Page 12: Surprise!

3.3K 146 0
                                    

Ini minggu pagi, kakakku mulai bergegas untuk mempersiapkan pernikahannya yang tidak lama lagi. Dan di luar sudah tampak kak Ferdi menunggu. Tentu saja dia sedang menjemput kakak.
"Mor,kakak jalan dulu ya.. see you. Muach,muach." Kakak mencium kedua pipiku sebagai tanda berpamitan.
"Iye,ati-ati" jawabku cuek.

Hari ini perasaanku sedang kesal. Laga tidak menemuiku sejak kemarin, bahkan dia juga tidak menghubungiku. Kemana sih anak itu, main ilang aja! hatiku terus bergumam. Daripada berfikir macam-macam,aku memilih untuk menonton tv di dalam. Namun saat aku hendak menutup pintu, sebuah mobil parkir di depan rumah. Muncullah seorang laki-laki membawa seikat bunga dan sebuah boneka beruang pink yang sangat lucu. Tentu saja dia Laga. Tanpa pikir panjang aku segera menghampiri lalu memeluknya, pelukan itu dibalas dengan lembut oleh Laga. Kulepaskan kerinduanku setelah seharian tidak bertemu dengannya.
"Sayang kemana aja sih, dari kemarin ngak ada kabar. Biasanya kan tiap malem nemenin aku sampe aku ketiduran. Aku tuh.." tiba-tiba jari telunjuk Laga mendarat di bibirku.
"Iya,aku juga kangen kamu kok." Jawab Laga lalu kembali memelukku.
"Oh iya, ini buat kamu, ini bulan kedua kita pacaran loh sayang." laki-laki itu menyerahkan seikat bunga dan boneka beruang yang tadi di bawanya.
"Makasih sayang". Kuterima kedua benda itu lalu ku peluk Laga kembali. Kedua tangan Laga mendekap erat tubuhku, bibirnya masih terus menciumi keningku. Aku begitu nyaman dan tenang. Rasanya aku tidak ingin melepas pelukan ini.

"Ganti baju gih, aku mau ajak kamu ke suatu tempat." Ucap Laga yang masih menjagaku dalam peluknya.
"Mau kemana?" Aku mendongakkan kepalaku dan menatap wajah Laga.
"Udah sayang, buruan. Ini surprise."
Mendengar kata surprise aku langsung bersemangat,Laga memang paling tau bahwa aku suka kejutan.

Kami beranjak pergi meninggalkan rumah. Laga terus mengemudikan mobil dan sesekali menggodaku. Rasanya mobil itu dipenuhi dengan gelak tawa kami berdua. Mobil terus berjalan, melewati pedesaan,pepohonan hijau dan kebun-kebun-kebun pertanian.
"Sayang kita mau kemana?"
"Kesana." Jawab Laga yang sedang menunjuk ke arah gunung Kawah Ijen.
"Gunung itu? Yakin? Tapi kan aku belum siapin apa-apa."
"Sayang... kamu nggak usah khawatir,semua yang dibutuhin udah ada di bagasi. Ini surprise aku buat kamu." Sahut Laga dengan tenang dan lembut.
"Sayang, makasih.."
"Iya sayang.." senyum manis itu kembali hadir di wajah Laga.

Tanpa terasa aku tertidur di perjalanan. Ya karna memang perjalanan ini cukup lama dan melelahkan. Beberapa waktu kemudian..

"Sayang, bangun. Kita udah sampe."
Kurasakan tangan lembut tengah mengelus-elus pipiku. Akupun membuka mata dan betapa terkejutnya aku. Sebuah pemandangan indah telah alam suguhkan tepat di depan mataku. Langit yang biru, hijaunya pohon, hangatnya sinar mentari, serta tumpukan bukit-bukit indah sang Kawah Ijen. Ditambah lagi dengan adanya seorang laki-laki bertubuh gagah yang sedang berdiri disampingku. Sungguh kebahagiaan yang sempurna.
"Yuk!" Laga menggandeng tanganku. Mengajakku duduk sembari menikmati kopi hangat dan indahnya gunung Kawah ijen. Kembali ku tatap sekitar. Suasanya begitu sejuk, pepohonan yang rindang, hamparan padang rumput yang begitu luas dipadu dengan kilauan langit senja keemasan. Dingin memang, tapi rasa dingin terasa hilang dihempas jaket Laga yang kini menutupi tubuhku.
"Sayang, ini kan udah sore. Kita nginep disini dulu ya. Ini pos terakhir yang bisa dilalui mobil, besok subuh kita harus mendaki untuk sampai di puncaknya." Jelas Laga kepadaku yang hanya mengangguk. Aku masih begitu terpesona melihat keindahan ini.

Belajar Dari Ikhlas(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang