Emperor's Consort 7-2 : Perayaan Bulan Merah Part 2

132K 10.6K 2.7K
                                    

Maaf karena td pagi sempet eror dan terpublish part 7-2 yang blm finish dan sempat membingungkan kalian.


Kali ini saya benar-benar publish hahaha

-Posted by A, Edited by A, co writer S -

Emperor's Consort 7-2 : Perayaan Bulan Merah Part 2


Kaisar Shen melumat bibir Aiko, tubuhnya bergerak hendak mendorong Aiko berbaring ketika Aiko berhasil mendorongkan tangannya yang mungil ke dada Kaisar, mencegahnya dengan takut-takut.

"Yang Mulia...." Aiko berseru dengan napas terengah, dia memalingkan muka, melepaskan diri dari kecupan panas sang Kaisar, "Mohon ampun Y.. Yang Mu...lia, hamba ingin bicara."

Shen King membeku mendengar perkataan Aiko, dia bisa saja terus memaksa mencium Aiko, tetapi baru kali ini Aiko berhasil meminta kepadanya dengan suara sedikit lantang. Mungkin ini kesempatannya untuk mendengarkan apapun yang ingin dikatakan Aiko dan bisa menghilangkan sedikit rasa takut Aiko kepadanya. 

Shen King menghela napas untuk menetralkan gairahnya, lalu bergumam dengan nada datar meskipun menyimpan rasa ingin tahu,

"Ingin bicara apa, Aiko?" Tiba-tiba saja nada suara Kaisar Shen sudah berubah menjadi dingin dan penuh kuasa, menjadi Kaisar yang biasanya, membuat Aiko kembali dirayapi rasa takut yang menyesakkan dada.

Aiko bergeser mundur, lalu bersujud di depan Kaisar Shen, membuat Shen King memasang ekspresi terkejut akan tingkah Aiko yang tidak diduga-duga itu.

"Hei, kenapa...." Kaisar Shen membungkuk ke depan, hendak meraih bahu Aiko dan membuatnya tegak kembali, tetapi Aiko malah semakin merendahkan dirinya, memohonkan apa yang menjadi niatnya sejak semula,

"Mohon ampun yang Mulia atas kelancangan hamba. Hamba memohonkan pengampunan untuk Yang Mulia selir Xia."

Ekspresi Kaisar Shen langsung berubah murka, "Kau.... berani-beraninya kau masih memikirkan hal itu di kepalamu?"

Aiko mulai gemetaran, tahu dari nada suara sang Kaisar bahwa beliau mulai marah, tetapi dia menguatkan hatinya, ini semua demi Mayumi... setidaknya dia sudah berusaha.

"Hamba memang lancang Yang Mulia, hukumlah hamba karena hamba memang bersalah... tetapi... tetapi... " Aiko menelan ludahnya, ketakutan, "Yang Mulia Selir Xia, Mayumi... beliau adalah teman hamba.... tidak adil jikalau Yang Mulia memenggal kepalanya tanpa sebab."

Kemarahan menguasai diri Shen King mendengar permohonan Aiko. Selama ini dia berusaha membuat rencana untuk memperjuangkan supaya Aiko bisa menduduki posisi sebagai wanitanya yang absolut, dan sekarang perempuan ini - perempuan yang diperjuangkannya - malah berlutut dan memohon di depannya demi keselamatan nyawa perempuan lain yang mungkin bisa menjadi penghalang utama untuknya.

Sang Kaisar berdiri, sehingga Aiko sekarang berlutut di depan kakinya, 

"Kau memang lancang." Shen King mendesis penuh kemarahan, dagunya mendongak angkuh,  "Kau pikir siapa dirimu sehingga merasa pantas untuk memohon kepadaku? Aku, Kaisarmu bahkan bisa memerintahkan kau dan selir Xia dipenggal saat ini juga."

Aiko memejamkan matanya rapat mendengar kalimat ancaman yang mengerikan itu. 

"Hamba bersalah... mohon ampun Yang Mulia, hamba rela dipenggal asalkan...."

"Diam!" Kaisar Shen membentak penuh kemarahan, suaranya gemetar, "Kau benar-benar...." Sang Kaisar berdecak, kehilangan kata-kata, tangannya terkepal karena emosi. Tetapi pada akhirnya Shen King memutuskan membalikkan badan, meraih topengnya dan memakainya.

Emperor's ConsortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang