Sepertinya aku harus berendam diair dingin untuk menjernihkan pikiranku tentang dia.

Setelah berendam dan berganti pakaian dengan kaus tanpa lengan dan celana pendek selututku, aku merebahkan diri disinggasanaku. Yap! Apalagi kalau bukan kasur.

Aku berlama-lama dikamar mandi karna harus memuaskan hasratku itu. Semua itu gara-gara gadis itu! Hanya membayangkannya saja aku sampai harus menghabiskan waktu 3 jam dikamar mandi.

Tapi sepertinya seru juga untuk membangun rumah tangga dengan anak abg sepertinya. Aku yakin pasti dia sangat polos dan manja. Tapi dengan senang hati aku akan menerima itu semua

Eh? Kok aku inget-inget dia terus sih? Gak gak gak, ini udah gak bener. Masa gue suka sama anak bau kencur? Hahahaha that's impossible.

Semakin lama mataku mulai meredup, mungkin efekku bekerja dari pagi tiada hentinya. Dan akhirnya jatuhlah aku dialam mimpi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Amanda's POV

"Ayahhhhhhhh, pokoknya aku gak mau ya. Batalin semua yang diomongin tadi."Teriakku saat kami baru saja sampai dirumah.

Kurebahkan tubuhku disofa ruang tengah. Kulihat Ayah dan Ibu duduk dihadapanku.

"Kenapa sih kamu itu? Ibu lihat dia anak yang baik kok. Apalagi pas masih kecilnya dia tuh lucu banget deh. Sampe gemes ibu sama dia." Puji Ibuku.

Itukan pas masih kecil. Ibu gak tau aja sekarang dia berubah jadi om-om mesum. Belom apa-apa aja omongannya udah vulgar banget. Idihh jangan sampe deh gue dijodohin sama dia.

"Ihhh, Ibu kok malah muji dia sih? Ibu tuh harusnya dengerin omongan aku" balasku kesal.

"Udahlah Manda, kamu jalanin aja dulu. Ini tuh udah dibicarain kakek kamu dari kamu masih kecil. Dan udah pasti gak bisa diganggu gugat." Ucap Ayah.

"Memang sih seharusnya Arina yang dijodohin. Tapi berhubung dia sudah menikah lebih dulu, jadi kami putuskan kamu deh." Lanjutnya

"Dih? Gak bisa gitu dong. Seharusnya ka Rina yang dijodohin. Masa aku? Lulus SMA juga belom" sahutku

"Ya gak bisa gitu juga dong sayang. Kan Arina sudah menikah dan sebentar lagi punya anak." Balas ibuku

"Yaudah dong, suruh aja dia yang gantiin aku. Enak aja aku yang dikorbanin. Ka Rina enak menikah dengan pasangan yang dipilihnya sendiri. Ya aku? Kenal juga engga masa langsung dijodohin gitu"

"Lah? Terus Bang Raka mau dikemanain?" Celetuk adikku

Fyi aja, Arina itu Kakak ku dan anak pertama dari Ayah dan Ibu. Sekarang ka Rina sudah menikah dengan bang Raka dan tinggal di Bandung. Mereka menikah muda karna keduanya sudah sangat yakin akan pilihan pasangan masing-masing. Dan bang Raka sudah mapan dan mampu untuk berumah tangga. Sekarang mereka sedang menunggu kelahiran anak pertama mereka alias kakakku sedang hamil.

"Yaudah mereka cerai aja." Balasku asal

"Kamu tuh yaaaa, ngomong ngasal aja" teriak Ibuku kesal.

Sementara Ayah dan Haikal hanya menggelengkan kepala melihat tingkahku.

Aku nyengir dan langsung lari keatas menuju kamarku sebelum Ibu melemparkan remote tv yang ada disebelahnya.

Aku langsung naik kekasur tanpa melepas dress dan sepatu yang ku kenakan tadi.

Masa aku mau dinikahin sama om-om kaya dia? Awalnya aja aku kira dia perfect. Eh, pas diteliti lebih jauh, gak deh. Awal kenal aja udah komentar tentang dadaku. Dasar mesum!

That Sexy CEO Is MineWhere stories live. Discover now