masterpiece

17.3K 274 2
                                    

"Aku tak tahu, tapi aku hanya merasa agak takut..." bisik Hinata pelan sambil mengeratkan pelukannya di tubuh si cowok. Naruto tersenyum dalam hati, ketika merasa betapa betulnya apa yang diajarkan Ero Sennin dulu. "Juga, aku takut kau tidak akan suka... penampilan tubuhku..."
Leher Naruto menekuk ke bawah sebesar 45 derajat, dan baru saat itulah dia sadar kalau gadis di depannya juga tak memakai satu kain pun, membuat mereka berdua benar-benar telanjang. Dengan pelan dan lembut, Naruto meraih dua lengan yang melingkari lehernya lalu menariknya. Memegangi bahu sang gadis agar dia tidak kabur atau bergerak-gerak, Naruto mengambil satu langkah mundur. Barulah indera penglihatan Naruto bisa mencerna pemandangan yang terhampar baginya dengan lebih baik.
Tubuh cewek itu terasa cukup mungil walau bukan berarti kecil, tapi itu mungkin karena dia menjadikan tubuhnya yang kekar sebagai perbandingan. Bentuknya benar-benar terjaga karena latihannya sebagai shinobi, tapi itu tidak lantas membuat tubuh itu terlihat berotot, malah tetap langsing dan singset layaknya gadis remaja biasa. Pria pirang itu mengelus dua bahu itu, merasakan betapa mulus kulit gadis itu dengan indera perabanya sendiri.
Saat Naruto mengarahkan mata ke dadanya, kepercayaan diri sang gadis yang sejak dulu memang selalu kecil membuatnya menyilangkan kedua tangan untuk menutupi dua bukit yang membuktikan kalau dia adalah seorang wanita tulen. Yah, bukan berarti tindakan itu bisa menyembunyikan apapun, karena figur tubuhnya yang langsing tetap tidak mengubah fakta kalau dua buah dada itu punya ukuran yang besar dan simetris sempurna. Mata Naruto terbelalak dalam kekaguman, memperhatikan setiap lekuk indah yang mengirim fantasi-fantasi indah ke dalam memorinya.
"Naruto-kun, jangan lihat terus..." rengek Hinata sambil meneruskan usaha untuk menyembunyikan tubuhnya dengan kedua lengan, walaupun sudah jelas sia-sia. "Aku malu..."
"Kenapa harus malu...?" wajah Naruto sendiri ikut terasa panas melihat kemanisan wajah gadis yang merona merah di depan matanya. "Kau... kau cantik sekali, Hinata..."
Perlahan, tangan Naruto kembali berkerja untuk menjauhkan lengan Hinata dari menutupi masterpiece yang mampu membuat pria waras manapun tergiur itu. Tapi nafsu sama sekali tak terlihat pada dua bola biru langit si pemuda, malah kepedulian dan kasih sayang yang terpancar dari keduanya.

Aku MILIKMU!Where stories live. Discover now