FM 1 - Devil

19.7K 1.3K 320
                                    

VOTE BEFORE YOU READ.

Mata tajam itu terus memandang ke arah cermin, dimana ranjang miliknya terpantul dengan jelas dan di atasnya terdapat wanita yang sedang seunggukan dengan posisi yang bergelung di dalam selimut. Menutup hampir seluruh tubuhnya. Dia berdecak saat memakai kemejanya, tak tahan mendengar isakan itu akhirnya dia berbalik dan berjalan hingga di pinggir ranjang, matanya begitu tajam menusuk saat menatap tepat di mata wanita tersebut.

"Kau istriku, tidak seharusnya kau menangis setelah aku menidurimu," geramnya dengan suara tertahan, wanita itu masih terisak saat dia mengeluarkan kepalanya dari dalam selimut dan balas menatap pria tersebut.

"Aku tidak meminta untuk menjadi istrimu," balasnya dengan berani, menatap langsung mata pria itu dengan penuh tantangan. Aku tidak akan takut padamu brengsek!

"Aku bahkan masih 19 tahun!" Desisnya menandakan bahwa apa yang dilakukan pria itu adalah pelecehan seksual kepadanya.

"Bae Sooji-"

Wanita itu berjengkit dan semakin menenggelamkan dirinya ke ranjang saat melihat raut marah dari pria itu yang melakukan ancang-ancang untuk meringset maju kepadanya. Namun, sepertinya tuhan sedang berada dipihaknya saat ini karena suara ketukan pintu kamar membuat sang pria mengurungkan niat menerjang dirinya.

"Heh, bersihkan dirimu. Aku tunggu di meja makan," desah pria itu kemudian berjalan meninggalkan Sooji di dalam kamar.

Setelah kepergiannya, Sooji kembali menangis. Kini bukan hanya sebuah isakan kecil melainkan tangisan kencang yang bisa saja meruntuhkan segala isi rumah ini. Dia membenamkan wajah kedalam selimut, meratapi nasibnya yang begitu sial karena harus terjebak ikatan pernikahan dengan pria iblis tersebut.

Setelah puas menangis, akhirnya ia beranjak dari ranjang. Susah payah menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos. Brengsek! Dia bahkan tidak meminta persetujuanku untuk bercinta.

Dengan susah payah Sooji membersihkan dirinya, sejujurnya tubuhnya sangat lelah saat ini tapi karena tidak ingin menimbulkan masalah dia harus keluar dari kamar untuk sarapan bersama pria itu. Dia bahkan masih ingat bagaimana tubuhnya bergetar saat melihat pria itu meringset maju kepadanya dengan wajah yang penuh emosi, sudah pasti dia akan menghajar Sooji jika saja mereka tidak diganggu oleh panggilan pelayan dirumah ini tadi.

*

"Apa yang menahanmu begitu lama?" Sooji menundukan wajahnya enggan untuk menjawab, toh dirinya sudah berada di sini. Duduk dihadapan pria yang sedang menikmati sarapannya itu. "Bae Sooji, kau tau aku tidak senang jika pertanyaanku tidak dijawab," desis pria itu kemudian membuat Sooji mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan pandangan kosong.

"Aku membersihkan tubuhku yang kotor," jawab Sooji dengan nada melecehkan membuat pria dihadapannya semakin geram sehingga membuang sendok makannya. Hilang sudah nafsu makannya melihat pembangkangan yang dilakukan oleh istrinya itu.

Sooji tidak takut dengannya, meskipun harus mendapatkan pukulan dia sudah tidak takut lagi. Apapun yang didapatkannya akan dia terima, karena dia tidak ingin menyerah untuk tunduk di bawah kaki pria itu. Dia membencinya, sangat.

"Aku berangkat. Istirahatlah jika kau merasa lelah," diluar dugaan! Bukannya marah, pria itu malah menyahut dengan suara yang lebih lembut dari sebelumnya membuat Sooji memandang kaget padanya namun secepatnya dia menghilangkannya karena tidak ingin memperlihatkan ekspresi terkejutnya tersebut.

"Hanya jangan keluar dari rumah tanpa ada yang menemanimu dan tentunya harus melalui izinku." Pria itu beranjak dari kursinya saat tidak mendapatkan respon dari Sooji, dia menghela nafasnya panjang saat menghampiri istrinya yang masih diam dengan wajah datar.

Forced Marriage | MS #1 [COMPLETED]Where stories live. Discover now