Kesedihanku 18

3.5K 169 0
                                    

"Prilly?" air mata tiba tiba mengenang di pelupuk mata Prilly. Teresa menggeleng tak percaya. Prilly langsung berlari entah kemana arahnya. Yang jelas, ia mungkin sudah berubah benci kepada Ali. Satu fakta yang belum diketahui. Bahwa Prilly tahu siapa Viola sebenarnya.. Mantan pacar Ali. Mungkin masih dalam keadaan status pacar. Prilly merasa dirinya seperti perusak hubungan orang. Selama ini Prilly hanya diam agar Ali jujur yang sebenarnya. Tapi apa? Bahkan Prilly pun tahu Ali tak mencintai Viola. Tapi kini Prilly hanya membutuhkan kejujuran dari mulut Ali sendiri.

Viola menyunggingkan senyum tipis, tepatnya tersenyum sinis pada Teresa. Namun sayang, Ali tidak melihatnya karna posisi Viola berada dibelakang Ali. Ali terdiam. Barusan ia sudah membuat Prilly menangis.

"Heh dasar lo cewe perusak hubungan orang!" Teriak Teresa pada Viola. Viola hanya tersenyum menantang.

"Sebenernya disini siapa sih yang PHO? Temen lo apa gue? Perasaan temen lo deh yang jadi PHO. Kan ngerusak hubungan gue sama Ali. Jadi temen lo yang gak tau diri. Udah jelas jelas Ali punya gue, masih di ambil juga! Emangnya temen lo gak laku ya?" Viola menantang membuat hati Teresa seperti dibakar api.

"Kalau mgomong itu disaring dulu. Lo yang gak tau diri. Ali tuh gak cinta sama lo!"

"Apa buktinya hah kalau dia gak cinta sama gue?" Viola semakin menantang pada pendiriannya.

"Buktinya adalah kenapa ALI LEBIH MILIH NGEJAR PRILLY dibandingkan elo?" ucap Teresa karna sudah terlanjur emosi. Viola menghembuskan nafas kasar, lalu pergi begitu saja dari hadapan Teresa. Teresa pun tak ambil pusing dengan viola, yang terpenting adalah kemana Prilly pergi sekarang?

* * *

"Pril, pril tunggu. Aku bisa jelasin semuanya! Itu diluar pikiran kamu pril" Ali meraih tangan Prilly, namun prilly berusaha melepasnya.

"Bisa jelasin apa? JELASIN KALAU KAMU CINTA SAMA VIOLA? Iya?! Jadi bener ya, kalau kamu tuh bilang Cinta sama aku karna wajah aku yang mirip sama Vanessa Cinta pertama kamu itu kan? Jawab Ali!!" ucap Prilly semakin memojokkan Ali. Ali diam dan menunduk, Apa benar dengan yang dikatakan Prilly? Bahwa ia sama sekali tidak mencintai prilly? Melainkan karna pelampiasan Cinta nya ke Vanessa?

"Kalau kamu gak jawab, berarti semuanya bener. Aku emang gak ada artinya buat kamu, aku hanya orang yang hanya lewat di kehidupan kamu. Lalu kenapa kamu bikin hati ini seakan akan MILIK KAMU?! Apa karna ingin menyakiti? Ingin juga orang merasakan pahitnya Cinta?" Prilly menatap nanar Ali yang kini diam bergeming.

"Aku, sekarang hanya butuh jawaban dari mulut kamu. Tapi tolong, jawab yang jujur. Aku siap mendengar kata kata terkutuk dalam hidup aku dari kamu" ucap Prilly Parau.

"Iya Prilly!! AKU MENCINTAI KAMU KARNA VANESSA! puas?!" Prilly tersentak kaget. Namun sedetik kemudian ia mencoba menormalkan detak jantungnya dan mengangguk lalu menghapus air matanya dengan kasar.

Ali tersadar akan perkataannya. Tak seharusnya kata itu hadir. Kali ini Ali mendongak menatap Prilly dengan parau dan meraih tangan Prilly.

"Pril, maafin aku. Aku tadi reflek ngucapin kata kata yang seharusnya gak ada"

"Haha. Apa? Reflek? Aku malah berterima kasih, karna kamu udah jujur. Sangat jujur" ucap Prilly tertawa renyah dan melepas genggaman tangan Ali padanya.

"Aku udah ngerasa ini dari awal kok. Jadi, sekarang kita bisa berteman kan ali?" Prilly mengulurkan tangannya.

"Teman? Maksud kamu apa pril? Dan hubungan kita?"

"Lupain hubungan kita. Mulai saat ini kita hanya sebatas teman. Gak lebih" ujar Prilly membuat Ali membulatkan matanya.

"Tapi pril-"

"Aku tahu Ali, kamu mencintai aku karna aku mirip sama almarhum Vanessa kan? Cinta kamu itu gak buat aku, tapi buat Vanessa. Tanya sama hati kamu sendiri" Ucap Prilly dan berlalu begitu saja meninggalkan Ali yang masih terdiam mematung. Ali berfikir keras tentang hatinya.

* * *

Aldo membuang nafasnya kasar. Ia tak habis fikir dengan penjelasan ali saat ini.Aldo menaruh sendok makan nya membuat suara dentingan dan menatap Ali yang terlihat kacau.

"Li, lo tuh manusia bego yang pernah gue liat. Lo sia siain Prilly li namanya. Kenapa lo malah ngucapin kata kalo lo cinta sama dia karna Vanessa? Jelas lah Prilly marah sama lo" Ucap Aldo yang terlihat geregetan dengan sikap Ali.

"Habis dia ngedesak gue buat ngomong gitu" ucap Ali sembari mengusap wajahnya kasar.
"Sebenarnya gue juga masih bingung sama siapa Prilly Sebenarnya. Kenapa wajahnya mirip sama Vanessa? Padahal jelas kalau mereka lahir dari ibu yang berbeda" lanjutnya.

"Trus kenapa lo gak cari tahu aja tentang Prilly?" ucap Aldo enteng.

"Ide bagus! Lo bantuin gue yak"

"Lho kenapa gue?"

"Karna otak lo itu kadang encer buat nyelesain masalah" ujar Ali

"Aelah. Yaudah deh gue bantuin. Pertama! Lo harus cari tahu tentang identitas Vanessa dari mamanya" ucap Aldo membuat Ali berfikir sejenak. Ia pikir betul juga apa kata Aldo. Ali harus cari tahu tentang Vanessa dan Prilly yang sebenarnya. Tidak mungkin jika Vanessa dan Prilly tidak satu rahim namun memiliki wajah yang sama.

"Pasti ada rahasia dibalik itu!" lanjut Aldo.

###

Alhamdulilah part Kesedihanku yang sebelumnya hilang sudah aku publish lagi kok. Maaf yaa selow update. Tapi aku usahain buat update terus sampai And walaupun selow update :)

Yang part nya masih belum ada, bisa kalian refresh kok.
Caranya:
1. Hapus cerita kesedihanku dari perpustakaan.
2. Tambahkan lagi cerita kesedihanku di perpustakaan kalian.
3. Setelah itu kalian buka part nya yang sempat belum kalian baca.

Jika tidak berhasil, coba untuk merefresh wattpad dengan logout akun kalian setelah itu login kembali.

Terima kasih :) kalau ada masalah di cerita aku, bisa inbox aku ya. Aku balas kok :)

KesedihankuWhere stories live. Discover now