Resentful of Sungjae

400 13 0
                                    

haihaihai, aku update lagi. sebelumnya aku mau minta maaf kalo gak sesuai dengan part sebelumnya. maaf juga kalo ceritaku ini tambah gaje. kritik dan saran aku tunggu :)

Seperti yang sudah-sudah. Aku merasakan dingin menyentuh kulitku. Minhyuk oppa memang terbiasa memakai pendingin ruangan. Tapi, ini bukan dari pendingin ruangan. Sudah pasti ini ulah namja menyebalkan itu. Aku berusaha membuka mataku untuk memastikannya.

“Hya, sudah ku bilang, jangan membuka jendela kamarku. Dan kau tau, namjaku tidak suka kalau dia dibangunkan pagi-pagi begini.”

“Aku tidak membangunkannya. Aku hanya membuka jendela, agar udara segar dapat masuk.”

“Chagi, jangan berisik. Aku masih mengantuk.”

“Kau dengar itu? Lebih baik kau keluar sekarang!”

“Baik.” Kata sungjae. “Aku kira kau akan tidur satu rangjang dengannya. Ternyata… baguslah.” Sungjae bergumam di ambang pintu, tapi aku dapat mendengarnya.

“Maksudmu?” aku menyamperinya dan menutup pintu kamarku –kamar Minhyuk oppa-. Sepertinya perang akan segera dimulai lagi.

“Ah, aniyo. Tidak usah dipikirkan.” Senyumnya mengembang dengan sempurna. “Aku lapar. Bisakah kau membuatkan makanan untukku?” Ck, apa-apaan ini? Menggunakan puppy eyes? Namja macam apa sih dia ini?

“Kau….” Aku menggeram dan menggertakkan gigiku kesal. “Kau benar-benar tidak tahu malu. Sudah membuatku kesal, dan sekarang kau memintaku untuk membuatkanmu sarapan.”

“Jebal.” Rengeknya dengan menrangkul tangan kiriku serta membawaku ke dapur. Kalau sudah gini, mau bagaimana lagi?

“Ck, baiklah.” Mau tidak mau, aku membuatkan sarapan untuknya.

@@@

Aku sedang duduk disofa bersama Minhyuk oppa. Seperti kebanyakan orang yang tidak lama tak berjumpa, kami saling membagi pengalaman kami satu sama lain. Aku menceritakan tentang hari kelulusanku. Aku memutuskan ke Jeju karena apa. Dan bertemu namja yang menyebalkan itu. Sampai akhirnya Minhuk oppa datang.

“Oppa, aku benar-benar bersyukur karena kau disini.” Ujarku dalam rangkulannya.

“Aku tidak bersyukur karena dia ada disini.” Suara namja yang sangat menyebalkan itu lagi.

“Mau apa kau disini?” Suaraku terkesan dingin.

“Acara cartoon kesukaanku sebentar lagi mulai.” Ujarnya. Ringan sekali kalimat yang dia keluarkan.

Sungjae menaruh gelas yang berisi jus jeruk di meja yang terletak dihadapan kami. Dan menghempaskan bokongnya pada sofa kami. Tapi yang membuatku sebal adalah… dia menyempil diantara aku dan Minhyuk oppa. Dia kira dia siapa? Berani-beraninya mengganggu acara kangen-kangenan adik dan kakak.

“Kau bisa cari tempat duduk lain Sungjae. Disana terlihat lebih lega.” Ujar Minhyuk oppa dengan tenang.

“Kau saja yang pindah. Aku ingin duduk disini.” Ujar Sungjae.

“Oppa, kita ketaman belakang saja. Aku ingin melihat pantai.” Ujarku.

“Baiklah. Kajja.” Minhyuk oppa bangkit dari duduknya dan dia menggandeng tanganku membawaku keluar dari mimpi burukku.

@@@

Kini aku dan Minhyuk oppa sedang berada di taman belakang. Ditemani semilir angin di sore hari dan suara deburan ombak, kita bercengkrama ria. Sampai akhirnya Minhyuk oppa berganti topik.

“Sepertinya dia cemburu padamu.” Ujar Minhyuk oppa.

“Dia siapa?”

“Sungjae.”

Love(Hate) In jejuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang