Chapter 2: Maniak Itu Ternyata Memiliki Teman

950 106 24
                                    

"Berbicara dengan kalian sudah bagaikan mimpi bagiku! Kalian bisa melayang dan menembus benda padat, kan? Selain itu tampaknya kalian memiliki potensi tersembunyi. Bagaimana dengan mengubah wajah kalian menjadi lebih menyeramkan? Atau mungkin kalian bisa merasuki tubuh manusia. Wah! Jika memang bisa seperti itu, izinkan aku menjadi wadah bagi kalian! Aku pasti—"

Perbacotan yang dilakukan oleh lelaki bernama Rico ini mulai terasa sangat menganggu. Yah, dari awal aku memang memiliki firasat kalau dia bakalan menyebalkan, tapi ini malah melebihi perkiraanku.

Sebesar itukah kemaniakannya terhadap hal bernama hantu? Bahkan dia tidak lagi memedulikan bisik-bisik negatif dari orang-orang sekitar di saat melihatnya seakan berbicara seorang diri di taman ini. Dia juga terus mengikutiku—maksudku, aku dan si gadis menyebalkan—dan melontarkan pertanyaan yang membabi buta.

Padahal si gadis menyebalkan sudah mengatakan 'bisa kau hentikan pertanyaan-pertanyaan bodohmu itu?' atau semacamnya. Tapi tetap saja Rico melanjutkan bacotannya dan menganggap si gadis menyebalkan bagaikan kentut lewat. Ah, sepertinya kurang tepat untuk menyebutnya kentut lewat.

Akh! Harus aku akui, menghadapi si gadis menyebalkan masih lebih mending daripada menghadapi lelaki yang satu ini. Menjadikan Rico orang kedua yang bisa melihat wujudku tidaklah membuatku senang sedikit pun.

"Kalian kehilangan ingatan, kan? Ayolah! Izinkan aku untuk membantu kalian! Dengan begitu—"

"Stop! Baiklah, aku mengerti! Berhenti sampai di situ!"

Si gadis menyebalkan berteriak dan berhasil menghentikan Rico. Sepertinya gadis itu sudah mencapai ambang batas kesabaran. Terbukti dengan pernyataannya yang diawali dengan helaan napas panjang.

"Kau sepertinya tau banyak tentang kami."

Rico tersenyum lebar. "Tentu saja. Sekitar tiga tahun yang lalu, aku mengenal seseorang yang seperti kalian."

Mengenal seseorang yang seperti kami? Maksudnya? Apa berarti masih banyak makhluk seperti kami di dunia ini?

"Tiga tahun yang lalu? Jadi kau memang memiliki kemampuan untuk meli—"

"Yang bisa melihat hantu seperti kalian di tiga tahun lalu itu adalah temanku. Aku hanya membantu untuk mengembalikan ingatan hantu tersebut."

Dengan lekas, Rico memotong pernyataan dari si gadis menyebalkan, seakan berusaha menambahkan pernyataannya yang sebelumnya.

Dia memanggil kami berdua dengan sebutan hantu menggunakan nada yang begitu yakin. Tapi bukankah hantu adalah perwujudan dari seseorang yang sudah mati? Apakah itu berarti ....

"Siapa temanmu itu? Di mana dia sekarang?"

"Ah, dia hanyalah seorang pemalas bernama Ramon Wolfgang. Dalam setahun terakhir ini, aku sangat jarang berkomunikasi dengannya. Yah, mungkin karena kesibukannya di universitas luar kota."

Luar kota, ya. Kalau begitu akan sedikit sulit untuk menemui orang itu. Lagipula tidak ada jaminan kalau orang bernama Ramon itu bisa melihat sosok kami. Mungkin tiga tahun lalu, dia hanya beruntung.

Eh? Apakah bisa melihat wujudku ini termasuk sebuah keberuntungan?

"Jadi pada akhirnya apa yang terjadi dengan hantu tiga tahun lalu itu?"

"Dia mendapatkan ingatannya kembali, lalu menghilang dan kembali ke tubuh aslinya."

Mendengar perbincangan antara gadis menyebalkan dan Rico barusan itu membuat rasa penasaranku tumbuh hingga memaksaku untuk ikut bersuara.

"Kembali ke tubuh aslinya? Apa itu berarti dia masih ...."

"Hn. Dia masih hidup, dan sekarang entah berada di mana."

Lonely Ghost: BondWhere stories live. Discover now