Chapter 2

9K 425 3
                                    

Setelah beberapa hari keluar dari rumah sakit, Mila mulai kembali bersekolah. Mila sudah biasa izin beberapa hari karena masalah penyakitnya itu. Dan sekolah mengizinkan karena kepala sekolah nya kebetulan adalah om nya Mila juga. Mila memang terkenal dari keluarga yang ternama. Mila juga dikenal sebagai teman yang baik, asik, dan gak pelit. Mila pasti selalu membagi apa yang dia punya meskipun cuma sedikit.

Mila sekarang sedang terduduk di salah satu bangku kelas 11B. Dia menunggu temannya yang lain karena dia terbiasa datang pagi. Dia membaca riwayat chat nya dengan Julian semalam. Dan ia tersenyum, bahkan kadang tertawa melihat chat nya dengan Julian semalam.

"Mil! Lo udah ngerjain bahasa indonesia belommmm????" Suara Nita sudah terdengar sampai ke meja Mila yang notabene nya berada di belakang. Padahal Nita baru menapakkan kaki nya di depan pintu kelas.

"Ih masuk kelas tu bilang salam dulu kek. Ini malah langsung minta pr" Mila  melanjutkan aktivitasnya membaca riwayat chat nya itu.

"Heheee iyaiyaa Assalamualaikummm Mila yang cantikkk" Nita menunjukkan senyum 5 jari nya.

"Hahaha iyaaa Waalaikumsalamm" Mila mengambil buku PR Bahasa Indonesia nya dan Nita langsung mengambil nya.

"Makasihhh banyakk Mill" Nita terburu buru menyalin pr Mila. "Eh, Mil lo tau ga bakal ada anak baru disini??" Nita masih sempat nge gosip dikala sedang mepet mengerjakan tugas.

"Hah?? Anak baru?? Disini??" Mila terlihat sangat terkejut mendengar perkataan Mila.

"Iya. Julian. Anak Malaysia. Katanya dia dari seminggu kemarin di Jakarta tapi dia baru dapet sekolah. Dan ternyata disini. Nyokap bokap nya orang Indo asli. Tapi bokapnya lagi ditugasin disini." Mata Nita sedari tadi tidak terlepas dari buku PR nya itu.

'Julian? Yang kemarin ngobrol? '

Belum lama mereka ngobrol, Geo datang. "Nih mil maka- " Geo melihat Julian mengobrol dengan Mila. "Siapa lo?????" Tanya Geo dengan nada sedikit naik.

"Biasa aja, Ge. Ini Julian. Dia yang nemenin Mila daritadi disini selama Geo beli makan."  Mila berusaha menenangkan Geo yang sepertinya sudah marah itu.

Drrtt drrtt drrttt

Handphone Geo berbunyi tanda telefon masuk. "Aku ngangkat telfon dulu, Mil." Kata Geo dengan wajah datar. Lalu ia berjalan keluar pintu.

"Pacar,Mil?" Tanya Julian. "Hah? Ya enggak lahh!" Mila agak membantah perkataan Julian. Julian pun ber oh ria.

"Kapan kapan jalan yuk Mil" Kata Julian tiba tiba. Mila pun sontak kaget mendengar perkataan Julian. "Serius?????".

"Iya serius." Julian tersenyum. "Eiya lo sakit a-" Sebelum sempat menanyakan hal itu seorang suster memanggil Julian dan bertepatan dengan Geo yang masuk ke ruangan itu.

"Hmm kayaknya gue harus cabut dulu nih, Mil. Kalo ada apa apa line gue aja ya. Kan tadi udah gue kasih. Hehehee"  Julian menjadi sedikit canggung tapi tetap cool.

"Oh iyaiya nanti gue line lagi hehe" Mila menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"See you again besok,Mil" Julian melambaikan tangannya. Mila masih berusaha mencerna kata kata Julian.

Malam hari nya, ketika Mila pulang kerumah, Julian nge LINE Mila. Dan obrolan itu berlanjut. Bisa dibilang Julian lah yang menemani Mila dikala bosan. Tapi Mila tidak pernah menanyakan Julian sekolah dimana. Ternyata dia akan satu kelas dengan Mila.

"Mil? Mil? MILAAAAAAAA" Nita menyadarkan. Ralat. Nita berteriak agar Mila sadar. " hah? Hah? Ohh iyaa apa Nit maaf maaf" Mila yang baru tersadar itu membetulkan posisi duduk nya.

"Udah masuk tauu!! Udah belllll" Mila menyapu pandangannya ke sekeliling kelas. Sudah ramai rupanya.

"Selamat pagi anak anak" sapa Bu Ani. Beliau masuk diikuti seorang anak laki laki yang memakai hoodie. "Hari ini kalian kedatangan murid pindahan baru." Seisi kelas heboh mendengar perkataan bu Ani tadi. "Tolong diam sebentar," dan dalam sekejap kelas 11B menjadi sunyi. "Ayo nak perkenalkan dirimu"

Cowok itu membuka hoodie yang menutupi kepala nya itu.

Dor

'apa gue bilang. Bener kan.'

"Gue Julian. Salam kenal." Lalu dia memamerkan senyum nya. Beberapa siswi langsung ribut melihat muka Julian.

"Mas gantengggg bagi LINE nya donggggg" celetuk salah satu teman Mila. Julian hanya tersenyum kecil.

"Julian kamu bisa duduk disamping Mila. Karena teman sebangku Mila, Ana. Dia pindah sekolah karena orang tua nya harus kerja diluar negeri." Julian menatap seisi kelas dan berakhir di kursi kosong sebelah Mila.

Julian tersenyun kepada Bu Ani dan berjalan ke kursi kosong itu. Mata anak cewek dikelas itu masih terpaku kepada Julian. Yang ditatap malah menatap Mila dengan teliti. "Julian??" Mila mengerutka alisnya. Julian tersenyum lebar. "Hehee maaf gabilangg" Julian menggaruk kepala nya yang bahkan gak gatel.

"Ya anak anak buka buku IPA kalian halaman 156." Bu Ana menyalip percakapan antara mereka  berdua



















An.
Cie satu bangku cie.

3 feb 2016

26 Hari 12 Jam [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang