Junhoe

17.2K 882 35
                                    


Matahari sudah meninggalkan singgasananya sejak tiga jam yang lalu. Sekarang adalah waktunya untuk mengistirahatkan raga setelah beraktivitas seharian. Kau pun sama. Setelah menyikat gigi dan mencuci muka, kau beranjak menuju kamarmu. Namun setelah berbaring cukup lama kau masih saja terjaga. Lalu kau pun akhirnya pergi ke kamar yang ada di sebelah kamarmu.

Kau mendapati seorang pria tampan sedang berbaring di dalam kamar yang ada di apartemen yang sama denganmu. Ya kalian. Kalian yang entah memiliki hubungan spesial atau tidak. belum jelas. Tapi yang pasti kau sangat mencintainya. Entahlah dengan dirinya.

Kau dan pria itu tinggal satu atap walau tidak punya hubungan khusus. Walaupun begitu kalian tidur di ruangan yang berbeda. Entah bagaimana pikiran orang tentang kalian. Toh kau sendiri juga menikmatinya. Entahlah dengan dirinya. Kau terlalu malas untuk memikirkannya.

Kau menghampirinya yang masih terjaga di atas ranjang. Sebelum akhirnya kau memutuskan untuk duduk disisi kiri ranjang. Kau menatapnya lalu menghembuskan napas.

"Belum tidur,Jun?" Tanyamu. Oh bodoh! Untuk apa menanyai pertanyaan yang bahkan kau sendiripun sudah tahu jawabannya.

"Belum. Kau sendiri juga belum." Ujarnya sambil menatap langit-langit kamarnya. Ia menatapmu seolah bertanya 'ada apa?' lalu kau jawab dengan gelengan kecil.

"Jun," Panggilmu. Ia kembali membuat tatapan bertanya.

"Can you sing me a lullaby song?" Pintamu.

ia menaikan satu alisnya. "No! Mengapa aku harus menyanyikanmu ninabobo? Bahkan kita tidak memiliki hubungan apapun. Kenapa aku harus menuruti keinginanmu?" Junhoe berucap dengan nada yang dingin dan membuat hatimu serasa di hunus belati. Setelah mengatakan hal yang tidak mengenakan dihatimu Junhoe pun berbalik memunggungi dirimu yang duduk mematung dibalik punggungnya. Tak terasa cairan bening mengalir di pipi pucatmu. Kau mencoba menggentikannya namun yang ada malah isakan kecil ikut keluar dari bibirmu.

Entah kaget atau merasa bersalah Junhoe membalikan badan menghadap kearahmu. Iris kelamnya menyiratkan kekhawatiran.

"Hey maaf." Ucapnya, bangkit dari tidurnya dan duduk dihadapanmu.

Kau tidak membalas. Terlalu sibuk untuk mencoba menghentikan isakanmu. Tangan besarnya menyentuh pipimu. Menghapus jejak air mata yang sempat mengalir di pipimu.

"Baiklah aku akan menyanyikan lullaby untukmu."

"Ta-tapi aku bukan siapa-siapamu."

Junhoe terdiam. Ia bangkit dari tempat tidurnya lalu mengambil sesuatu dari laci meja kerjanya.

"Kalau begitu aku akan menjadikanmu 'siapa-siapa'ku." Ujar Junhoe sambil tersenyum.

Perkataannya membuat dirimu menegakan tubuh dan duduk diranjang. Air matamu yang tadi sudah berheti mengalir kini mulai menganak sungai di pelupuk matamu. Junhoe menghampirimu yang terduduk diranjang lalu berlutut dihadapanmu.

"Ehemm" ia mencoba memantapkan hatinya.

"Aku tau ini benar-benar buruk tapi aku tak bisa menahannya lagi. A-aku mencintaimu. Maukah kau bersanding denganku dan mengucapkan janji suci bersamaku?" Ucapnya. "Maukah kau me-menikah denganku?" Ia menyodorkan benda yang dicarinya tadi. Sebuah kotak kecil yang menyimpan cincin kecil didalamnya.

Perasaan bahagia memenuhi hatimu. Seakan ingin meledak bersama jantung yang terus memompa darahmu lebih cepat. Kau bungkam. Terlalu terkejut untuk hal ini. Kau menyembunyikan mulutmu dibalik tanganmu. Air mata sudah mengalir dengan bebasnya membasahi pipi pucatmu.

"A-aku tau ini tidak romantis sama sekali. Tapi aku serius. Aku sudah mencintaimu sejak lama. Dan aku sudah memantapkan hatiku untuk hal ini. Ta-tapi jika kau tidak mau aku juga tak apa." Junhoe menunduk mengucapkan kalimat terakhir dengan sinar mata yang meredup.

"Aku m-mau." Jawabmu. Sontak ia mengangkat kepala dengan mata yang berbinar.

Ia segera menubrukmu dan membawamu ke dekapan hangatnya. Kau pun membalas pelukan dari pria yang kau cintai itu. Bahumu terasa basah. Ternyata ia menangis. Ya menangis bahagia mungkin.

Ia merenggangkan pelukan kalian lalu mengambil cincin dari kotak cantik itu. Dengan jemari yang bergetar ia menyematkan cincin itu di jari manismu.

"Cantik." Pujinya. "Sepertimu, honey." Lanjutnya sambil membelai lembut pipimu.

Jantungmu berpacu heboh di dalam sana. Membuat semburat samar di pipimu yang baru saja dibelainya. Ia mengsejajarkan tubuh kalian. Lalu mendekatkan wajahnya. Sedetik kemudian kau merasakan benda kenyal di bibirmu. Membuat jantungmu lebih ribut dan berpacu sangat cepat sehingga kau merasa akan meledak bersama serpihan kebahagiaanmu -kebahagiaan kalian.

Junhoe mencium bibirmu lama dan penuh cinta. Matanya terpejam dan tangannya masih menggenggam jemarimu yang bertahtakan cincin bukti cintanya. Seolah menyalurkan perasaan yang meluap-luap. Perasaan yang tidak bisa diterjemahkan lewat kata-kata. Sampai akhirnya ia memisahkan bibir kalian.

Ia menatapmu dengan tatapan penuh kasih sayang dan senyum bahagia yang terlukis diwajahnya. Lalu Ia mengusak rambutmu lembut.

"Nah, sekarang aku akan menyanyikan lullaby untukmu." Ia menuntunmu untuk berbaring diranjang. Setelah ia meletakan tubuhnya di sebelahmu ia mengantarmu ke dalam dekapan hangat penuh cintanya. Lalu ia mulai bernyanyi.

'Go to sleep little one
It's time to say goodnight
Lay your head upon the pillow
I will tuck you in so tight
Say your prayers and they'll be answered
Dream of dreams so bright
Lay your head upon the pillow
It's time to say goodnight
Oh lay your head upon the pillow
It's time to say goodnight'

Junhoe mengelus rambutmu. Sedangkan kau sendiri sudah terlelap dengan bahunya yang kau jadikan alas kepala. Ia tersenyum lalu menaikan selimut untuk menutupi tubuh kalian. Dikecupnya dahimu singkat. Ia tersenyum entah untuk keberapakali setelah kau menerima lamarannya. Ia melanjutkan tidurnya setelah sebelumnya bergumam kecil.
.
.
.
.
.
"Goodnight, love."
.
.
.
.
.
-Berakhir dengan biadabnya.-

809 words

Sepertinya ini udah pernah gua post di ffn tapi castnya daehyun b.a.p. pake akun tiggerccino98, itu gua juga ya takutnya disangka plagiat aja akuuh😊😊😊

iMAGINE iKON YukWhere stories live. Discover now