah stuck disitu doang dan belum ada ide lagi:(((

Hope you like this new story k? Dont forget to vote and leave comment! DLDR!!

______________________________________
(mulmed: Nico)

Seorang gadis kecil berumur 9 tahunan terlihat sedang mencari seseorang.

"Mom, dad.... I'm scared"
"Hey!"

Gadis kecil itu menengok, tampak seorang lelaki tampan berumur 14 tahunan memberikan senyuman kepadanya.

"Hmm, what are you doing?" tanyanya.


"I'm looking for my mom and dad... apa kakak melihat seorang wanita dengan topi merah di kepalanya dan seorang pria dengan jas coklat kebesaran?"


"Eh? Aku tidak melihatnya. Ayo, pergi bersamaku. Aku akan membantumu mencari mereka"

"Tapi...."

"Sudahlah! Ayo"

Anak laki-laki tersebut menggandeng tangan Aaliyah dengan lembut. Aaliyah merasa kaget, sekaligus nyaman. Ia tak pernah merasakan genggaman senyaman ini selain milik ayahnya.

÷÷÷ Now ÷÷÷

"Nic!!! We have to hurry! I have some exams!!" teriak seorang gadis cantik berumur 18 tahun.

"Ya ya ya, Tuan Putri yang cerewet"

Seorang pria dengan tampannya menuruni anak tangga. Dengan berbalut pakaian khasnya, yaitu jas. Pria itu adalah Nicholas Johaneston atau biasa dipanggil Nico, pemilik Johns Group. Perusahaan yang bergerak di bidang migas terbesar di dunia, memiliki 31 cabang yang tersebar di seluruh penjuru dunia dengan 183.736 pekerja yang menggantungkan hidupnya di perusahaan itu.

"Ayo"

"Hey, hey, hey! Kakak tampanmu ini belum sarapan, Adik Manis"

"Aku sudah terlambat!"

"Bersabarlah sebentar-" Nico melirik arloji di tangannya. "-masih ada waktu 25 menit lagi"

"Tapi-"

"Diamlah Al, atau aku kurung kau di kamarku"

Aaliyah mencibir, selalu begitu setiap paginya. Kakaknya selalu membuatnya terlambat karena kegiatan yang mereka lalui tadi malam. Oh tidak, mereka tidak melakukan sex. Mereka hanya bermain truth or dare.

"Aku hanya tidak mau melewatkan ujian pagiku"

Nico bangkit dari kursinya, "Ya sudah, ayo"

"Kakak bisa sarapan di kantor" ujar Aaliyah.

"Kakak lebih suka memakanmu"

"Stop saying that!"

"Okay okay, lil' princess"

Nico tersenyum, gadis itu selalu membuat harinya cerah. Sejak kepergian orangtuanya, ia tidak lagi merasakan kehangatan, keceriaan, dan kebahagiaan. Tetapi Tuhan dengan baiknya mengirimkan Aaliyah ke dalam hidupnya. Tuhan masih menyayanginya.

______________________________________

Maaf guys aku potong ceritanya hehehe, aku pengen tau reaksi kalian dulu nih!

Lanjut?

Masther [Cancelled]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang