2] You belong with me

8 1 0
                                    

And you've got a smile that could light up this whole town
I haven't seen it a while since she brought you down
you say you're fine
I know you better than that
hey whatcha doing with a girl like that
........
If you could see that I'm the one who understands you
been here all along so why can't you see, you
you belong with me
you belong with me

Suara merdu Nay yang di iringi oleh gitar acoustic oleh kai diakhiri oleh gemuruh tepuk tangan dan siulan-siulan kecil. Nay yang masih duduk bersilah di kursi atas panggung café menunjukkan senyum manisnya dan mengarahkan matanya lurus menatap sesosok pria yang juga membalas senyumannya dengan manis. Kai yang melihat hal itu kembali merasakan sesuatu menghantam hatinya.

"Makasih kai udah ngiringin lagunya dengan lembut banget. Gamma pasti suka" ujar Nay yang kini sudah memamerkan senyumnya pada kai dengan mata berbinar bahagia. Kai yang melihat senyum Nay itu ikut tersenyum dan menatap mata Nay dalam.

"Perlu bantuan" suara lembut Gamma membuat Nay yang mendongak ke depan dan mendapati Gamma sudah berada di depannya mengulurkan tangan dengan senyum mengembang. Nay kembali tersenyum dan menggapai uluran tangan gamma dan berjalan menuju meja tempat Gamma awalnya berada masih dengan tangan yang saling bertautan. Kai yang melihat hal itu hanya tersenyum kecut lantas meletakkan gitarnya di samping kursi dan ikut menuruni panggung melangkah menuju meja tepat di belakang meja Gamma dan Nay duduk.

"Kamu malam ini cantik dan suara kamu bagus." Kai yang berada di belakang Gamma dan Nay masih dapat mendengar jelas suara Gamma yang lembut. Kai yakin bahwa saat ini wajah Nay akan merona dan senyum tidak akan pernah luntur dari bibirnya.

"Makasih gam, kamu udah mau repot-repot datang ke sini. Kamu kan biasanya sibuk, kalo gak sama tugas kuliah pasti sama job-job himpuanan kamu" ujar Nay

"Kan aku udah janji. Gak mungkin kan aku ingkarin janji cewek secantik kamu" Kai yang sedang meneguk orange floatnya tiba-tiba saja terbatuk dan tersenyum kikuk saat Nay meliriknya dengan tatapan 'kai gak usah ganggu deh'. Kai hanya tak percaya sejak kapan Gamma bisa jadi cowok penggombal begitu. Bahkan kai benar-benar ingin berdecak atau meledek Gamma jika saja Nay tidak langsung memolotinya tadi.

"Ih gamma sejak kapan deh bahasanya jadi kayak anak kekinian" ujaran Nay itu membuat Gamma terkekeh dan mengacak rambut Nay, mengacak dengan lembut seperti pada mengelus dan tidak seperti mengacak pada umumnya.

"Eh tapi jujur deh aku suka sama kamu malam ini." Kata-kata sederhana dari gamma itu mampu membuat wajah Nay merona dan senyum mengembang di bibirnya.

"Kalo gitu sama dong" Balas Nay pelan.

"Sama?" Gamma memerengkan kepalanya menatap sepenuhnya Nay yang telah menunduk malu.

"Aku suka sama kamu." Ucap Nay dengn pelan namun masih bisa didengar oleh Gamma bahkan Kai yang berada di belakangnya.
Akhirnya kata-kata itu keluar dari bibir Nay batin kai

"Oh aku tahu kok" jawab Gamma singkat, membuat Nay mendongak dan Kai yang menguping dengan berpura-pura memainkan hpnya mengkerutkan keningnya.

"Mungkin... aku cinta" lagi-lagi Nay berkata lirih dan kembali menundukkan kepalanya dan menggigit bibir bawahnya. Deg lagi-lagi hantaman itu kembali Kai rasakan namun saat ini terasa sangat menohok hatinya dan membuat sekujur tubuhnya terasa lemas.
"Yauda kalo gitu. Kita pacaran" Gamma lagi-lagi berujar dengan santainya seolah tidak merasakan ketegangan dirasakan Nay dan kai yang sudah membulatkan matanya dengan mulut sedikit mengaga.

"Pacaran? Tapi kan..."

"Aku udah gak sama weny lagi" potong Gamma cukup lirih. Membuat Nay memberanikan diri untuk menatap mata Gamma, Nay melihat ada kesenduhan di kedua bola mata hitam pekat gamma.

"Aku hanya gak mau buat kamu ngerasa terbebani Gam. Aku udah ungkapin ini aja udah bikin hati aku lega. Aku... gak paksa kamu untuk balas perasaan aku" Gamma menatap kedua bola mata Nay dan melihat kesungguhan yang tulus disana.

"Aku tahu Nay. Aku harap kamu bisa bantu bikin aku jatuh cinta sama kamu biar kita sama-sama saling jatuh cinta" Gamma tersenyum lembut dan menggenggam erat tangan Nay. Nay yang berkedip lucu masih mencoba untuk mencerna setiap kalimat dari Gamma akhirnya menarik kedua sudut bibirnya untuk tersenyum saat Gamma mengangguk penuh arti dan tersenyum lembut kepadanya. Nay merasa malam ini adalah malam yang akan menjadi malam bersejarah dalam hidupnya. Meski gamma belum mencintainya tapi dia punya keyakinan penuh bahwa Gamma akan sepenuhnya menjadi miliknya.

Berbeda dengan Kai, bagi Kai malam ini adalah malam awal dimana akhirnya dia akan kehilangan Nay. Nay yang dengan tanpa sadarnya menumbuhkan sedikit demi sedikit harapan dalam benaknya dan dengan mudahnya juga meruntuhkan harapan itu dengan sekejap. Kini kai harus berusaha tegar dan mulai belajar untuk membunuh segala rasa cintanya kepada Nay.

Aku tahu ini awalnya Nay. Awal dimana aku harus buang rasa cinta aku dan mulai belajar untuk melupakanmu Nay kanniagita.

Bodohnya diriku slalu menunggumu
Yang tak pernah bisa mencintai aku
Oh Tuhan tolonglah beri aku cara
Untuk bisa melupakan dia dan cintanya

****

Dunia GammaWhere stories live. Discover now