" Telfon dia ajak bertemu jika tidak, kesempatan tak datang dua kali. Ingat ini demi kebaikanmu." Soojung menerima kartu nama Kai dari Sulli tertera nomer telfon pria itu disana.

" Telfon dia sekarang eonni, sebelum semuanya terlambat."

Dengan ragu Soojung menekan satu persatu nomer di smartphonenya, dengan gemetar Soojung menekan ikon telfon berwarna hijau dan menempelkannya ditelinga.

Soojung menunggu hanya ada suara tut tut tut, sepertinya ia tengah sibuk. Pikir Soojung.

" Hallo." Sapa suara diujung sana, yang hampir membuat jantung Soojung berhenti berdetak saking bahagiannya, ia bisa mendengar kembali suara bariton yang selama ini ia rindukan itu.

Soojung sempat terdiam beberapa saat, masih berada dalam keterpanaannya, sampai Sulli mengangkat tangannya dengan jari kelingking dan jempol yang teracung diudara mengisyaratkan telfon.

" H..Hallo.. Bisakah kita bertemu dicaffe biasa?" Jawab Soojung dengan gugup.

" S.. Soojung?"

" I..iya ini a..aku Oppa, aku akan menjelaskan semuanya padamu, temui aku besok di caffe biasa."

" Tapi.."

" Datanglah besok, kutunggu jam dua tepat di caffe biasa. Sampai bertemu besok" Soojung menutup panggilannya tanpa mendengarkan jawaban Kai.

" Kau hebat eonni, itu yang terbaik."

Sulli berhambur memeluk Soojung, Sulli sungguh senang bisa menghancurkan Krystal saingan terbesarnya sekaligus sahabatnya sendiri.

Sulli kesal, bagaimana bisa Krystal memiliki bakat sesempurna itu, lebih baik dari dirinya dalam segala hal, sampai Krystal direkomendasikan untuk menjadi anak magang, jelas didepan Krystal dia ikut senang tapi dibelakang Krystal, jangan harap hidupmu lebih bahagia dari pada aku.

Ingat, hanya sahabat yang bisa memasukan racun kedalam secangkir kopimu.

.

.

.

Kai sedari tadi tidak fokus pada pembicaraan Sehun maupun Kyungsoo, ia hanya mengangguk tak jelas, sampai akhirnya Kyungsoo menegurnya.

" KAI, KAU DENGAR KAMI TIDAK, SIH!!" Teriak Kyungsoo yang tak tahan akan sikap Kai yang acuh tak acuh, padahal ini kasusnya dan kasus yang cukup penting.

Kai memijit pelipisnya, kepalanya terlalu pening saat ini, tidak bisa mencerna apapun yang masuk kedalamnya.

" Rapatnya kita lanjutkan nanti, kepalaku benar benar pening." Tutup Kai sembari berjalan keluar dan berpapasan dengan Krystal yang hendak masuk ke ruangan Kyungsoo.

" Kau kenapa?" Tanya Krystal khawatir. Tapi Kai menggeleng, ia ingin sekali memeluk gadis itu dan mencari ketenangan dalan pelukannya, tapi tak bisa dan Kai berlalu begitu saja. Lagi pula ini kantor Kai tak bisa berbuat seenaknya.

Ia memilih diam dikantin ditemani segelas kopi yang masih mengepulkan uap panasnya.

Ia melirik arlojinya, masih ada waktu satu jam sebelum ia bertemu dengan Soojung.

Krystal hendak menghampiri Kai, tapi Sulli keburu menarik tangan gadis itu.

" Aku bosan makan dikantin, bagaimana jika kita makan diluar, aku ada caffe bagus yang ingin ku kunjungi, bagaimana kalau kita pergi kesana?"

" Tapi."

" Ayolah Klee, please kau mau ya?" Sulli terus memaksa.

" Baiklah."

MaîtresseWhere stories live. Discover now