Prolog

23.3K 976 10
                                    

Aku terus berlari menyusuri gang-gang kecil nan rumit itu dengan wajah penuh air mata. Aku harus pergi. Aku tidak ingin ikut campur.

"Thalea!" Teriakan yang memanggil namaku itu berasal dari arah belakang tubuhku yang ketakutan. Semakin mendekat.

Aku mendesah panik, aku sudah lelah dan tidak bisa berlari lagi rasanya. Sudah cukup.

Sebuah tangan menarik lenganku kasar. Dia tidak pernah seperti ini kecuali ketika emosinya membuncah. Seperti sekarang.

"Kenapa menghindar? Jelaskan padaku!" Teriak pria berwajah masam itu dengan mengguncangkan tubuhku, hampir membuat aku kehilangan keseimbangan karena pening.

"Aku ingin mengakhiri semuanya. Perjanjian itu.. Hubungan kita.." Akhirnya aku mengutarakan apa yang berusaha ku katakan jauh-jauh hari.

"Apa maksudmu? Hah? Aku sudah membelimu, kau milikku selamanya!" Wajah pria dihadapanku saat ini memerah, rahangnya menonjol keras.

"Aku.. Aku akan membayar setengah dari uangmu tapi kumohon lepaskan aku.." Tangis itu pecah lagi. Aku mengusap air matanya kasar. Aku tak suka menjadi lemah seperti ini.

Tiba-tiba tawa mengejek itu terdengar, "Kau sudah punya pembeli baru? Siapa dia? Apakah ciumannya sehebat ciumanku?" Pria itu terkekeh sambil merengsek menekanku ke dinding sebuah bangunan. Ya Tuhan, aku baru sadar bahwa kami  berada di tengah-tengah gang sempit, "Jawab aku!"

"Demi Tuhan, bukan seperti yang kau bayangkan, Aaron." Jawabku lemah. Pria ini, tidak akan pernah mau mendengarkanku. Pria ini egois dan tidak pernah mendengar penolakan. Aku tidak suka pria kaya. Terutama Aaron!

Pria berwajah tampan namun menyeramkan itu semakin menekanku ke dinding, "Ciumannya pasti kalah hebat dengan ciumanku." Tanpa permisi, Aaron melumat bibirku dengan kasar. Seolah ada perasaan pedih disana.

Aku berusaha mendorong tubuh tegap itu dengan tenaga yang tersisa. Namun hasilnya nihil. Pria yang tengah menciumku  terlalu kuat, terlalu kokoh.
Pria itu menurunkan ciumannya ke rahangku, membuatku mendesah kecil karena merasakan gelenyar aneh namun tidak asing di sekujur tubuhku.

"Aku tidak akan melepaskanmu." Bisik Aaron kejam.

Saat itulah aku baru sadar, hidupku bukan milikku lagi.

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang