Chapter 1

12K 527 2
                                    

Cewek itu membuka kedua matanya perlahan. 'Dingin. Ini pasti bau rumah sakit'. Tiba tiba ada sentuhan hangat yang ia rasa di tangannya. "Mila udah sadar?" Tanya cowok itu. Cewek bernama Mila itu pun mengangguk pelan. "I-iya, Ge" Ternyata cowok yang menolong nya ke rumah sakit itu adalah Geofandi, biasa dipanggil Geo oleh Mila dan keluarganya dan Fandi ketika disekolah.

Mila menumpukan tangannya agar dia bisa duduk tegap. "Papah mana, Ge?" Tanya Mila dengan suara yang dibilang sangat pelan.

"Papah kamu tadi sempet kesini. Terus pergi ke kantornya lagi. Katanya ada meeting yang harus di datengin." Mila menghembuskan nafas perlahan ketika mendengar Geo. Papahnya sangat peduli dengan pekerjaannya, sehingga Mila, anak satu satu nya sering ditinggal pergi keluar kota, bahkan keluar negeri.

"Yaudah Mila istirahat aja dulu. Kan ada Geo disini," Geo menunjukkan senyum lebar nya. "Mila mau apa?" Geo bertanya kepada Mila yang masih melamun menatap jendela kamar rumah sakit nya. Bisa dibilang rumah sakit ini adalah rumah sakit om nya sekaligus rumah sakit langganannya. Jadi otomatis Mila mendapat kamar khusus.

"Mau es krim? Bubur? Coklat? Sop ayam? Burger? Kentang? Pizza? Mila mau apa?" Geo menepuk pundak Mila pelan. "Mila ngeliatin apa?" Mila tersadar dari lamunan nya. "E-enggak kok. Mila mau sop aja, Ge." Mila tersenyum kecil. "Yaudah Geo beliin dulu yaaa. Mila jangan kemana mana" Geo mencubit pipi sahabat sejak kecilnya itu perlahan.

Setelah melihat Geo keluar, Mila kembali menatap jendela kamar rumah sakitnya. Ia melihat seorang laki laki mendorong seorang wanita di kursi roda. Setelah dilihat, wanita itu terlihat seperi ibu laki laki itu. Sesaat, Mila mengingat mendiang ibu nya.

Air mata perlahan jatuh di pipi Mila. "Mah, Mila kangen mamah. Mamah sekarang dimana??? Kenapa mamah gak pernah keliatan sejak Mila lahir mah??? Mila di gedein sama papah sama pembantu mah. Mila kangen mamah." Air mata Mila semakin deras.
Tanpa disadari, laki laki yang dilihat Mila itu sudah berada di jendela kamar Mila yang terbuka lebar. "Hmm misi?" Sapa laki laki itu melepas keheningan. Sesaat tangisan Mila terhenti. "Y-ya? Kenapa?" Jawab Mila dengan suara yang terbilang cukup parau. "Gue liat lo nangis sendirian. Gaada yang nemenin?" Laki laki itu bertanya lagi. "Lagi keluar beli makan" Mila menjawab singkat karena tenggorokannya masih sakit akibat menangis tadi.

"Kalo boleh tau, nama lo siapa?" Tanya nya sekali lagi. "Camila. Panggil aja Mila. Dan lo?" Mila bertanya balik. "Julian. Lo bisa panggil gue Julian."

Mereka terus berbincang dengan posisi Julian diluar jendela dan Mila terbaring lemah dikasur yang bisa dibilang sangat dekat dengan jendela.













An
Maap jika ada kesamaan cerita karna ini murni otak gue. Thanksss.

26 Hari 12 Jam [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang