★ Chapter 2 ★

6.3K 395 52
                                    

Part II

Dia sama terkejutnya denganku sekarang. Jantungku serasa mau copot, kakiku lemas, keringat dingin menguncur, ini seperti pertama kalinya aku melihat kembali sesosok iblis yang telah lama pergi meninggalkanku. "Micky!!" ujarnya mengalihkan dunia bawah sadarku.

Aku menghela nafas dan mencoba tersenyum dan menatap si wanita dan memberikan brosur. "Oh ladies first, silahkan memesan" siwanita hanya tersenyum. "Kalian sudah saling kenal?" tanya wanita masih dengan senyum ramahnya membuat badanku tegang. Aku tidak berani melihat ekspresi iblis yang ada disampingku ini. Aku takutt.. Aku takut menghancurkan kekuatanku yang aku bangun selama ini untuk membencinya. Aku takutt.. Aku takut Akan luluh terhadap matanya.. Mata yang ia wariskan untuk anakku.

"ti.. tidak mbak" jawabku. Kali ini aku tidak boleh lemah. Aku tidak boleh luluh lagi. Sampai matipun aku akan mengingat tragedi itu. Aku harus terlihat kuat didepanya. Ya.. aku harus terlihat kuat.

"kamu mau pesan apa sayang??" tanya si wanita. "pesankan untukku saja!!" aku masih tidak bisa melihatnya. Aku tidak tahu ekspresi apa yang sedang dia buat. Apa dia sedang melihatku? Ahh bodohnya aku. Kenapa aku masih berharap dia memperhatikanku. Sudah jelas jelas ada wanita disini yang memanggilnya dengan sebutan sayang dengan berjuta kesempurnaan. Tidak mungkin dia lebih memperhatikanku. Keringat dingin semakin menguncur dari ubun ubunku. Aku sudah tidak betah disini. Kenapa wanita ini lama sekali memesan makanan!! Kesalku dalam hati.

Setelah beberapa menit si wanita memesan makanan dan aku mengulangi pesanannya. akhirnya aku akan bisa pergi juga dari tempat ini. "Baiklah itu saja mbak??" tanyaku sok manis dan si wanita hanya tersenyum mengangguk. "Baiklah tunggu disini dan pesanan anda akan segera datang" ujarku dan siwanita hanya kembali tersenyum dan mengangguk.

Aku berbalik dan... dia memegang tanganku. Aku tidak berani berbalik lagi.. aku tidak berani melihat wajahnya lagi.. aku tidak berani menatap matanya lagi.. tidakk!!. Ya tuhan!! Aku harus bagaimana!! "Micky!! Pandanglah aku sejenak!!!" bentaknya.

Dia masih berani membentakku!! Dia pikir dia siapa!! Aku takkan biarkan dia menyentuhku lagi!! Tak akan!!. Aku menghentakkan tanganku dan berbalik lalu meminta maaf. Dan membungkukkan badanku lalu pergi. "Heii!! Micky!!" teriaknya. Aku tidak memperhatikanya. Aku sudah tidak butuh dia. Aku sudah tidak butuh lelaki brengsek sepertinya lagi. Aku bisa bertahan hidup tanpanya selama 4 tahun ini. Aku tidak perduli dengan tatapan orang yang memandangku bertanya tanya.

"Heii micky kamu ada apa dengan pria tadi!!" ujar andien mengagetkanku.

"hei andien kamu adalah orang kesekian yang bertanya dengan pertanyaan yang seperti itu" timpalku dengan sebal.

"Jadi ada apa?? Ayo ceritakan pada mama sayang!!" ujarnya menggodaku.

"Kamu itu pantasnya dipanggil nenek.. bukan mama" Kataku sambil tersenyum . "huhh" erangnya lalu mengerutkan bibirnya.

"Aku tidak apa mama!! I'm fine.. very fine" kataku menenangkanya yang mulai khawatir.

"really?" tanyanya lagi dengan nada centilnya.

"Course" timpalku. Dia hanya tersenyum mengangguk.

Hari sudah hampir gelap. Entah kenapa aku sangat rindu dengan pio saat ini. Aku ingin sekali memeluknya. Aku tak tega jika terus terusan meninggalkanya dirumah bersama mama yang notabene adalah neneknya.

"Kamu di panggil boss tuh" kata aldo yang juga rekan kerjaku. Aku mengangguk. Untuk apa boss memanggilku jam segini.

"Kamu boleh pulang.. ada orang yang menjaminmu.. Dia menunggumu diluar" kata boss tanpa basa basi. Aku mengangguk dan pergi keluar ruanganya. Jangan bilang yang menjaminku???

By Mistake The Series (BOYXBOY) (SlowUpdate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang