Resentful of Sungjae

Mulai dari awal
                                    

“Ah… Oppa jangan bercanda. Dia tak mungkin cemburu padaku.”

“Aku dapat melihat ekspresi wajah jealousnya saat kau berada di dekatku.”

“Oppa…”

“Dia juga selalu mengganggu kita kalau kita sedang berdua.”

“Dia itu hanya mencari perhatian, oppa.”

“Ne, lebih tepatnya, dia mencari perhatianmu.”

“Oppa…”

“Kau jangan terlalu membencinya, chagi. Kalau kau tidak mau jatuh terlalu dalam, kau jangan terlalu membencinya.”

“Oppa…”

“Perbedaan benci dan cinta itu bagaikan benang yang sangat tipis.”

“Oppa, aku lapar.” Ujarku cengengesan.

“MWO?! Selau seperti ini. Kalau aku sedang berbicara serius, kau selalu seperti ini.” Minhyuk oppa mengacak rambutku pelan.

“Aku mendengarnya oppa. Ya, meskipun masuk telinga kanan keluar telinga kiri.” Ujarku. “Oppa, aku benar-benar lapar.”

“Ne, kita akan makan siang diluar.”

@@@

“Kalian mau kemana?” Ujar Sugjae.

“Kita akan pergi makan siang. Kau mau ikut?”

“Apa aku tidak mengganggu acara kalian?” tanyanya sok polos.

Hei, Sungjae aku tau apa yang sedang kau pikirkan. Kau pasti sedang memikirkan cara untuk mengganggu acara makan kami. Benarkan?

Minhyuk tersenyum “Tidak. Kajja.”

“Oppa..”

“Sudahlah.” Minhyuk oppa menggandeng tanganku.

@@@

Sekarang kita telah samapai di sebuah café. Café kecil dengan suasana yang tenang. Sungguh, café ini sangat cocok untuk para pasangan yang sedang berlibur disini. Suasana romantic, music yang merdu dan pelayanan yang baik, membuat pasangan kekasih betah.

“Oppa, bolehkah aku mencicipi makananmu?” Tanyaku pada Minhyuk oppa.

“Ne.” Minhyuk oppa menyuapiku. Senangnya. Kapan ya terakhir kali Minhyuk oppa menyuapiku seperti ini? Ah aku lupa.

“Oppa juga mau makananmu yang itu, boleh?” Aku hanya mengangguk dan menyuapi oppaku. Namun sayang, dia malah mendekatkan wajahnya ke telingaku dan berbisik. “Kau lihat Namja yang ada di depan kita? Dia seperti ingin memakanku. Dia benar-benar cemburu padamu, Chagi.” Ucapnya. Aku melirik takut-takut kearah Sungjae.

“Oppa, sepertinya kau salah bicara. Dia baik-baik saja, tatapannya juga ke makanannya dan dia memakannya dengan santai.” Bisikku pada Minhyuk oppa.

“Jeongmal?” Minhyuk oppa langsung memasukkan sendok yang berisi makananku ke dalam mulutnya. Aku kaget, dan Minhyuk oppa menyuruhku mengarahkan mata kearah Sungjae dengan matanya.

Sungjae melotot. Ini tidak dapat dipercaya. Apakah Sungjae kaget dengan kejadian yang baru dia lihat barusan?

“See.” Ujar Minhyuk oppa dengan suara pelan. Aku hanya menganggukan kepalaku.

“Tapi, mungkin saja dia melihat seseorang yang di kenalnya tapi tidak disukainya disini.”

“Kau ini.”

“Maaf, apakah kalian sudah selesai mengobrolnya?” Ujar Sungjae yang membuat aku dan Minhyuk oppa diam. “Meskipun aku tidak mendengar apa yang kalian bicarakan, tapi aku tidak suka kalau ada orang yang berbicara saat makan.” Suaranya terdengar dingin.

Love(Hate) In jejuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang