Treated

4.8K 259 10
                                    

Alea's POV 

Hari ini sangat melelahkan!
Sudah hari ini rumah sakit ramai sekali ditambah aku harus kerja lembur juga. Untung saja jam 8 aku sudah diperbolehkan pulang kalau tidak aku mungkin akan tepar.

Aku memilih menggunakan bus untuk sampai ke rumahku. Kukira akan lebih cepat bisa sampai dirumah tapi aku malah ketiduran saking lelahnya. Akhirnya aku terpaksa turun di halte terakhir dan harus berjalan kaki untuk sampai kerumah.

Tau akhirnya akan begini, lebih baik aku berjalan kaki saja pulang dari rumah sakit seperti yang biasanya kulakukan. Saat aku sedang berjalan, aku merasakan titik-titik hujan mulai berjatuhan. Aku harus cepat sebelum hujannya bertambah deras.

Aku mempercepat langkah kakiku dan hujannya pun makin cepat turunnya. Kalau aku berteduh sekarang, aku akan makin lama tiba dirumah. Jadinya, aku terus berjalan dibawah derasnya hujan.

"Sebentar lagi sampai" gumamku lalu aku terus berjalan dan berjalan.

Akhirnya aku sampai dirumahku, aku segera masuk karena aku juga sudah menggigil kedinginan. Tapi langkahku tertahan ketika aku melihat ada seseorang yang terkapar didepan rumahku. 

Jujur, aku sekarang jadi ketakutan banget! Ditambah lagi juga hujan deras banget! Tapi bagaimana pun juga aku ini seorang perawat. Aku harus berani dan menyelamatkan orang ini. 

Dengan segenap keberanian yang kumiliki aku mendekati tubuh orang yang terkapar itu dan betapa terkejutnya aku.....

DIA, TRENDING TOPIK INDONESIA, DYLAN WILSON MILLIANT TERKAPAR DIDEPANKU.

Saat ini, dari dasar lubuk hatiku yang terdalam ingin sekali aku meninggalkan dirinya itu. Orang yang sangat menyebalkan, yang membuatku telat dan juga dihukum, ditambah lagi ia membuat sahabatku sendiri tega-teganya mengataiku bodoh hingga 2x! Kurasa dengan membiarkannya disini sudah cukup membuatku merasa puas. Hahaha....

Baru saja aku akan membalikkan badanku dan akan masuk kerumah. Tapi kakiku tidak mau bergerak. Tidak mau berjalan, kakiku diam. Sekarang aku kenapa? 

Tiba-tiba aku melihat seseorang yang sama seperti diriku ada disebelah kanan dan kiriku. Yang sebelah kanan berkata duluan, 

"Bukankah ini yang kau inginkan Alea? Dengan meninggalkannya sendirian disini, itu sudah bisa melampiaskan semua kekesalanmu padanya. Lagipula pasti masih ada yang menolongnya nanti, dia juga tidak akan mati kan" ujarnya dan aku juga setuju dengan ucapannya itu.

"Jangan Alea! Kau ini seorang perawat yang selalu mengutamakan keselamatan paseinnya! Ingatlah selalu prinsipmu! Selamatkan dia sekarang sebelum kau menyesal nantinya!" kata diriku yang disebelah kiri. Kali ini kata-katanya lebih membuatku setuju dan lebih teryakini untuk menolong dirinya.

Bagaimanapun juga aku ini kan seorang perawat dan aku selalu mengutamakan prinsipku. 

Keselamatan Pasien adalah No. 1!

Itulah yang selalu jadi prinsipku dan seluruh perawat maupun dokter yang ada diseluruh didunia. Jadilah aku tidak boleh menyangkut-pautkan pikiran dan juga perasaanku dalam menyelamatkan pasein. Nyawa adalah hal yang paling utama.

Dengan sangat berat hati, akhirnya aku mengikuti ucapan diriku yang berada disebelah kiri itu. Dia benar! Aku harus segera menyelamatkan orang ini sebelum menyesal dibelakang hari. Maka, dengan berat hati aku langsung mengecek keadaannya.

Astaga! Dia, Dylan ternyata di perutnya ada luka. Lukanya pun masih sangat segar, pastilah dia baru ditusuk seseorang. Apalagi darahnya juga tak bisa berhenti mengalir. Tapi, lukanya tidak begitu dalam. 

"Dylan!Dylan!" 

Aku memanggil namanya, tapi dia sudah tak sadarkan diri. Aku harus cepat sebelum semuanya terlambat. Aku mencoba memikirkan segala cara tercepat untuk bisa menolong dirinya. 

A Nurse And A CEOWhere stories live. Discover now