CHAPTER 1

46.9K 695 14
                                    


Amanda POV

"Amanda, sini dulu Ayah mau bicara." Ucap Ayahku ketika aku baru pulang dari sekolah melewati ruang keluarga, mengajak duduk dengan menepuk sebelah sofa, disana juga ada ibuku yang sedang mengganti-ganti channel televisi.

"Ada apa Yah?" Tanyaku dengan muka lelah. Kalian yang masih sekolah dijaman sekarang tau sendirikan gimana sekolah saat ini? Sudah seperti bekerja, masuk pagi pulang sore. Belum lagi PR dan Tugas. HUFFT! Tapi jangan dipusingkan, karena kalian pasti akan merindukan enaknya sekolah ketika kalian sudah lulus. Apalagi masa putih abu-abu. Indahnyaaaaaa

"Baru pulang nda? Ibu siapin makanan dulu yaa" Tawar ibuku dan langsung pergi menuju dapur. Aku hanya mengangguk lesu.

"Ini Ayah mau bicara, kamu tau kan teman Ayah yang sering kesini? Yang biasa main catur bareng?" Ujar Ayah

Hmmmm? Main catur ya? Setauku teman Ayah yang suka main catur itu Om Reno. Yaa Om Reno! Tumben kamu inget Amanda.

"Iyaa aku tau, Om Reno kan? Salah satu kolega Ayah yang kerja sama, sama perusahaan Ayah." Ucapku.

"Nahh tumben otak kamu gak lemot" ujar Ayahku diselingi tawa.

Aku langsung mendelikan mata dan memajukan bibir.
Huhhhh, anak sendiri dikatain lemot? Benar-benar Ayahku ini.

"Jangan manyun gitu bibirnya, Ayah cuma bercanda." Ucapnya sambil nyengir.

"Yaudah intinya apa Yah? Cepetan aku mau mandi, udah capek mau bobo cantik." Ujarku sambil nyengir diakhir kata.

"Nahh rencananya Ayah mau keluarga kita ketemu sama keluarganya Om Reno itu. Ayah mau kenalin kamu sama anaknya."

APAAAAA? Ngenalin? Ngapain coba Ayah ngenal-ngenalin segala.

"Cewek atau cowok?" Tanyaku cepat.

"Yaa cowoklah, oke kok dia" ucap Ayahku.

Oke?? Siapa yang oke? Maksudnya apa yang oke? Huhh, apaan sih Ayahku ini.

"Ihhh Ayah apa-apaan sih, masa mau ngenalin aku sama anaknya temen Ayah? Maksudnya buat apa?" Tanya ku sambil sedikit berteriak

"Untuk silahturahmi aja, kenapa kamu gak mau? Jangan malu-maluin Ayah ya kamu" Jawab Ayah dengan nada tegas.

Tidak biasanya Ayah mengenalkan aku sama kolega-koleganya, sebenarnya ada apa sih? Jangan-janhn? Gak mungkin! Masa aku mau dijodohin kaya disinetron sinetron? Hahahahahhaha gak kebayang apa jadinya.
Lagian juga masa aku yang dijodohin? Aku kan masih SMA gitu lohh. Yang ada Abang Refan tuh yang dijodohin karna sudah cukup umur. Masa aku? Hehehehe

"Yaudah, tapi ketemu aja ya Yah. Emang kapan ketemunya?" Tanya ku dengan muka penasaran.
"Malam ini, direstoran teman Ayah itu juga." Jawab Ayah ku datar.

WHATTTTTT? Dengan santainya Ayah bilang nanti malam? Omaygattt aku belum persiapan sama sekali sementara sekarang udah jam setengan 5? Huhhh benar-benar Ayahh ini.

"Kok mendadak sih Ayah?" Dengan muka kesal aku bertanya
"Ya emang kenapa? Lagian juga tinggal siap-siap udah langsung berangkat. Kita harus sudah sampai sana jam 7 lohh" Huhh lagi-lagi dengan santainya ayah bilang gitu.

"Tapi ini udah mau jam 5 loh Yah. Udah gak ada waktu buat siap-siap, yang ada kita telat. Udahlah diundur aja kalo perlu ga jadi. Aku juga cape mau mandi, makan dan tidur" Ucapku dengan wajah polos

"Kita gak bakal terlambat kalo kamunya gak bicara terus. Udah sana bersiap" Ucap Ayahku dengan suara sedikit meninggi.

"Iya iya, dasar bawel." Ucapku sedikit kesal.

"Apa kamu bilang??" Ayahku marah.
Aku hanya bisa nyengir dan berlari menuju tangga ke kamarku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Azka POV

Huahhhhhhhhh lelahnya hari ini.

Setelah mengikuti empat rapat penting dan mempelajari banyak berkas yang harus aku tanda tangani, yeah itulah pekerjaanku sehari-hari sebagai CEO di Ardigantara Group, perusahaan yang dibangun Papaku dari awal dengan keringatnya.

Belum lagi aku harus menghadapi Vina, sekertarisku yang dengan terang-terangan menunjukkan perhatian lebih padaku. Seperti keluar masuk ruanganku dengan mencari-cari alasan agar bisa berbicara dan melihatku.

Apalagi dengan pakaiannya yang kurang bahan itu serta bedandan agak berlebihan. Kadang aku suka tidak tahan jika Vina berjalan, apalagi aku dibelakangnya. Haduhhhh pinggulnya itu goyangannya oke banget. Apalagi diranjang yaa?? Pasti pinggulnya bergoyang-goyang dengan hebatnya.

Hey! Jangan kira aku mesum ya. Aku Azka Fabian Ardigantara, lelaki yang mempunyai kebutuhan biologis. Ehhhh itu namanya mesum juga sih. Hehehehe.

Usut punya usut sih ya, dari bisik-bisik karyawanku bahwa Vina mempunyai rasa padaku.
Haduhh, Jangan kalian kira aku suka mendengarkan pembicaraan orang lain ya, orang para karyawanku membicarakan itu dengan suara yang agak besar. Dan mau tidak mau aku mendengarnya hehehehe.

Sebenarnya bukannya aku ingin sombong, tapi banyak temanku bilang jika aku mempunyai hidup yang sempurna.

Aku dari keluarga yang berada dan harmonis, Yaa aku anak dari Reno Ardigantara dan Trisha Ardigantara yang mempunyai perusahaan dibidang properti dan IT. Juga diketahui bahwa keluarga kami sangat harmonis, Papa dan Mamaku menyayangi dan mencintai satu sama lain. Yaiyalah mencintai dan menyayangi, kalau tidak mana bisa aku jadi hihihihi.

Aku baru saja masuk kemobil Ferarriku ketika handphoneku berbunyi.
Nama mama terlihat dihandphoneku.

"Iya Mam?" Ucapku sambil menaru hp disamping telinga kanan.
"Kamu dimana? Udah pulang kan?" Tanya Mama dengan suara antusias.

Ada apa sebenarnya? Kusimpan pertanyaan itu.
"Ini masih dikantor, tapi sudah mau pulang kok" ucapku.

"Yaudah, kamu pulang kerumah ya! Ada yang Mama dan Papa mau bicarakan sama kamu. Dan juga nanti kita sekalian makan malam sama keluarga temannya Papa" ujar Mama panjang.

Ya, selama ini setelah aku menyelesaikan kuliahku di London dan pulang ke Indonesia, aku memutuskan untuk tinggal di apartemen dan pisah dengan kedua orang tuaku.
Bukan karena aku tidak sayang kepada mereka, tetapi aku ingin belajar mandiri dan bertanggung jawab. Apalagi setelah Papa menyerahkan perusahaanya padaku semakin besar tanggung jawabnya. Maka dari itu aku ingin mulai belajar dengan hidup mandiri. Toh, mereka disana tidak kesepian karna masih ada dua adikku yang masih kuliah Andri dan Ajeng.

"Makan malam? Tumben sekali ngajak aku. Memang ada apa sih?" Tanyaku

"Memang kenapa? Kamu tidak mau? Ohh kamu gitu ya sekarang gak mau nurutin apa yang Mama bilang" Cerocos Mama.

"Aduhhhh Mama, kok marah ngomel sih? Siapa yang bilang aku gak mau Mam? Aku cuma tanya doang kok. Nama temannya Papa itu siapa ma kalo boleh tau?" Ujarku.

"Yaudah pokoknya kamu datang aja. Om Adi yang anaknya temen kamu itu loh."

"Okee Mam, aku pasti dateng kok. Udah ya Mam, aku mau jalan nih." Pamitku

"Iya hati-hati jangan ngebut. Bye." Ujar Mamaku

"Bye" segera kuputus sambungan telepon dan mulai melajukkan mobil Ferrari kesayangan ku menuju rumah.

----------------------------------------------------------------------

Haiiii, ini cerita pertamaku loh!
Mudah mudahan kalian semua pada suka yaa pada ceritaku ini.
Maaf banget kalo ceritanya mungkin menurut kalian mainstream.

Jangan lupa ya comment and vote yaa, Karna itu salah satu dukungan kalian buat cerita ini kalo respons nya banyak aku kan jadi semangat. Hehehehe maaf ya kalo banyak typo.

Hihihihi keep vote and comment!☆

Love,

Amanda♡

That Sexy CEO Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang