Ulangan

25 4 0
                                    

"Daa, makasih ya. Hati-hati" kataku.

"Sama-sama. Gue duluan ya" kata Aldi sambil tersenyum.

"Daa Zahra, aku pulang dulu yaa" kata Faruq setengah mengejek. Aku hanya ngulurkan lidah.

Aku hanya lambaikan tangan begitu mobil Aldi sudah jalan sampai mobilnya tak begitu lihat dari mataku.

Saat sudah lambai-lambai tangan seperti memanggil pelayan akhirnya aku masuk kerumah, belum juga aku memencet bel rumah, pintu sudah dibuka duluan dari dalam dan munculah mama yang mentampangkan muka datar. Reflek aku terkejut.

"Assallaikum ma" jawabku sedikit gugup.

"Wa'alaikumsalam. Dari mana kamu?" tanya dengan datar.

Ahh Zahra lo bego banget sih, kenapa lo ngga beri tau sama nyokap lo sendiri. Ahh mati ni guee.

"Kalau mama tanya itu dijawab. Kamu dari mana? Sama siapa? Ditelpon ngga dijawab" tegasnya.

"Ma, izinkan Fath masuk dulu. Malu sama tetangga" kataku.

"Yaudah, masuk sana" ketusnya.

Aduhh ini mama kalau udah marah pasti segitunyaadehh

Aku berjalan masuk kerumah dengan mama yang dibelakangku. Saat aku mau naik tangga, kedengaran lagi suara mama.

"Fathiya, duduk sini dulu" tagasnya. Aku menurut.

"Jawab pertanyaan mama tadi" ketusnya lagi.

Aduhh mama, aku ini anakmuuu

"Tadi Fath pergi nonton sama sih Aldi terus sama temennya juga sih Faruq dan Albi terus Fath foto-foto habis itu main game, main tembak-tembakan zombie gitu pokoknya Fath ada main bola basket yang dimasukkin ke ring lalu setelah itu Fath karokean terus Fath makan deh ditempatnya bunda, Fath juga sempat ketemu bunda dan bunda gratisin Fath makan, ehh pas lagi makan Fath ketemu Tia sama Ulan, habis itu Fath pulang deh, ehh tapi sih Albi temennya Aldi ngga ikut anterin Fath pulang karna dia jalan dulu bareng Tia, kan Albi itu pacarnya sih Tia habis itu end deh" ceritaku tanpa jeda.

"Lalu, kenapa mama nelpon kamu ngga diangkat?" tanyanya sedikit lembut.

Akhirnyaaa

"Fath lupa ma, hehe. Maaf ya ma" kataku sambil nyengir dan langsung aku peluk mamaku tercintaaa.

"Iya iya, besok kalau mau kemana-mana itu harus beri kabar dulu jadi orang ngga khawatir" kata mama lembut sambil ngelus rambutku.

"Iyaa ma, aku keatas dulu" kataku sambil ngelepaskan pelukannya.

"Iya, mandi gih sana kamu bau kecut" kata mama mengejek dengan menutup hidungnya sama jari telunjuk dan jempolnya.

"Yee mana ada kali, kira mama Fath habis olahraga?" tanyaku sambil beranjak dari sofa.

"Kan kamu kemana-mana pasti keringetanlah" katanya sambil nahan ketawa aku hanya ngeliriknya sambil ngedengus dan berjalan kearah kamarku.

*

Sudah seminggu sejak mama, bunda dan mami pulang dari sini. Aku, Tia dan Ulan sibuk dengan belajar karna hari senin sudah mulai ulangan kenaikan kelas.

Saat ini aku lagi duduk ditaman belakang sama Tia dan Ulan yang lagi belajar bersama untuk hari senin nanti.

"Eh ini nomor 27 gimana caranya Lan?" tanya Tia ke Ulan. Aku yang lagi fokus cari jawabannya nomor 27 akhirnya nimbali perkataan Tia.

"Iya ni Lan, gue dari tadi nyari-nyarinya malah ngga ketemu terus" geretuku setengah kesal.

"Lihat cara punya lo" kata Ulan ke aku. Aku memberikan buku tulis ke Ulan dan Ulan langsung melihat bukuku.

"Wajar kali Za ngga dapat jawabannya, lo lupa dikuaderattin terus lo tinggal kaliin aja sama pilihan jawaban disitu" katanya, aku hanya nyengir.

"Gue Lan, ajarin" kata Tia yang memasang tampang manja.

"Iya iya" kata Ulan memasang tampang muka malas. Aku lagi menghitung hanya ngelirik sambil tawa kecil.

"YEAY SELESAI" teriakku gembira sambil retangkan tangan keudara dan membujurkan kaki.

"Mana?" cibir Ulan sambil lihat bukuku."Yaelah kirain udah semua baru juga selesai nomor 27" lanjutnya sambil mutar bola mata.

"Yaiyalah, itu soal aja sampe 40" kataku."Udah ah, gue mau ngambil minuman dulu" kataku beranjak berdiri.

"Gue Za sekalian ya" sahut Tia. Aku ngangguk.

"Gue juga Za" timpal Ulan. Aku juga hanya ngangguk.

Saat aku kedapur aku tak sengaja ketemu Aldi yang lagi ngobrol asik sama opa. Aku tetap berjalan kearah kulkas dan mengambil jus jeruk.

"Lagi ngomongin apa sih?sepertinya serius amat" tanyaku sambil meletakkan gelas dan jus ke mapan.

"ngga ada, hanya basa-basi" jawab opa. Aku ngangguk.

"Di lo ngga belajar? Bukannya besok udah mulai ulangan?" tanyaku bingung.

"Diakan udah pintar, wajar dong dia ngga belajar" kata opa setengah mengejek.

"Cih, palingan pintar nyontek" cibirku. Sih Aldi malah senyum. Lah, kok senyum? Rada-rada gila kali tu anak orang. Aku hanya bergedik ngeri.

"kamu belum tau siapa Aldi yang sebenarnya" cibir opa. Aku hanya ngangkat bahu.

"Fath ke belakang dulu ya" pamitku sambil ngangkat mapan dan berjalan ke belakang. Aldi dan opa ngangguk.

"lama amat ngambil minumannya, keburu haus bener dah ni gue" sungut Tia saat aku baru nyampe ditaman belakang.

"Tadi sempet ngobrol dulu bentar sama opa,Aldi" kataku. Tia hanya ber-oh.

"Nih jusnya" kataku sambil ngasi jus ke Ulan dan duduk samping dia.

"makasih ya" ucap Ulan. Aku ngangguk.

Akupun lanjut mengerjakan tugas yang tertunda tadi sampe akhirnya Tia bersuara.

"Lan ke resto bunda yuk?gue pengen makan eskrim"

"boleh tu, sekalian makan siang" timpalku.

"setuju" kata Tia dengan semangat.

"bentar, gue tinggal 10 soal lagi" kata Ulan dengan masih fokus ke buku.

"Lama Lan, kita bisa ngerjakannya disana juga" kata Tia dengan bersikeras mau ke resto bunda.

"Iya Lan, sekalian ajak Aldi. Mungkin Aldi masih didapur" timpalku lagi.

"Iya, bentar" kata Ulan tenang dengan masih fokus kebuku.

"Lama ahh Lan" kata Tia dengan tidak sabar.

"Oke-oke" kata Ulan akhirnya. Senyum Tia pun langsung menggembang, Ulan hanya mutar bola mata.

*

Oke aku tau ini pendek dan aku sebulan lebih sudah aku ngga apdet. Maafkan dakunyaa :'((

Oiyaa aku mau bilang, happy new years... semoga lebih baik dari tahun sebelumnya ya 

17 Januari 2016.


Fath.. Why?(ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang