(13) Treize

Mulai dari awal
                                    

.

.

.

Kai memarkirkan mobil sedan hitamnya dipojokan, terhalangi beberapa mobil lainnya.

Caffe itu tak banyak berubah, masih asri dan tenang seperti dulu. Kai melangkahkan kakinya perlahan, sebetulnya ia belum siap jika harus bertemu dengan seseorang yang amat ia cintai di masalalu.

Seorang wanita yang duduk diatas kursi roda sudah menempati tempat favorit Soojung untuk menikmati segelas greentea dan sepotong tiramisunya.

Tapi tunggu dulu, apa mungkin itu Soojung, tidak mungkin, tapi rasa penasaran Kai sudah ada diubun ubun, ia segera mendatangi tempat wanita itu duduk, siapa tau ia bersedia pindah supaya jika Soojung datang Kai bisa duduk disana dan melambai pada Soojung.

" Permisi." Ujar Kai sesopan mungkin, wanita itu berbalik dan menatap Kai.

" S..Soojung!!" Seru Kai tak percaya. Soojung tersenyum manis.

" Iya ini aku Jung Soojung."

" T..tapi bagaimana bisa?"

" Duduklah dulu." Soojung mengingatkan, Kai menarik kursi dan duduk disebrangnya.

" Kita duduk di sana saja Klee, lebih nyaman" seru Sulli ketika memasuki caffe.

Siang itu caffe cukup ramai dan Krystal tak sempat menyadari ada Kai disana tengah berbicara serius dengan seseorang.

" Apa yang terjadi padamu, kenapa kau bisa seperti ini Soojung?"

" Aku jadi korban tabrak lari." Soojung memulai ceritanya.

Disisi lain ruangan Krystal tengah memilih sesuatu pada buku menu Ketika Sulli tiba tiba membuyarkan konsentrasi Kryatal.

" Ada apa Sull?"

" Bukankah yang dipojok bersama wanita itu Kai-ssi?" Kata Sulli sembari menujuk kearah tempat Kai dan Soojung duduk.

Krystal melihatnya, melihat Kai tengah menggenggam tangan wanita itu sembari mengusap lembut pipinya yang penuh air mata.

Yang lebih membuat Krystal kaget, kenyataannya wanita itu memiliki wajah yang hampir sama dengannya bahkan bukan hampir tapi lebih pantas disebut ia dan wanita itu seperti anak kembar, bagaimana bisa dua orang berbeda memiliki wajah yang sama.

" Atau jangan jangan Kai-ssi selama ini hanya memanfaatkanmu, karena kau mirip dengannya Klee " Sulli berkomentar.

" Sull, sebaiknya aku pergi dari sini. Maaf tidak bisa menemanimu makan. Mood ku benar benar jelek saat ini."

" Bagaimana ini? Seharusnya aku tak mengajakmu kesini Klee." Sesal Sulli.

" Tidak apa, justru aku harus berterima kasih padamu. Jika kau tidak mengajakku kemari aku takan pernah bangun dari mimpiku Sull. Aku pamit." Krystal menarik tasnnya berbalik dan berjalan keluar meninggalkan Sulli.

" Ya hati hati...." hati hati jika ingin bermain dengan seorang Sulli.

.

.

.

Krystal merapihkan beberapa baju yang merupakan miliknya dan beberapa baju pemberian Kai lalu memasukannya kedalam koper.

Mengemasi semua barang barangnya dan berencana untuk segera pindah dari apartemen Kai.

Ia tidak bisa terus bersama Kai jika keadaannya semakin runyam, dan ia kini sudah terlanjur jatuh cinta pada pria bodoh itu.

Sesekali Krystal mengusap air matanya yang tak juga kunjung berhenti mengalir, itu terlalu menyakitkan.

Kenyataannya selama ini ia ditolong Kai mungkin karena ia mirip dengan wanita dikursi roda tadi.

" Arrrrghh..." Krystal menjerit frustasi.

Ia meletakan semua barang pemberian Kai termasuk kartu ATM nya. setidaknya Krystal memiliki uang untuk satu bulan kedepan sebelum mendapatkan pekerjaan.

Atm itu disimpan diatas meja makan disamping makan malam untuk Kai, dengan secarik kertas berisi tulisan tangannya.

.

.

.

Kai sampai diapartemennya ketika jam menunjukan hampir pukul sepuluh malam, tidak biasanya ia pulang selarut ini karena harus mengantarkan Soojung terlebih dahulu.

Kai berjalan cepat, setengah berlari menuju pintu apartemennya, ia khawatir Krystal masih menunggunya.

Ia belum sempat mengabari gadis itu karena handphonenya mati sejak tadi.

Kai masuk, apartemennya terlihat hening, ia mencari Krystal tapi tak menemukannya, mungkin sudah tidur, tapi ketika ia mengecek kamar tidur gadis itu kosong. Dikamar Kai juga tidak ada.

Kai langsung mengecek cctv dan melihat rekaman gadis itu tengah menangis dikamarnya sembari merapihkan bajunya kekoper.

Krystal keluar kamarnya, berjalan kearah dapur dan terlihat sibuk disana.

Ia menaruh sepiring makanan yang ia buat dimeja makan dan terlihat menulis sesuatu disana.

Kai segera berlari menuju ruang makan, memastikan apa yang ada disana.

Kai mendapati sepiring pasta seafood dan secarik kertas serta kartu ATM yang pernah diberikan Kai pada Krystal.

To Mr.Kim

Maaf aku harus pergi tanpa ijin terlebih dahulu, ini mendadak.
Jangan pernah mencariku karena kita akan tetap bertemu di departemen kepolisian.

Maaf selalu merepotkanmu, aku janji suatu hari aku akan membalas semua kebaikanmu.

Oh iya, aku membuatkan pasta untukmu, jangan lupa dimakan ya.

Krystal.

Kai meremas kertas itu kesal. Ia menelfon Kyungsoo, memaksa pria bermata bulat itu untuk melacak keberadaan Krystal melalui id gadis itu.

Tak lama Kyungsoo mengirimkan titik kordinat keberadaan Krystal. Setelah Kai menjelaskan jika Krystal tiba tiba saja kabur tanpa alasan dan itu membuat Kai khawatir.

Ketika Kai memeriksa titik kordinat yang Kyungsoo berikan, Kai terkejut.

" Itukan taman kota, sedang apa dia malam malam begini ada ditaman, jangan jangan.." Kai tidak bisa berpikir jernih lagi, yang ada dipikirannya hanya, bagaimana cara ia bisa secepatnya sampai ditempat Krystal.

To be continue

Hai ketemu lagi dan lagi haha

Bay the way, udah ini maitresse agak slow update ya.. mau ngurus sesuatu soalnya...
Baru kemungkinan siiiih.. haha

Jangan lupa vommennya masih ditunggu.

Ppyong

H . J Jung

MaîtresseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang